Berita:

Update RPN OJ forum! Petualangan keenam kelompok Trihörrèan di Kerajaan Líghtran berlanjut. Sanggupkah mereka mengakhiri masalah di Líghtran? Baca rangkuman kisah maraton sesi terakhir di sini dan lanjutkan petualangan mereka.

Main Menu

Save Point: save your progress here

Dimulai oleh Èxsharaèn, 28 Oktober 2006, 12:24:47

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 3 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Stash

Hahaha. Opoo gak kerasan di jombang? Gak ada mall? :D
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Save point... apa ya... kerjaan yang bikin stres mulai berkurang, jadi mulai besok sudah bisa fokus ke projek yang tertunda cukup lama. Semoga gak diomeli yang punya projek :D

Besok janjian sama rekan kerjaku untuk tukar ilmu, dia ngajari aku pemodelan 3D pakai 3ds max 2015 (yang aku dapat gratis), aku nanti ganti ngajari dia PBO. Semoga gak kagok, aku selama ini paling lemah sama yang namanya membayangkan benda 3D ^^;
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

sudah bisa 3dsnya? kok bisa dapat gratis? mau dong :D
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Percuma, kamu bukan staf atau pelajar sekolah atau universitas :D belum sempat lanjut sih, baru dikasih pengenalan ke UI-nya 3ds max aja, sama bikin objek sederhana. Belum sempat lanjut karena pekan ini sibuk bagi KHS, input mata kuliah, dan Jumat-Sabtu besok ada lomba ILPC...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Mood-ku rusak betul mulai sore tadi. Sebenarnya permasalahannya sepele, tapi sepertinya dibesar-besarkan. Atau mungkin aku sendiri yang membesar-besarkan?

Ceritanya, aku mendapat posisi sebagai academic advisor (AA) yang salah satu tugasnya adalah membukakan kunci untuk input mata kuliah bagi mahasiswa yang IP-nya di bawah 2. Nah, untuk bisa dibukakan, mahasiswa yang bersangkutan harus menghadap ke AA, berkonsultasi dengan rencana mata kuliah yang akan ia ambil, baru AA akan membukakan kuncinya. Entah sejak kapan, ada aturan baru (yang aku belum menemukan tertulis di mana) bahwa konsultasi ini tidak bisa dilakukan dengan cara lain, dengan alasan apapun, kecuali bertatap muka langsung dengan AA. Jadi, konsultasi melalui surat, telepon, email, perpesanan instan, Facebook, video call, dan segala macam bantuan teknologi lainnya tidak diperbolehkan. Aku sendiri tidak tahu kenapa seperti itu, padahal sekarang zamannya teknologi, tapi ya sudah lah, itu keputusan bersama.

Tapi, bisakah kamu menjelaskan hal itu ke orang tua yang menelepon langsung ke kantor dan meminta keringanan karena anaknya harus membantu orang tuanya?

Dua hari lalu, aku ditelepon ayah seorang mahasiswa yang IP-nya di bawah 2. Petugas adminku bilang, ini ayahnya sampai rela pergi keluar kota Palu untuk bisa telepon. Bisa dibayangkan kan perjuangannya seperti apa? Ayah mahasiswa ini cerita kalau anaknya kebetulan nilainya jeblok, tapi untuk sekarang ini belum bisa kembali ke Surabaya karena ada suatu masalah, dia diminta membantu mamanya dulu. Aku sudah jelasin sebenarnya kalau anaknya harus datang, tapi kemudian ayahnya menjelaskan seperti itu, ya siapa yang bisa menolak? Jadi aku ambil jalan tengah, oke lah, konsultasi via email saja, nanti kalau sudah baru aku bukakan kuncinya. Memang sih melanggar aturan, tapi mau bagaimana lagi?

Besoknya, anak itu kirim email ke aku, tentang rencana studinya semester depan. Kuamati data nilainya per semester (kebetulan semua dosen memang punya akses), sebenarnya dia cukup pintar, rata-rata IP-nya 2,5. Hanya semester ini saja dia sempat jatuh (ayahnya sendiri juga mengatakan demikian, sempat marahi anaknya juga, "kamu itu udah semester gede harus tambah rajin."). Ya kutanya, ada masalah kah? Dia menjawab, iya ada masalah pribadi, sempat mau mundur studi sementara juga, makanya nilainya jeblok. Niatku sih mengorek lebih lanjut, tapi karena itu pembicaraan email, pikirku agak nggak nyaman juga, jadi maunya sih nunggu dia balik ke Surabaya baru cerita-cerita lagi. Oke, masalah beres, kuncinya sudah kubukakan, malamnya dia email bilang terima kasih karena inputnya sudah bisa.

Eh, hari ini, rekanku yang sama-sama AA, tiba-tiba sore tadi tanya, aku yang bukakan kuncinya? Sebenarnya aku tahu dari nadanya dia bertanya sudah nggak enak, tapi aku pura-pura lupa. Ujung-ujungnya, dia "sedikit" marah, kenapa kok aku bukakan, aturannya harusnya ga boleh, semua AA dan wakil dekan juga sudah sepakat. Ya oke lah, mungkin memang aku melanggar aturan (dan memang kan?). Yang buat aku sebal, berikutnya dia bilang, "Saya ini ga mau saya seakan-akan jahat karena nolak mahasiswa tapi kemudian ada dosen lain yang melanggar aturan." Lho? Ternyata, dia sudah diemail anak itu lima kali, dan kelima-limanya dia tolak. Dia juga tahu kalau anak itu sedang di luar kota. Kenapa ga bilang-bilang sewaktu menyerahkan KHS anak tersebut ke aku??? Aku sudah kasih tahu kalau orang tuanya yang telepon aku dan minta sendiri, tapi dia nggak mau dengar, malah katanya dia sudah lapor ke wakil dekan. Lho lho lho, ga diomongkan ke kajurku, langsung ke atasnya lagi? Dia itu siapa? Melemparkan tugas gitu aja, dan ketika tugasnya ga beres, ga mau ikut tanggung jawab? Enak sekali.

Dari dulu, bahkan sejak kuliah, aku sebenarnya sudah tidak senang dengan dia. Orangnya nyentrik pol, dan nggak bisa ditebak. Temanku juga baru beberapa hari terakhir tersinggung akibat dia. Temanku ada projek membuat situs profil jurusan-jurusan di universitas. Nah, waktu itu, project leader-nya bilang, kalau datanya nggak masuk sampai tenggat waktu, biarkan saja, nanti data jurusannya nggak akan tampil. Entah kenapa, kebetulan sekali malah jurusanku yang telat ngasih data (atau mungkin ketlisut), jadi ga tampil datanya. Eh, dia dengan santainya kirim di milis dosen-dosen, "Can't believe my eyes! Mohon bantuan karena saya mulai tidak percaya dengan mata saya... apakah benar informasi di halaman ini ... di bagian program S1 tidak tercantum Teknik Informatika?? @.@" Wah temanku tersinggung langsung, tapi tidak dia konfrontasi di milis, dan dia cerita ke aku. Setelah aku ceritai kasusku, dia juga merasa orang ini ngawur, suka mencela kesalahan orang lain tapi tidak mau melakukan sesuatu untuk membenahinya. Harusnya kalau dia tahu datanya tidak ada, ngomong dulu lah ke temanku yang punya projek, atau project leader-nya (yang kebetulan juga rekannya sendiri)? Ngapain harus di-blow up ke milis? Belakangan aku tahu si project leader itu juga mangkel dan sempat hampir defensive, tapi untungnya dia bisa menahan diri dengan hanya meminta datanya. Ya ampun... aku tidak menduga saja ada orang seperti itu di tempatku, karena tempatku tergolong sangat rukun. Kalau dia sih memang biasanya menyendiri, tidak ada "geng"-nya, dan dia paling akrab dengan mahasiswa. Cuma aku tidak menyangka di balik keakrabannya itu ternyata ada sesuatu...

Yah semoga aja dia sadar dengan apa yang sudah dilakukannya... rencana sih kalau nanti aku dipanggil, aku cerita apa adanya, termasuk tanya alasan sebenarnya kenapa komunikasi via cara apapun kok tidak diizinkan. Mungkin bisa kutambahkan perbandingan ketika aku harus AA di NUS dulu. Aku cuma merasa aneh, di zaman teknologi sekarang, ketika universitas dunia mulai menggalakkan pembelajaran jarak jauh (sering lihat iklannya di NatGeo), jurusanku kok malah sebaliknya. Kalau alasannya hanya karena lebih nyaman, bukankah lebih nyaman kalau menggunakan bantuan teknologi? Video call kan bisa, dan sama-sama melihat orangnya, jadi menurutku kalau alasannya supaya kita tahu orangnya, kok gak relevan. Tapi kalau memang keputusannya begitu, ya sudah, mengaku salah, dan lebih baik mengundurkan diri saja karena memang visi dan misinya sudah tidak sejalan, apalagi kalau masih ada dia. Daripada terjadi kejadian yang sama lagi, dan sakit hati lagi, mending jadi rakyat jelata. Walaupun sebenarnya aku memang berniat untuk menolong mahasiswa yang bermasalah, sesuai semangat AA, tapi mungkin bisa lah melalui jalan lain...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Kemarin di facebookku ada kasus menarik sih. Ada seseorang (aku gak kenal sih, dia cuma pernah sekali saja beli kartu MtG di aku), nulis status di Facebook.

KutipCan I just die?
What is it that You want?
I transferred into a low life school to make my parents happy in spite of my depression.
I got dropped out from med, since I wqs too honor-bound I coped
Now this?

Jujur, tulisannya agak rancu sih, karena dia memakai inlish (indonesia english) :p Tapi yang mau aku bahas, sebenarnya dia bisa curhat ke AA ya (kalau di universitasnya ada AA).

Dan ya.... sekali lagi membuktikan bahwa alasan "membuat orang tua senang" selalu berakhir tidak bahagia....
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Hmmm...  Sangat bisa sekali sih. Kalau di tempatku, karena kebetulan ada fakultas psikologi, bahkan ada lembaga khusus buat mahasiswa yang depresi, sehingga bahkan AA pun kewalahan atau nggak nemu jalan keluar. Cuma mungkin selama ini AA identik dengan mahasiswa bermasalah, jadi bisa jadi ada rasa malu ketika harus menemui AA. Padahal, kalau di tempatku, AA juga harus mau menerima mahasiswa yang mau minta saran. Istilahnya, hampir mirip seperti orang tua kedua lah. Kemarin ada sekelompok mahasiswa yang ke aku, semua IP nya di atas 3, mau minta pendapat tentang rencana studi mereka. Bahkan ada yang bilang mau lulus kuliah 7 semester. Isn't that amazing?

Yah, sekali paradigma itu nyantol, agak susah ngubahnya...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Rasanya di Indonesia, ada pemahaman kalau "Meminta saran (kecuali ke teman) adalah memalukan".
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Tadi sih akhirnya aku ketemu wakil dekan yang pertama menggagas peraturan itu, berhubung entah kenapa beritanya tersebar ke teman-teman yang lain, jadinya aku semakin tersudut. Usut punya usut, aturan itu ternyata baru muncul 2 tahun lalu, persis pas aku berangkat sekolah. Biasanya, sebelum KHS-an semua AA juga dikumpulkan untuk di-briefing ulang tentang hal itu. Semester ini, karena banyak kejadian administratif, itu lupa dilakukan. Untungnya ga dimarahi sih, dan akhirnya aku tahu alasannya kenapa: karena sering disalahgunakan. Ada beberapa orang tua yang bahkan nggak tahu perkembangan anaknya selama kuliah, dan tadi aku ditunjukkan beberapa kasus yang anaknya sampai DO. Jumlahnya tiga orang. Jadi, akhirnya disepakati kalau memang harus begitu, tidak ada toleransi apapun. Katanya sih hal ini baru percobaan, tapi aku nggak dikasih tahu apakah itu efektif atau tidak.

Ya... sayang sekali memang, hal-hal yang seharusnya baik akhirnya tertutupi orang-orang yang buruk... padahal harusnya ada teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk membantu. Memang tipikal orang Indonesia kali ya seperti itu, selalu memanfaatkan fasilitas untuk kepentingan dirinya sendiri, tidak peduli itu baik atau merugikan orang lain, tidak peduli apakah itu benar atau salah...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Seumur-umur baru kali ini pas Valentine dikasih coklat, walaupun telat tiga hari ^^; coklatnya enak, makasih ya  :)
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

faart

Dan walaupun telat nulis, setelah 3 tahun baru bikin coklat lagi  :P
Untung yang dikasih doyan  :D


Capeknya di DN dari tadi... dan entah kenapa seharian ga mood kerja TA... help...  :'(

Èxsharaèn

Lama ga nulis... banyak kejadian sih, misalnya nginap di hotel Singgasana dua pekan berturut-turut gara-gara voucher papaku berakhir bulan ini (dan masih sisa satu lagi, yang kemungkinan pekan depan dipakai), dan bisa-bisanya dapat kamar yang sama persis :D pekan kemarin Tab-ku "kecelakaan" di depan rumah, tiba-tiba jatuh dalam keadaan menghadap ke bawah dan persis ke atas bebatuan hitam yang dulu ditanamkan untuk mencegah mobil selip, akibatnya layarnya retak di mana-mana  ^^; beberapa pekan lalu ceceku BBM dengan pesan misterius, "kamu bentar lagi jadi om lagi." Ternyata ceceku hamil lagi :D yang jadi masalah, anaknya tidak mau diajak balik ke Surabaya, maunya hanya sewaktu SMP. Itu berarti 3 tahun lagi. Entah bagaimana caranya nanti mereka mengatur keluarga, mungkin harus berpisah sementara selama tiga tahun karena nggak mungkin ceceku sanggup merawat bayi sendirian di Ternate...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Mana coklatkuuuuuuuuuuuuuuu

Save point dikit... Tanteku ada yang kena penyakit "misterius". Panas demam seperti radang tenggorokan, tapi 1 minggu gak sembuh-sembuh. Malah perutnya dan tulang belakangnya ikut-ikutan sakit. Akhirnya diterbangkan ke surabaya, dibawa ke RKZ. Hampir seminggu di RKZ, dokter pun tidak bisa mendiagnosis penyebab penyakitnya. Akhirnya diterbangkan ke Singapur. Untung gak dilarang terbang :D

Moga-moga dokter Singapur sukses diagnosis
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Sudah dua bulan nggak nulis apa-apa... dua bulan terakhir beneran nggak bisa gerak sama sekali. 22 sks dari sisi pengajar ternyata sangat melelahkan, walaupun punyaku hanya 3 mata kuliah. Sayanngnya, dari tiga mata kuliah itu, satu harus melakukan revisi slide dan modul, dan satu lagi aku tidak terlalu suka materinya (Java, sementara aku pengguna C#). Mata kuliah Java itu dibawakan dalam bahasa Inggris sehari sebelum mata kuliah yang sama dibawakan dalam bahasa Indonesia. Materi dalam bahasa Indonesia sih tersedia, dan di awal semester kata temanku yang bahasa Inggris juga ada, jadi aku tenang-tenang saja. Ternyata, tidak semuanya tersedia dalam bahasa Inggris. Jadi, tiap pekan kerjaanku hanya revisi modul dan slide di tiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu). Hari biasa sudah terlalu penuh; hari Senin dan Rabu aku bahkan masuk kerja 12 jam, sementara hari Selasa dan Kamis masuk pukul tujuh pagi juga. Akibatnya, kerjaan dan kehidupanku keteteran; nggak ada lagi namanya waktu untuk nge-game atau melakukan hobi lain (menulis misalnya). Nggak ada waktu juga untuk ngerjain bagianku dari TA-nya Clâiré, padahal deadline sudah semakin dekat. Di masa UTS kemarin, yang kukira bisa nyantai, ternyata terpakai untuk melaksanakan proyek lain yang tertunda selama 2 bulan akibat kesibukanku sendiri.

Intinya sih, aku kapok untuk mengambil mata kuliah terlalu banyak untuk semester depan (sialnya, mungkin tidak terhindarkan lagi, karena semester depan peralihan kurikulum sehingga jumlah mata kuliah yang harus buka membengkak nyaris 1,5 kali lipat). Memang sih modul dan slide yang sudah kubuat tidak sia-sia, karena pasti bisa digunakan lagi untuk ke depan, namun pengorbanannya terlalu besar. Iya memang gajiku tembus delapan digit, tapi ungkapan bahwa kebahagiaan tidak bisa diukur dengan uang memang benar. Tiap Minggu malam seperti sekarang rasanya stres sekali untuk mengajarkan mata kuliah Java itu (materinya sendiri aku harus belajar ulang karena sudah bertahun-tahun tidak mengajar mata kuliah itu). Belajarnya pun biasa kulakukan dua jam sebelum kelas (termasuk edit slide/modul untuk kekinian dan bahkan terjemahkan slide/modul yang masih berbahasa Indonesia ke Inggris); tentu ini bukan sesuatu yang ideal. Mungkin ada yang bilang, biarin aja lah tetap bahasa Indonesia, tapi aku berpikir, mereka sudah bayar mahal-mahal untuk mengambil jalur gelar ganda, yang pada kontrak mereka disebutkan bahwa bahasa pengantar adalah bahasa Inggris, dan slide atau modul mereka berbahasa Indonesia? Pengajar-pengajar sebelumnya tidak pernah terpikir sampai ke sana. Penelitian pun gak sempat (tapi ada faktor lain sih yang memang membuat aku tidak bisa melakukan penelitian; kalau dipaksakan tetap tidak bakal dihargai dan malah merugikan aku sendiri). Tiap Senin dan Rabu saat sampai rumah tenagaku sudah terlalu habis untuk bisa menyalakan laptop dan login ke game atau sekedar mengecek Facebook; bahkan nonton TV pun kadang sudah terlalu capai. Temanku juga nggak bisa diandalkan karena proyeknya banyak, plus dia sendiri juga kelebihan sks (kalau nggak salah 20 dan variasi mata kuliahnya 7), sehingga intinya dari tiga mata kuliah yang aku dapat di semester ini, dua harus kusiapkan lebih dulu.

Satu hal yang kupelajari, kata "tidak" itu memang punya kekuatan yang sangat besar. Terlalu banyak kata "ya", walaupun kata itu positif, ternyata tidak baik.
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Satu setengah pekan lagi bebaaaasssss ^_^
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen