Inggrisan = belagu?

Dimulai oleh Èxsharaèn, 15 November 2014, 10:07:58

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Èxsharaèn

Kapan hari aku nemu salah satu temanku berbagi laman Facebook yang menulis status kurang lebih seperti ini (seharusnya dalam bahasa Inggris).

KutipKetika kamu berbahasa Inggris bukan ke bule, dan temanmu bilang kamu belagu, kamu setuju ga?

Menakjubkannya, 99% balasan di sana menyatakan "gak ngurus." Ada yang menggunakan tedeng aling-aling FTA 2015 yang sudah di depan mata, sehingga kita harus mulai membiasakan diri berbahasa Inggris.

Aku jadi ingat kasus yang sama di Ternate tempat ponakanku sekarang sekolah. Kelas 3 SD di sana mendapat pelajaran bahasa Jepang, karena banyak nelayan Jepang, sehingga mereka diajarkan bahasa Jepang untuk mempermudah komunikasi nantinya. Ketika aku menyatakan hal itu di status Facebook, salah satu temanku berkomentar (kurang lebihnya),
KutipKalau memang nelayan Jepang tersebut berkepentingan untuk bertransaksi dengan kita, biarkan mereka yang belajar bahasa Indonesia!
Setelah kupikir-pikir, ada benarnya juga. Selama ini, kita terlalu terobsesi menggunakan bahasa Inggris untuk segala hal, selain untuk terlihat berpendidikan (atau bahasa kerennya, gaul). Tapi, kita seharusnya jangan melupakan bahasa sendiri lah. Ketika temanku (yang membagikan status laman itu) kukomentari balik, "Itu bukan belagu, cuma ngapain? Wong kita punya dua bahasa ibu saja masih belepotan, ini mau pakai bahasa asing?" dia tidak bisa menjawab. Jangan sampai bahasa sendiri, apalagi bahasa daerah, tergerus bahasa asing hanya karena kita perlu berbahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan orang asing. Kalau kita yang berkunjung ke negara orang (apalagi tinggal di negara yang memang berbahasa Inggris), masih oke lah, tapi ini kita di negara sendiri! Banyak juga kok bule yang fasih berbahasa Indonesia (malah banyak yang lebih fasih kan, bukannya itu memalukan?), bahkan setahuku ada beberapa yang berkomentar bahasa Indonesia jauh lebih mudah dibandingkan bahasa Inggris (kalau tidak salah sampai pernah ada wacana bahasa Indonesia mau digunakan sebagai bahasa pengantar di ASEAN).

Jadi, menurutku sih, yang bijak aja deh. Kalau memang tujuannya untuk latihan, latihan lah langsung ke native speaker-nya, karena mereka yang lebih terbiasa (dan ahli) menggunakan bahasa Inggris. Yang lucu sih, laman itu juga masih sering melakukan kesalahan sendiri. Untuk ke teman sendiri, berbahasalah yang normal (bahasa gaul mungkin masih oke lah). Aku selalu iri dengan tiga negara Asia Timur yang konsisten terhadap bahasa mereka sendiri, dan malah mendunia. Masa kita yang penduduknya terbesar keempat di dunia tidak bisa seperti itu? Bukan berarti aku tidak suka bahasa Inggris, tapi pandai-pandai menggunakan saja lah :)

Mengubah mindset-nya mungkin cukup rumit juga. Pengalamanku, temanku kapan hari bikin video pengiring untuk wisuda, jadi rencananya ketika wisuda akan dilangsungkan untuk fakultas tertentu, video tersebut akan diputar, diisi dengan kutipan yang sesuai dengan fakultas tersebut sebelum akhirnya nama fakultas tersebut muncul. Dia melakukannya dalam bahasa Inggris, dan sempat tanya ke aku beberapa nama fakultas Inggris-nya apa. Kutanya, "Kenapa ga bahasa Indonesia aja? Wong kita ini universitas lokal." Jawabannya? "Bahasa Indonesia gak keren, gak menjual. Itu kenyataannya." Kenyataan pahit? Atau mungkin masalah kebiasaan? Dalam salah satu tugasku tentang antarmuka pengguna, aku mensyaratkan bahasa harus konsisten, artinya penggunaan bahasa Inggris harus diminimalkan (bisa diasumsikan bahwa penggunanya adalah orang yang cukup berusia dan tidak mengenal bahasa Inggris), kecuali untuk istilah-istilah yang memang tidak ada terjemahannya. Kenyataannya? Selama laporan kemajuan dua pekan terakhir, masih saja ada bahasa Inggris di situ. Kesalahan paling lucu yang kutemui adalah penggunaan kata "Add" dan "Done" yang kedua-duanya berlaku seperti "Simpan." Bukankah itu bukti bahwa sebenarnya kita sendiri jangan-jangan tidak terlalu paham kata-kata asing tersebut? :)
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Pernah nanya ke grup orang IT sih. Intinya, aneh rasanya kalo buka komputer, trus menunya bahasa Indonesia. Dan mereka malas belajar istilah-istilah teknologi yang di-Indonesia-kan. Klop deh :D
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Stash

Nih nemu contoh pas untuk topik ini :D
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com