Berita:

Projek aktif: RPG OJ v0.3
Projek sampingan: Zion TCG, SETH
Projek ditunda: Tales of Another Journey

Main Menu

Apa yang terjadi ketika pimpinan perusahaan bermain politik?

Dimulai oleh Stash, 14 April 2013, 09:24:06

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Stash

Aku rasa yang belakangan tinggal di Indonesia pasti tahu kalau bos-bos televisi swasta mulai bermain politik. Surya paloh dan Harry Tanoesoedibyo sempat bergabung membentuk satu partai politik, walau akhirnya Harry memilih pindah partai. Kita tahu juga Bakrie Group menguasai stasiun televisi lain.  Hasilnya? Beberapa materi berita dan iklan yang berbau kampanye.

Sekarang pimpinan perusahaan teknologi pun mau mencoba bermain politik. Yang terbaru adalah Gerakan Forward Us.

Menurut kalian, apakah facebook dan Google misalnya, akan mulai tidak netral lagi?
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Google sering kok posting materi pemerintah AS di Google+, terutama Hangout, jadi dari sudut pandang internasional, jelas itu sudah nggak netral :D Facebook sama sekali sudah nggak netral, tapi untuk alasan yang lain (sudah berapa kali aku hide dan report foto-foto yang membanding-bandingkan agama X dan Y).

But in the end, berhubung aku gak tertarik politik, ya tinggal di-skip saja materi-materi itu kalau memang akhirnya bermunculan. Untuk alasan yang sama, aku skip TechCrunch karena materinya blas gak netral ;D
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Untuk tulisan-tulisan dari user, aku rasa itu bukan inti bahasan topik ini :D

Tapi menarik komentarmu mengenai Tech Crunch. Karena dia bias (menurutmu), makanya kamu gak mau baca. Berarti ketidak netralan dia (mungkin dia mendapat dana sponsor dari perusahaan tertentu?) dibayar dengan kehilangan beberapa pembaca. Tapi yang perlu ditanyakan adalah, apakah semua penulis Tech Crunch memang bias?

Aku ingat Dalton Tananaka ketika disodori isu serupa, cuma bisa menjawab (aku translasi ke indonesia) "Masih banyak reporter yang netral. Temukan mereka, dan ikuti mereka. Kamu akan aman (dari kebiasan berita)."

Yang membawa pertanyaan selanjutnya, bisakah sebuah media dan semua reporter/penulisnya tetap netral, jika penyokong dananya dan yang membayar gajinya adalah golongan tertentu?

Aku rasa ketidak netralan ini masuk ke ranah abu-abu dalam kode etik pers, dimana sulit menjatuhkan vonis bahwa sebuah media adalah tidak netral, kecuali dia melakukan hal-hal yang super ekstrim, misal menyebarkan materi yang tidak berdasar, hanya menyiarkan materi tertentu saja.
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Kapan hari aku lingkari TechCrunch di Google+. Lama-lama materinya bias, dan akhirnya sampai ke titik tertentu ketika aku (dan beberapa orang lain) memutuskan untuk mengeluarkan TechCrunch dari lingkaran. Memang yang nulis banyak dan nggak semuanya seperti itu, tapi seperti katamu, kalau memang disponsori perusahaan (TechCrunch kan sudah lama berpihak ke Apple), susah menjaga kenetralan (yang akhirnya mereka balas dengan, "Lho ini komentar pribadi kok, sah-sah saja kan? Ga suka? Jangan dibaca.").

Untuk kejadian yang sama tapi dengan alasan berbeda, makanya aku sudah ga mau berkomentar artikel Contro-Verse-mu yang menyinggung agama tertentu. Walaupun kebablasan sekali pas April Mop :P
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Ada suatu kejadian yang cukup lucu di Metro TV barusan. Si reporter mewawancarai Yusril Isa Mahendra, ketua parpol PBB. Dan si wartawan beberapa kali memberikan pertanyaan/pernyataan yang memojokkan partai PBB. Di suatu titik, yusril akhirnya berkata yang intinya mengatakan bahwa bisa saja si reporter mendapatkan perintah dari surya paloh untuk menyudutkan partainya dengan pertanyaan/pernyataan mereka. Si wartawan tentu saja membantah, dan berkata bahwa dia tidak memihak pihak tertentu.

Buat aku, ini bisa disamakan dengan pandanganmu mengenai Tech Crunch. Masyarakat mulai mempertanyakan kenetralan Metro TV (dan mungkin juga TV One dan RCTI), karena bukan rahasia lagi kalau pemimpin mereka aktif terjun di dunia politik.

Yang menarik, bagaimana respon para reporter tv-tv tersebut untuk bisa menunjukkan kenetralan mereka. Tentu reporter biasanya akan memberikan pertanyaan/pernyataan yang memancing narasumber. Tapi bagaimana agar pancingan itu tidak dilihat sebagai sebuah black campaign?
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com