Berita:

Sudah daftar tapi belum bisa masuk log? Aktifkan dulu akunmu. Lihat keterangan lebih lanjut di New Party.

Main Menu

Teman penting nggak sih?

Dimulai oleh Èxsharaèn, 17 Juni 2007, 09:15:27

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Èxsharaèn

Cuma ingin tahu saja, seberapa besar arti teman bagi kalian, sekalipun mungkin sudah terpisah jarak, nggak satu sekolah/kampus, jarang ketemu, atau malah bertemu setiap hari sampai bosan :) Apa kalian selalu ada untuknya saat ia membutuhkan dan sebaliknya, atau cuma kalau sedang ada perlunya saja. Apa kalian saling berbagi. Apa pernah kalian bertengkar. Dan banyak hal lainnya yang mestinya membuat sebuah pertemanan dan persahabatan menjadi indah.

Kalau aku...

Mungkin naif banget, tapi pertemananku selama ini agak timpang sebelah. Aku lebih sering membantu teman daripada dibantu, tapi ya itu. Hanya kalau ketemu saja kami jadi superakrab, tapi di luar itu ya sebatas perlu/nggak perlu. Aku jarang sekali dapat SMS yang cuma sekedar menanyakan apa kabar, lagi ngapain. SMS dan telepon biasanya aku terima kalau mereka ada perlunya. Buat aku sih nggak apa-apa, toh dari dulu aku terbiasa dengan hal-hal seperti itu. Tapi namanya juga makhluk sosial, sesekali kesepian juga kan kalau kita lagi kesusahan dan nggak ada siapa-siapa di sana...

Yah, aku cuma selalu berpikir positif aja. Kebetulan sekali teman-temanku pada sibuk mengerjakan TA, termasuk aku, dan memang kami sudah nggak ada kuliah lagi (paling banter hanya asistensi). Tapi rasanya itu lebih mendekatkan kami, karena sama-sama susahnya.

Nah, kalau temanmu ulang tahun, apa kalian juga memberi selamat? Entah hari itu juga atau sehari setelahnya?

Jujur nih, tapi aku cuma memberi selamat teman-temanku yang sekarang (jadi teman SMA dulu sudah nggak aku kasih selamat lagi, karena lupa dan memang nggak tahu tanggal ultahnya :-[). Konsekuensinya, sedikit yang ingat ultahku. Tapi kemarin tanpa terduga ada satu teman lama yang kasih selamat, duh senangnya ^_^

Kira-kira bisa nggak kita bertahan hidup tanpa teman ya?
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Aku juga merasakan hal yang sama.....

Kadang-kadang kerasa kesepian banget... Disaat seperti ini, kita jadi kerasa perlunya seorang pacar... :)

Entah kenapa, tiap kali aku sms exshan, kalimat pembukanya adalah: "Lagi ngapain?" :)

Wah, siapa tuh teman lama yang kasih ucapan selamat?
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

luliana

menurutku teman itu sangat penting dalam hidup,meskipun kadang aku juga merasa dijauhi oleh temen dekatku... dan itu  gak terjadi cuma sekali aja... tapi aku lupa tepatnya udah berapa kali. Sampai saat ini aku juga punya temen2 cewek maupun cowok yang selalu mengerti tentang aku... aku menganggap mereka sebagai sahabat sejati. Namun yang paling penting dari sebuah persahabatan adalah kita harus mau memulainya.. jangan terus berharap orang yang harus memulai duluan.... buat exshan aku sarankan kamu juga mulai tanya kabare temenmu ya entah siapa gitu... jadi kan kamu memulai... nanti suatu saat kalo memang temenmu itu care dengan mu ya pasti balesi... kalo aku orangnya seneng memulai dulu, walopun nanti yang balesi cuma beberapa tok, tapi aku seneng... yang penting sih ak mencoba untuk memulai dulu..
aku juga punya pengalaman.. aku pernah deket dengan temen cewek... tapi karena suatu masalah akhirnya malah gak akrab lagi.... malah sempet gak enakan gitu... tapi sekarang si sudah baekan lagi walopun gak seakrab dulu...
kadang kita harus pintar2 menilai seseorang.. apa orang itu memang bener2 menganggap kita temen atau cuma asal perlunya saja.. kan bisa dilihat dari tindakannya.. sikapnya.. pokoknya yang namanya kebenaran itu akan terpancar dari setiap perbuatan seseorang asal kita bisa pintar menilai..
kalau ternyata sikap dari temen kita itu tidak menyenangkan dan tidak bisa kita terima kenapa harus menyiksa diri untuk menjadi temennya.. ya biasa saja temen tapi gak deket.. aku si punya prinsip spt itu.
yang paling penting lagi kita harus merasa nyaman bila bersama jangan sampai merasa tersiksa dan merasa memakai topeng (tidak bia menjadi diri sendiri)
itu dulu deh.. kalo mau konsultasi mungkin aku bisa membantu.. terimakasih

Èxsharaèn

Oooo... gitu yah :D itu cuma kadang2 aja kok, jadi aku rasa nggak masalah. Yang jelas, aku suka membahagiakan orang lain, pokoknya selama aku nggak dimanfaatkan aja :)

lha khan akhir2 ini aku chatting melulu tiap hari ma kamu, gimana mo kesepian ;D
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Lucia

Penting banget.
Soalnya tanpa teman, hidup terasa sepi.
Tau khan dengan teori manusia adalah makhluk sosial?
Jadi sehebat-hebatnya manusia tetap membutuhkan manusia lain.

Semakin kerasa deh kesepiannya, apalagi kalau belum punya pacar, seperti aq misalnya....
Kalau ada teman, apalagi yang asyik buat diajak ngobrol, dunia terasa 'ramai'.

Soal ulang tahun, aq selalu memberi selamat, yah seperti sms cantik & saudara-saudaranya.
Kalau kado, tergantung orangnya.
Kalau dekat dengan aq, aq pasti cari kado yg sesuai atau lagi diperlukan teman aq itu.
Lain kata kalau dompet aq kosong....
Yg aq bisa berikan, yah itu, sms cantik.

Kalau berantem, aq paling nggak tahan.
Walaupun teman aq yg salah, aq yg ambil inisiatif buat minta maaf.
Nggak enak banget deh diam-diaman dgn teman apalagi sahabat.
Itu semua karena aq nggak mau kehilangan orang yg sudah mengerti aq luar dalam.

faart

Cm bs ngmg, klo g ada tmn,aq g akan jadi spt skrg..
Dulu sempet kna fitnah yg akibatnya seangkatan musuhin aq smua, yg percaya sm aq cuma 1 org.. N sampe skrg org it msi tmn terbaikq..
Skrg udah jarang hubungan sih, tp klo ktmu jg masi bs akrab gt, habisny udah akrab dr TK smp skrg sih =D

Èxsharaèn

Kutip dari: stash pada 18 Juni 2007, 08:24:59
Entah kenapa, tiap kali aku sms exshan, kalimat pembukanya adalah: "Lagi ngapain?" :)

Sekarang BBM-an atau GT-an, tapi kalimat pembukanya kurang lebih sama. Walaupun si stash sekarang suka pakai "Dorororo" versi alay (wajar sih di BBM :D) dan "Ngapz?" untuk memperpendek "Lagi ngapain?" :)
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Tadi di sel grup gereja, ada seseorang yang curhat, dan aku cukup kaget dengan curhatannya.

Dia merasa sampai detik ini, dia tidak memiliki satu pun teman. Entah apa definisi teman yang dia maksud karena dia gak mau menjelaskan, tapi aku rasa maksudnya adalah teman akrab. Dia bahkan pernah berdoa ketika SMP atau SMA "Tuhan, kamu boleh ambil nilai raporku, ambil uangku, ambil barang-barangku, cukup berikan aku teman". Dia akhirnya mulai gak fokus di pelajaran. Nilai SMA dan kuliahnya ancur, tapi ya tetap gak ada teman.

Dia sih menganggap dia gak ada teman karena dia gak pintar bersosialisasi, tapi aku rasa bukan itu masalahnya, karena aku pun bukan orang yang pandai bersosialisasi, tapi sampai sekarang, aku bisa bilang aku punya 4 teman akrab. Setelah kita coba gali agak dalam, aku rasa aku menemukan unsur masalahnya. Masalah di dirinya adalah dia paranoid terhadap orang lain, dia gak mau membagi rahasianya kepada siapa pun. Dia sempat bilang "Bagaimana kamu tahu kalau dia gak akan memakai rahasiamu untuk menjatuhkan kamu?". Ternyata pemikiran itu mungkin ditanamkan oleh orang tuanya, yang memiliki pandangan kalau di bisnis tidak ada namanya teman. Dan mungkin pesan itu diterima dengan agak berlebihan oleh temanku.

Aku cerita ke dia bagaimana aku bisa berteman dengan exshan. Aku gak ada niatan di awal kalau aku mau menjadikan exshan temanku, Seingatku dia pindah duduk karena ada teman sebangkunya yang sakit, Dan entah kenapa kok bisa nyambung (seingatku sih gara-gara komik :D). Dari situ berlanjut, dan yang terpenting adalah bagaimana kita mulai berani membagi sedikit masalah. Kita yakin bahwa teman kita gak akan menggunakan cerita kita untuk menjatuhkan kita. Jujur pertemananku dengan exshan agak unik, karena aku rasa dalam satu tahun belum tentu bisa ketemu fisik sekali pun.

Pertemananku dengan tiga temanku di singapur pun bisa dibilang gak direncanakan. Tapi intinya sama, entah bagaimana  ketika kita mulai berani berbagi cerita, ikatan yang kuat akan terbentuk, dan ikatan itu susah untuk dipecahkan.

Temanku ini berkata "aku sudah merelakan doaku itu, karena aku merasa it's impossible". Buat dia, rasanya sudah gak mungkin dia mempunyai teman. Gak sempat kita gali lebih dalam sih, karena rasanya untuk sampai ke dasar masalah, bakal lama.

Kejadian itu membuatku teringat judul tulisan ini: Seberapa pentingnya teman bagiku? Apa itu teman? Dan mungkin agak dalam lagi, berapa sih orang yang kalian anggap teman?
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Pertanyaanmu ada yang nggak kamu jawab sendiri :D

Dulu aku sebelum berangkat ke Singapura sempat berpikir, oh ga pa pa lah, toh ada Internet, masih bisa komunikasi. Ternyata terasa beda sekali antara berteman via Internet dan ngobrol bertatap muka langsung. Dan aku kesulitan menemukan teman di sini, karena entah kenapa nggak ada yang cocok. Mungkin aku hanya mengukur dari segi hobi, dan kebetulan di kampus tidak ketemu. Teman kelompok pun hanya sekedar teman kelompok, setelah tugas selesai, hilang. Kecuali satu orang sih, yang kebetulan tetap ketemu di semester berikutnya, dan memang akhirnya "naik tingkat" jadi teman, bukan lagi rekan kerja, walaupun sekarang karena kesibukan jadinya agak turun lagi (dan aku tidak lagi bekerja sama dengan dia karena nggak sekelas). Dapat memang teman sekamar, tapi berhubung hobi beda, jadi nggak bisa naik tingkat ke teman akrab :D hanya sesekali ketika ada ketertarikan yang sama aku ngobrol panjang lebar dengan dia, tapi di luar itu, we're into our own world.

Kalau harus dihitung, yang sekedar kenal sih ratusan, tapi teman akrab bisa dihitung dengan jari. Dan entah berapa kali aku cerita ke stash kalau ada teman yang "menaikkan tingkat sendiri" sehingga malah bikin nggak nyaman (dan sering bikin sebal, contohnya sekarang pas aku lagi nulis jawaban ini :D). Ada teman bermain, yang agak terpisah dari teman biasa (bahasannya hanya ketika bermain saja, tapi di luar itu ga ada komunikasi lanjut). Dan seperti yang kutulis pertama kali, ada teman yang hanya kontak kalau butuh sesuatu. Rekan kerja kantor? Malah minim komunikasi sekarang.

Jadi, entah ya, mungkin harus balik ke Surabaya dulu baru kehidupan pertemanan itu kembali normal seperti dulu :D

Sini mah sejak kamu ke Singapura aku wis ga expect bakal sering ketemu, sekalipun itu sekali setahun :D
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Ternyata ekspektasimu serendah itu... >.>
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Lho wajar dong, kamu mana mau jemput aku buat ketemuan di Singapura pas aku di Surabaya :D
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Denada09

Pentinglah punya teman, karena memang manusia adalah makhluk sosial. Gak mungkin didunia ini hidup sendirian. Apalagi sekarang udah ada dunia digital, jadi bisa tambah teman via social media kaya facebook, instagram atau twitter
Imogen PR - Digital PR Agency Terbaik di Jakarta