RPG Fantasy Web Indonesia Forum

The Flying Widow Bar => Contro-Verse => Topik dimulai oleh: Stash pada 17 April 2008, 11:29:38

Judul: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Stash pada 17 April 2008, 11:29:38
Tadi pagi, di TVOne, ada diskusi mengenai UN. Nah, salah satu pembicaranya adalah Kepala Badan Standarisasi Pendidikan Nasional.

Gini ringkasan wawancaranya:
Reporter (R) : "Pak, kenapa sih harus dibuat standar 4,0? Kenapa gak 3,0 saja?"
Yg diwawancara (W): "Amerika saja menaikkan standar mereka. Kenapa kita tidak?"
R : "Sekarang kan kondsi pendidikan Indonesia belum seragam. Apa dengan pemerataan nilai UN, tidak memberatkan siswa?"
W : "dengan menerapkan standar nasional yang sama di setiap daerah, diharapkan pemda dan pemerintah pusat terpacu untuk segera menyamaratakan mutu pendidikan di Indonesia"
R : "Kapan direncanakan penyamarataan ini akan selesai?"
W : "Rasanya sampai kiamat gak akan bisa, wong kurikulumnya berubah terus"
R : "Lho, kalau gitu, sama saja siswa yang dirugikan"
W : "Jelas gak. Dengan begini, guru akan terpacu untuk memperbaiki cara mengajarnya"

Jujur, aku kaget dengan jawaban itu. Kalau memang yakin kualitas pendidikan di Indonesia gak mungkin diratakan, kenapa tetap dipaksakan memakai standar yang sama???

Toh, MK sudah menyetujui gugatan para siswa yg meminta sistem UN diubah, walaupun sekarang pemerintah lagi banding. Ada apakah di balik UN sehingga pemerintah tetap ngotot???

Minta guru secara pribadi mengkoreksi diri sendiri??? Kalau gak diajari gimana cara yang benar, bagaimana cara mereka memperbaiki diri mereka???
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 17 April 2008, 11:37:55
1. Standarnya sepertinya naik jadi 5,25 deh... malah kata mereka, kalau dibandingkan negara lain, kita masih kalah karena standarnya belum 7 :P

2. Masalahnya, yang menyusun kurikulum itu kebanyakan generasi tua, jadi mereka menganggap diri benar. Coba sih, apa masih ada pelajaran kalau musim kemarau itu April-September, wong sekarang udah zaman global warming ;D

3. Dilihat dari segi proaktif, menunggu diajari yang benar itu bukan solusi, karena kalau menunggu terus, jadinya ya seperti kalimat pertama, sampai kiamat pun nggak akan ada solusinya. Masalahnya, yang mau proaktif itu dikit banget :P

4. Aku rasa sudah mulai banyak siswa berprestasi di luar Jawa. Kebalikan dengan itu, kalau nggak salah hasil try-out UN di Jawa (khususnya kota besar) malah lebih banyak rasio yang nggak lulus. Nggak selalu gurunya yang harus disalahkan, siapa tahu ada yang salah dengan sistem pendidikan, atau justru siswanya sendiri yang belum terbiasa KBK atau apalah istilahnya...

Jadi, mestinya perlu dilakukan analisis jangka panjang (jangan cuma evaluasi tahun kemarin saja), apa sebenarnya yang salah. Gurunya? Siswanya? Sistemnya? Atau ada yang lain? Tapi yah seperti biasanya, yang diberantas kan cuma rumput liarnya, bukan akarnya ;)
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Stash pada 17 April 2008, 04:33:45
Lho, exshan belum tahu ya? Kurikulumnya sdh diganti lagi, bukan KBK lagi. Nah, bingung kan??? Bagaimana mau ngajar dengan baik kalau tiap tahun ganti kurikulum....

Pemerintah kan biasa, ada masalah dibiarin saja, ntar kalau sampai sudah ada kerusuhan besar-besaran, baru deh turun tangan. Ini sampai sudah digugat di pengadilan saja gak mempan. Mau gimana lagi ya supaya pemerintah mau berbenah?

Kalau sekarang, kesannya pemerintah merasa benar, dan menyalahkan pihak sekolah kalau ada siswa gak lulus. Buktinya, nilai minimum terus naik, tanpa ada tindakan berarti untuk memajukan mutu pendidikan.
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 17 April 2008, 09:50:34
Enakan dipaksa seperti dulu waktu Orba ya, 10 tahun sekali baru ganti kurikulum :)

Tapi, sebenarnya kalau mau dilihat dari sisi lain, terlepas dari sistem pendidikan yang masih semerawut, lumayan banyak juga siswa yang berprestasi, bahkan notabene bukan dari kalangan mampu maupun dari kota. Aku rasa motivasi saja yang kurang. Ngapain pinter-pinter, toh dapet kerjaan juga nggak pasti, iya kalau masih ada kerjaan...

Belum lagi perilaku anak sekolah sekarang. SMP sudah jadi bintang film porno. SD memperkosa. Mencuri. Tawuran (apalagi menjalar ke mahasiswa). Mbok ya ini juga ikutan dibenerin, jangan nilai aja yang diurusin...
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Stash pada 17 April 2008, 10:31:04
Kan dulu kita pernah diskusi kan, orang Indonesia masih berprinsip nilaimu = ukuran dirimu. Mereka lupa, banyak hal yang membuat nilai jatuh. Masalah keluarga, sakit. Sekolah 3 tahun cuma digagalkan 3 hari yang mungkin dia gak konsen karena ada 1 masalah???
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 17 April 2008, 11:05:45
Well, jawaban paling aman adalah...

Masih ada hari esok, masih ada tahun depan ;D

Pasrah banget ih :P
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Stash pada 18 April 2008, 07:25:06
Alasan pemerintah sih, kan ada ujian paket A/B/C. Yang jadi masalah, misal murid SMA gak lulus UN, trus lulus ujian paket C, gak semua PTS/PTN di Indonesia yang mau menerima ijazah itu. Apalagi perguruan tinggi luar negeri. Secara gak langsung, walau memang masih ada harapan, tapi harapan mereka untuk meraih sesuatu yang lebih baik jelas sudah tertutup.

Btw, UN kan gak boleh ngulang. Kalau gak lulus, ya silahkan cari cara lain. Mana bisa ikut UN tahun depan? Gimana sih exshan?
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 18 April 2008, 05:49:10
Kutip dari: stash pada 18 April 2008, 07:25:06
Secara gak langsung, walau memang masih ada harapan, tapi harapan mereka untuk meraih sesuatu yang lebih baik jelas sudah tertutup.

Gawatnya, rata-rata orang Indonesia berpikiran seperti itu. Padahal, kalau mau bercermin pada orang-orang sukses, 90% mereka pasti gagal dulu baru sukses. Contohnya banyak sekali: Google pertama berdiri apa sudah sebesar sekarang? Nggak kan, malah mulai dari garasi rumah? Bill Gates, apa dia mahasiswa MIT ber-GPA 4? Universitas aja nggak lulus kan?

Ada sebuah wacana yang sederhana namun mengena. Zaman dulu, ada seorang wartawan mewawancarai Thomas Alva Edison, si penemu bola lampu. Kurang lebih begini wawancaranya:

Wartawan (W): Anda pasti bangga menjadi seorang penemu. Apa Anda begitu pandai?
Thomas Alva Edison (T): Oh, tidak demikian.
W: Lalu, bagaimana Anda bisa menemukan bola lampu?
T: Anda perlu tahu, saya gagal 1999 kali sebelum pada percobaan ke-2000 akhirnya saya berhasil menemukan bola lampu.

Tentunya ucapan Thomas tersebut hanya kiasan (dan mungkin tidak tepat demikian), namun sudah sarat makna. Nah, kalau diaplikasikan ke kasus tidak lulus UN, apa iya kesempatan benar-benar tertutup? Bukankah di Kick Andy sudah banyak kisah-kisah orang Indonesia yang juga jatuh bangun namun akhirnya sukses? Kenapa kita nggak bisa mengambil contoh itu?

Aku bisa menulis seperti ini karena aku juga pernah lho mengalami kejatuhan mental. Ingat kan dulu TA-ku belum apa-apa divonis dapat C? Ingat kan aku juga pernah hampir menyerah saat itu? Tapi akhirnya aku lanjut dan dapat A sesuai keinginan? Pepatah lama mengatakan: ada niat, ada jalan. Tinggal niatnya saja yang harus dimunculkan. Itu sebabnya aku bilang, masih ada hari esok, masih ada tahun depan. Kan bukan berarti harus mengulang UN (I never wrote that ;D), tapi bisa saja ikut kelompok keterampilan khusus, lalu lulus dan bisa buka usaha sendiri tahun depan :)
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Stash pada 19 April 2008, 07:57:12
Dengan gak lulus UN, otomatis peluangmu kerja di perusahaan-perusahaan hampir pasti tertutup lho. Kecuali kamu mau berwirausaha, itu lain cerita. Tapi berapa sih masyarakat yang sekarang memiliki modal untuk berwirausaha? Pemerintah harusnya memikirkan itu.

Sekarang susah nyari pinjaman modal, belum lagi harga-harga lagi pada naik, sehingga pemenuhan gizi pun berkurang, yang mengakibatkan siswa gak bisa belajar dengan maksimal.

Jangan memaksakan hal yang sudah dengan jelas susah banget berhasilnya...
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 19 April 2008, 08:10:39
Well, it's a choice then. Menyerah pada nasib atau mencari jalan keluar. Aku nggak bisa kasih saran yang lebih bagus lagi andaikan yang diambil pilihan pertama... Yang jelas, andaikan aku nggak lulus UN, aku nggak mau terus menyerah gitu aja. Tambah kalah nanti kalau globalisasi masuk, dan kalau nggak salah tinggal 4 tahun lagi...
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Stash pada 19 April 2008, 08:16:51
Nyerah sih pasti gak, karena mereka masih ada banyak jalan.

Tapi bukannya pemerintah tuh bertugas memberi yang terbaik untuk rakyatnya? Apakah dengan UN yang sudah jelas menutup masa depan banyak generasi muda, dan dengan sistem UN yang sudah jelas gak balance, apakah mau dipaksakan terus sistem begitu?
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 19 April 2008, 08:34:15
Ketara sekali ya kita masih terlalu tergantung pemerintah? Saat pemerintah sudah tidak berfungsi, apa kita harus tetap bergantung? Anyway, ada usul memperbaiki sistem UN? Biar nggak deadlock :)
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Valcrist pada 19 April 2008, 09:03:11
Simpel. Tetapin aj kurikulumnya ganti 5 tahun sekali en standar kelulusan ditetepin 5,25 sampe ganti kurikulum. Dengan gitu pemerintah bisa menganalisis apa yang salah dari kurikulum mereka. Tetapi mungkin yang bikin kurikulum itu harus diganti juga ama generasi muda yang jauh lebih berpengalaman di lapangan? Entahlah, gw sendiri lagi stress mo ngadepin UNAS. :(
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Stash pada 19 April 2008, 12:57:14
Tergantung pemerintah? Jelaslah. 200 juta orang kalau gak ada yang menjadi pemimpin, bisa rusuh ntar. Sama saja dengan domba yang tergantung sama penggembalanya.

Kalau kita mau berbuat seenaknya kita, ya hancurlah negeri ini. Makanya pemerintah tuh harusnya sadar. Kemajuan negara ini di masa datang tergantung kebijakan apa yang mereka ambil saat ini.

Sebenarnya, kalau ingin membuat sistem UNAS yang adil, kita harus ingat dulu bahwa tidak semua orang ditakdirkan pintar di bidang ilmu-ilmu eksak. Ada yang ditakdirkan jadi motivator, penyanyi, pelukis, dll. Masalahnya, UNAS sekarang tidak mengakomodir unsur itu.

Contoh : seseorang yang pintar melukis, mau melanjutkan sekolah S1 di luar negeri, terpaksa gigit jari karena gak lulus UNAS.... Apakah seseorang akan berhasil kalau pintar dalam pelajaran BI, BIng, dan Mat (untuk IPA) ataupun pelajaran sosial? Itulah pertanyaan yang harus dijawab pemerintah.
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 23 April 2008, 12:18:21
Sepertinya Reportase Investigasi Sabtu besok bakal menarik, soalnya tentang bocornya jawaban Unas ;D

Aku masih bingung sama Valcrist, katanya skripsi kok ada Unasnya juga???
Judul: Re: UN = akal-akalan pemerintah?
Ditulis oleh: Stash pada 23 April 2008, 01:00:00
Menurut berita yg beredar sih, soal UN tahun ini tetap saja bocor. Entah benar atau gak... Malah mulai ada wacana yg meragukan keaslian reportase investigasinya TransTV...