Story of your character

[faart]

[ Zealyte ]

Lho, minta diisep Black Hole? Sini sini~ 
Elloys rasanya masih mending deh daripada aku yang habis 5 lifestone waktu pertama kali run (dan itupun ingat ga kalian duet semua stage awal?) 

Dan dengar-dengar Elloys lagi dihipnotis oleh seseorang yang bukan pengendalinya serem...

[ Xanith ]

Baru tahu aku bisa ngamuk ya? beneran deh, lain kali kalau aku ngamuk, no heal

[Èxsharaèn]

[Exsharaen]

Wiw ampun kk... nti dibales kakakku lho lagian perasaan aku lebih sehat deh...
*kabur sebelum diiket dan disetrum tongkat

Ini beneran nek dibikin manga atau anime, kita berdua ini pasangan paling aneh

[faart]

[Xanith]

Itu kan urusannya cc Zealyte *ikutan kabur sama Exsharaen*

[Zealyte]

Gyaaaaaa~~
Xanith, dirimu minta dilempar-lempar pakai Switch Gravity ya?
Ya ampun anak-anak ini benar-benar...


Lucu ini nek dibuat komik

[Èxsharaèn]

Tahun 2 bulan 1 tanggal 7? (lagi males buka halaman 3 )

Nyoba ganti style ah...

[titlebar]Exsharaen[/titlebar]
Duh tadi malam dikerjai Xanith beneran... entah yang dihalang-halangi, atau paling parah di East Ancient Armory, aku dijepit relic! Cuman entah kok ga bisa marah, adanya malah ngakak terus, nyiahahahahah kemarin dia sempat rada sedih, waktu mainan di sarang Manticore (Hell sih...) dia keliru njatuhin healing relic, kejauhan sama yang butuh (dan sayangnya bukan aku yang butuh), jadi mati deh satu orang... *puk puk pake gauntlet

Menunggu satu hal aja sih dari dia... Miracle Relic-nya manaaaaaa......

Tadi malam aku juga belajar ulang semua skill-ku, pakai hadiah gulungan dari Irine. Lumayan sih Circle Break-ku lebih mengerikan sekarang cuman keliru satu skill yang mestinya ga perlu, biar deh... dan sekarang ga bisa tendang-tendangan seperti dulu

Entah kenapa kok jadi pingin nendang Xanith sekarang

[faart]

Tahun 2 bulan 1 tanggal 7.

[titlebar]Xanith[/titlebar]
Exsharaen kejepit relic? Lha pas itu aku juga kejepit tuh
Giliran catatanku yang ditulis semua nih duh, masih merasa bersalah sampai hari ini...

Hari ini ga ada kerjaan... Exsharaen memutuskan untuk masuk semua Lv. 39 Abyss solo, jadi kuputuskan untuk mulai nyicil title One-Man Army Sergeant. Pengendaliku mengeluh ngantuk sih gara-gara gaya bertarungku yang pelan, tapi apa boleh buat dan dua hari ini ia tak bisa menemuiku lagi karena suatu hal.  bakal ketinggalan level lagi deh, tadi aja Exsharaen sudah 48

Miracle Relic? Aku baru bisa dapat di level 50 bersamaan dengan Holy Shield dan Shock of Relic, jadi Exsharaen ntar siap2 kusetrum
Apaan nih kok tiba-tiba pingin nendang aku aku salah apa ya

[titlebar]Zealyte[/titlebar]
Hari ini suffix Intellect untuk staffku jadi, yang berarti M.Atk-ku juga naik menjadi sekitar empat ribu enam ratus. Ada yang mau nantang di Book of Record?
Setelah itu, aku berhasil nyolo Minotaur Nest dengan catatan waktu 5 menit lebih.
Manticore Nest juga tadi sudah kuselesaikan 3x dalam kesulitan Hell bersama Exodiart dengan waktu tercepat 11 menit, yang berarti minggu ini aku sudah tidak boleh masuk situ lagi. Masuk rekor guild ga ya kira-kira
Seperti yang ditulis Xanith, pengendaliku dua hari ini tak akan bisa menemui kami, jadi... kurasa aku akan dikendalikan oleh pengendali si Exodiart.
Yah, mau bagaimana lagi... aku akan merindukan semuanya

P.S. Exsharaen, jangan nakal-nakal yah, ntar mami laporin sama papi lho

[Èxsharaèn]

Tahun 2 bulan 1 tanggal 9.

Banyak kejadian selama akhir pekan ini, mulai dari siapa dulu ya...

[titlebar]MattPark[/titlebar]
Kemarin aku diberi tahu Exsharaen kalau tiba-tiba ada satu orang Sword Master yang muncul setelah sekian lama tidak muncul. Ternyata itu st4sh! Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya, sampai pernah pupus harapanku untuk bisa berpetualang kembali dengannya. Memang dia lebih jarang muncul sih kalau dibanding teman-temanku yang lain, tapi melihat dirinya bisa kembali saja aku sudah senang bukan main

Akhir pekan kemarin kuhabiskan untuk cerena. Orang itu, ya ampun... dia kembali ke Saint Haven karena sering tewas saat berpetualang di Lotus Marsh. Kutanya dia sendirian atau berdua, sempat dua-duanya. Tapi, saat sendirian, dia tewas di tingkat kesulitan Normal! Ada yang salah dengan orang ini... setelah dinasihati panjang lebar oleh sesama rekan di guild, akhirnya kuputuskan satu hal: memberi tahu kelemahan terbesarnya. Jeda antarrapalannya terlalu lama! Beberapa anggota guild yang lain mungkin tidak terlalu mengamatinya karena biasanya hanya aku yang diam mengamati keadaan saat berpetualang dengan orang berlevel rendah (dan rupanya kebiasaan ini ada gunanya juga). Dia terlalu sering diam di satu tempat sehingga terserang monster. Akhirnya kubawa dia ke daerah Foothills of Black Mountain untuk berlatih merapal mantra dengan cepat. Kebetulan Zealyte juga sekelompok, jadinya ia yang lebih sering memberikan petunjuk. Setelah beberapa lama, kuamati bahwa cara ini agak kurang efektif karena targetnya tidak terpengaruh efek mantra sama sekali, sehingga satu-satunya cara...

PvP.

Aku sebenarnya menghindari cara itu, lha wong tipe pendukung begini akhirnya "kutantang" cerena untuk bertarung, sementara yang lain melihat. Selama lima belas menit lamanya aku sengaja sedikit mengalah (tentu saja pakai Heal supaya tidak tewas), sambil sesekali kusimulasikan serangan monster yang cukup menjengkelkan, misalkan dengan Bind Relic atau Holy Bolt. Sebenarnya aku ingin mensimulasikan keadaan Paralyze, bagaimana dia menghadapi keadaan itu ketika rapalannya terganggu, tapi aku takut seranganku terlalu besar. Sebenarnya hampir berakhir dengan keadaan seri, tapi...

Mendadak dia terputus. Lha aku otomatis menang deh, naik pangkat pula

Belakangan, aku tahu dari adikku Exsharaen bahwa keesokan harinya sepertinya dia agak trauma dengan perlakuan semalam. Biar dia saja yang cerita deh

Kapan ya bisa berpetualang lagi dengan st4sh, katanya ia tidak bisa terlalu malam, padahal siangnya ada pekerjaan lain. Aku bisanya hanya malam sepulang pengendaliku kuliah...

[titlebar]Exsharaen[/titlebar]
Annyeong~ kapan hari ketemu Sword Master di guild yang nggak kukenal namanya. Habis tanya-tanya, oalah temannya kakakku! Berhubung ia baru kembali setelah ada perubahan kebijakan skill, terpaksa tanya-tanya ke aku deh. Tujuan akhirnya sama, jadi Gladiator juga. Lha papiku juga udah Gladiator sempat berpetualang sebentar sebelum dia akhirnya pergi lagi. Yah kapan-kapan ketemu lagi deh, tapi kurasa kakakku yang paling kangen

Waktu berdua dengan Lunevielle, dia ngajak nantang masuk Riverwort Village Ruins di tingkat Abyss. Katanya, dulu papiku dan siapa gitu (Espherie?) pernah masuk ke sana berdua saja, sukses tewas sekali ya sudah, hitung-hitung nyoba sampai mana kekuatanku... ya ampun, mengerikan boss terakhir serangannya menyakitkan semua, sampai aku terpaksa pakai Highlander dua kali! Sayang Lunevielle sempat tewas yang paling mengerikan, waktu Highlander-ku sisa kira-kira tiga detik, aku kena Time Stop gawat, mana keserang pula... HP-ku sisa 1 jadinya, tapi aku ga mau mati rada menjauh sih, dan pas dia lagi ga nyerang, aku nekat aja nyerang, dibantu Lunevielle. Untung boss-nya mati duluan

Siang kemarin, akhirnya kupaksa Xanith dan papiku masuk Hatred Pirandello dan berhasil, nyiahahahahah percobaan pertama gagal sih gara-gara ada satu monster yang nggak kelihatan, jadi berhenti di round 11 deh habis itu coba lagi, untungnya lolos. Berhubung aku lupa kalau aku lebih tinggi levelnya dari papiku, jadinya sering dikejari monster deh akhirnya dapat Dragon Flap-nya Geraint deh

Ngelanjutin catatan kakakku tentang cerena... tadi malam dia cerita, dia trauma masuk Lotus Marsh. Lha awalnya kubiarkan karena aku sendiri mau menyelesaikan beberapa tugas di Saint Haven, tapi lama-lama dia cerita kalau dia ga pede sama sekali di Lotus Marsh. Walah... mau nggak mau tetap harus ke sana, lha perlengkapan level 45 dan 50 adanya cuma di situ... akhirnya kunasihati panjang lebar lagi, toh kakakku ya mau menemani di sana. Kapan jadi kuatnya kalau menetap terus di Saint Haven? Berulang kali aku tawari untuk menemani, tapi dia nggak mau, sampai akhirnya terakhir kali kutawari dia mau, walaupun itu ke FIC abyss katanya sih mau sama temannya...

Begitu sekelompok, ya ampun!!! Temannya itu Gladiator level 50! Ngapain coba aku ikut tapi ya sudah lah, terlanjur... awalnya ke pelabuhan ke arah FIC, tapi lalu temannya bilang jangan ke situ, bukan levelnya. Nah lho... akhirnya ternyata diajak ke Riverwort Village Ruins, tapi hanya masuk Master. Fast run katanya. Aku ga suka sih sebenarnya dengan orang yang cuma peduli menyelesaikan dungeon dengan cepat hanya untuk menaikkan level karakter yang lebih kecil (kakakku juga nggak suka cara itu). Itu membodohi karakter level kecil, kalau dia sendirian yang masuk gimana jadinya? Tapi ya sudah lah, karena kurasa cerena ini masih susah banget mau mempercayai omonganku (bahkan omongan kakakku) dan anggota guild yang lain... aneh bener deh orang itu

Begitu bertarung, ya ampun... Gladiator itu pakai skill ultimate-nya Moonlord! Banyak juga skill yang kuamati sebenarnya skill Moonlord, dan karena dia maunya fast run, kuturuti. Ternyata aku malah berada di depannya perlengkapannya sudah komplit set Ancient Totem jadi aku ga bisa bandingkan kekuatanku, tapi untuk ukuranku, dia lebih pelan reaksinya. Oh well... kami hanya dua kali di sana karena mereka mengeluh ngantuk. Ya sudah lah... sebelum pergi, dia kunasihati lagi untuk jangan sungkan-sungkan minta bantuan ke guild. Selama ini, terasa sekali dia lebih mengandalkan kekuatan sendiri atau minta bantuan orang lain (bahkan dengar-dengar katanya dia malah bantuin orang lain! Lha diri sendiri belum bener gitu ). Susaaaaahhh banget meyakinkan dirinya! Tapi ya sudah lah... setelah itu akhirnya ngobrol-ngobrol dengan Clavielle (kalau ga salah) sampai aku akhirnya ngantuk juga.

Oh well... entah apa setelah ini cerena bakal lebih bisa mempercayai guild...

Oh ya, aku sendiri sudah level 49, Xanith kutinggal jauh

[faart]

Tahun 2 bulan 1 tanggal 9.

[titlebar]Zealyte[/titlebar]
cerena, ya...
Aku tidak tahu harus bilang apa mengenai orang itu. Memang mantan muridku sih, tapi kalau seandainya sistem kerajaan mengizinkan, tidak akan kululuskan itu anak lha Force User kan harus punya reaksi yang cepat, sedangkan dia melakukan segala macam hal lamanya begitu...
Bahkan jawab pertanyaan saja lama, ya ampun *menahan diri untuk ga njatuhi dia dengan comet*
Waktu latihan di Foothillls of Black Mountain itu, aku sudah rasanya ingin...  jeda antar skillnya bisa lebih dari tiga detik, mana dia diam di tempat pula selama itu
...Apalagi habis nonton duelnya dengan MattPark. Ga ngerti cara combo dan chaining skill ni orang...
Jujur saja, aku dulu juga sering tewas. Malah selalu paling pertama. Perlengkapan belum mendukung, aku belum pandai mengatur urutan mantra, sering lupa menghindar... tapi sekarang buktinya mendingan tuh~ walaupun memang masih selalu pertama tewas, tapi kan setidaknya partyku Cleric semua
Jadi heran enaknya diapain ini orang 

Oh ya, st4sh kembali! Sudah lama tidak bertemu, jadi penasaran... tapi Veyrielle yang kebagian menyaksikan ia bertempur melawan Minotaur. Aku cuma diceritai kapan ya dia naik level 50, mungkin bisa jadi bagian kelompok tetap kami

[titlebar]Xanith[/titlebar]
Sesuai dugaan, aku lebih banyak dikendalikan pengendali Exodiart. Hanya kemarin saja aku ditemui pengendaliku lagi saat Exsharaen tiba-tiba ngajak Hatred Pirandello, dasar ngebet pingin Dragon Flap ni anak akhirnya masuk, dan untungnya...
...Lolos dan memang kesalahanku selalu cuma satu, sering lupa memperbarui buff 

Ya ampun Exsharaen ninggal aku sampai level 49 dan aku baru 47 tapi ngga nyesel tuh ntar level 50 kena FTG base? Aku mah masih pingin menikmati FTG beginner nih, kalau ngga keburu kamu suruh belajar Miracle Relic jangan ngebet masuk Archbishop Nest dulu ya *toel-toel shield*

Oh ya, adikku barusan dilahirkan kembali lho, kenalin nih Carxiel

[titlebar]Carxiel[/titlebar]
Hai, namaku Carxiel. Kata pengendaliku, itu anagram dari namanya yang ditambah huruf X. Unik juga
Aku berencana menjadi seorang Moonlord, karena Gladiator sudah banyak di guild...
Mohon bimbingannya, semua

Menambahkan catatan kak Exsharaen, aku sebetulnya sempat dengar perbincangan mereka dari alat komunikasi guild. Agak heran juga sih, masa sampai segitunya... tapi kalau dengar cerita kakak-kakakku sepertinya mereka tidak melebih-lebihkan.
Kak Exsharaen sampai (saking kesalnya, kurasa) menghubungiku secara pribadi dan kami ngobrol waktu mereka sedang run di Riverwort Ruins dan aku masih mencoba kemampuan di Ancient Temple Ruins di tingkat Master (padahal aku baru level 4 dengan perlengkapan level 1! Pengendaliku waktu itu mau ganti Hard, tapi keburu waktunya habis...), untungnya aku lolos juga
Yang ngomel sih kak Exsharaen gara-gara katanya Gladiator yang satu kelompok dengan mereka itu malah minta Polished Alteum setelah selesai run. Ngga tahu ya permata begituan mahal?
Sebetulnya sesudah itu aku disuruh gantian dengan kakakku Lunevielle yang lagi mau mengajar muridnya, tapi tidak ada kejadian berarti dan katanya tak ada yang bisa ditulis kecuali ngobrol-ngobrol dengan kak Exsharaen sih (salah tuh kak ), jadi catatanku kuakhiri di sini.
Sampai nanti

[Èxsharaèn]

Tahun 2 bulan 1 tanggal 12.

[titlebar]MattPark[/titlebar]
Harusnya ini mulai dari adik-adikku dulu, cuma mereka rada ngambek karena hanya dipanggil sebentar (apalagi Exsharaen). Belum lagi diberi tahu pengendaliku kalau besok-besok mungkin jarang bertemu selama hampir tiga pekan karena kesibukan kuliah (ini dia masih nangis sesenggukan dalam tidur, dasar ni anak...). Ya mau gimana lagi aku tidak tahu apa saja yang sempat mereka lakukan sebelum aku dipanggil, katanya sebentar sekali bermain dengan rekan-rekan karena salah satu tiba-tiba terputus dan tidak bisa kembali, satu lagi ngantuk, satu lagi kudu kulempar ke pelukan Ogre karena ga respon-respon ajakan untuk sekelompok tapi rasanya aku kena batunya deh

Sebagai pertemuan terakhir, akhirnya aku diajak ke... sarang Apocalypse Hell. Haiyah sebelumnya sudah dibikinkan tongkat Immortal, jadi serangan magisku naik cukup drastis. Awalnya aku agak takut sih... tes pertama justru lolos! Aku nggak berpikiran bisa lolos sebenarnya beberapa ruangan berikutnya bisa juga sih, aku masuk ke ruangan bayangan, jam kukuk, Cyclops, dan terakhir Minotaur. Baru di ruangan terakhir itu aku kewalahan nyari Ghoul-nya entah berapa lama di situ sampai akhirnya selesai juga. Waktunya Ogre... aku benar-benar ketakutan waktu lawan Ogre dan pengendaliku juga. Ketika HP-nya sudah sampai bar terakhir, keluarlah jurus mautnya. Sialnya, relic-ku hanya jadi sasaran sekali, sisanya dia mengejar dan berhasil menangkapku! Kali pertama dan kedua bisa menghindar, tapi kali ketiga... ampun dah coba di kesempatan kedua, lagi Heavenly Judgment, eh dia peluk lagi kesempatan ketiga, ya ampun kepeluk lagi baru deh di kesempatan keempat dia tewas. Rasakan itu

Apocalypse-nya sendiri... ga terlalu menyeramkan, bahkan serangan pentagramnya tidak terlalu menyakitkan. Aku justru mulai ketakutan waktu tangan-tangan kecilnya itu mulai berdatangan... beberapa kali sempat kena, walaupun akhirnya bisa lepas karena Apocalypse dengan bodohnya menyerang area saat HP-nya tinggal satu bar, dia mengejekku. Waduh, waktunya! Kalang kabut deh akhirnya, bahkan sempat aku panggil Miracle Relic dan menggunakan Block. Sialnya, ternyata aku salah perhitungan! Dia mengejekku untuk kedua kalinya, dan barulah aku sadar kalau aku keliru. Gawat... panik sudah, entah apa saja yang kulakukan saat itu, dan si Apocalypse pun sudah mulai bercahaya menyilaukan. Pasang Aura Restoration, Holy Shield, perbarui Protection Shell... eh tahu-tahu aku mendengar suara koin bergelimpangan. Lho Ya ampun, ternyata Lightning Relic-ku masih sisa satu, dan dia berhasil membunuh Apocalypse persis sebelum dia melakukan Heavenly Judgment sayang ga dapat gelar apa-apa, tapi ya sudah lah, yang penting aku jadi orang pertama yang berani menantang Apocalypse di Hell

Yah, mudah-mudahan aku bisa sabar menunggu pengendaliku datang lagi. Untuk sementara, sampai di sini dulu catatanku...

[titlebar]Exsharaen[/titlebar]
Huaaaaaaa... kenapa tadi aku cuma bentar aja dipanggilnyaaaa

[Èxsharaèn]

Tahun 2 bulan 1 tanggal 17.

[titlebar]Exsharaen[/titlebar]
Annyeong~ akhirnya aku sering dipanggil juga, hehehe berhubung udah level 50, agak jarang main di dungeon biasa sih... paling cuma menemani kakak St4sh aja. Sebentar lagi dia bisa masuk sarang Manticore selain itu, kegiatanku paling masuk Dark Lair. Waktu masuk dengan kakak St4sh dan saudara kembarku Exshian, di Boundary of Jealousy sih sukses... tapi begitu masuk Hatred Pirandello lantai pertama... sukses tewas sampai 15R berhubung kakak St4sh ngantuk, akhirnya ganti tim deh, diganti Reagle, katanya untuk tugas spesialisasi ke Inquisitor. Ya sudah, awalnya sih aman-aman saja...

...sampai entah round berapa itu, 18R kayanya, dikasih minibos Armored Ogre entah berapa biji, dan harus mati semua dalam 50 detik! aku udah ragu apa itu bakal selesai atau nggak... di detik-detik terakhir, ada satu Ogre yang terpisah sendiri, rada jauh dari tempatku. Langsung lari deh, tapi begitu sampai di sana tinggal 1 detik langsung ayunin pedang ga karuan arahnya, mati sih Ogre-nya, tapi aku dapat pemberitahuan kalau Round completed. Waduh, sayangnya

Tapi nggak lama, muncul dua mini cerbe. Lho ternyata dianggap lolos ya sudah, lanjut deh, dan akhirnya selesai juga sampai Geraint habis itu, cuma sempat masuk East Armory Area, lalu karena semuanya ngantuk...

...aku nyoba nantang Manticore sendirian dan ternyata bisa

Oh ya, tadi waktu ngecek rumah lelang, plate-ku ternyata laku 1500-an gold! Duh senangnya seribu langsung kutaruh simpanan, lalu sisanya kupakai beli bahan-bahan untuk bikin set perlengkapan Ancient Totem dan Immortal. Senangnya akhirnya bisa bikin semua, walaupun belum lengkap, dan cuma habis sekitar 900-an gold

Tinggal nunggu Xanith naik ke level 50, anak itu akhir-akhir sembunyi melulu... awas ya kalau ketemu langsung kugetok gauntlet

[Stash]

Dragon flap...... Wait for meeee

[faart]

Tahun 2 bulan 1 tanggal 19.

[titlebar]Xanith[/titlebar]
Duh aku digetok Exsharaen mulu udah level 50 nih dan langsung beli-beli bahan untuk bikin Ancient Totem Shield setelah jadi, lumayan juga M.Atkku naik sekitar 400 poin

Aku grogi sih waktu pertama kali naik level, langsung diseret ke Dragon Follower's Base tingkat kesulitan Abyss, bawa 2 cewek pula...
...dan mereka berdua terputus, satu terputus di area pertama dan satunya lagi, pas sebelum masuk area boss.
Terpaksa aku harus ngetes Miracle Relic pertama-ku di tempat Punisher dan aku langsung noleh ke Exsharaen karena grogi berat : gimana ini
Untungnya tuh anak sehat betulan seperti yang dia bilang, aku ngaku kalah deh untuk saat ini dan kami berdua sukses menyelesaikan dungeon itu.
Tak lama kemudian, Chylene juga nyusul ke level 50. Pertama sih kami balik ke Saint Haven, karena St4sh yang baru saja level up ke 40 bilang mau nyoba Manticore Nest, jadilah kami masuk berempat. Tak ada kejadian berarti sih... cuma aku kok ga dikasih plate Manticorenya pelit amat...

Malamnya, karena semua pada pamit tidur, tersisalah aku dan Exsharaen berdua lagi... dan dia ngebet pingin masuk Archbishop Nest. Ya udah, daripada ga dicoba...
Masuk deh
Area pertama, tak ada masalah yang terlalu berarti, cuma Exsharaen dengan pedenya maju ke area ungu (katanya ngetes kena berapa HP, dasar tuh anak... kalau mati gimana coba ) yang menyebabkan Heal-ku terpakai
Di tempat Mushroom Golem, lha kok aku yang diaggro Shock of Relic kan harusnya masih kalah sama Finish Attack-nya Exsharaen
Area ketiga, tak terlalu ada masalah juga sih kayanya, atau aku yang lupa  dan setelah itu, aku beneran perlu belajar blocking jalan pake relic dari MattPark, lolos terus tuh Punisher untung aja Exsharaen gerakannya cepet...
Saat masuk area Punisher... untungnya bukan aku yang diaggro, cuma nyaris saja aku terlambat masuk area aman.
Masuk tempat Archbishop, beneran... kami berdua gagal menghancurkan dua pilar, berakibat serangannya tambah ganas  mana aku sempat lupa buff dan cure juga, sedangkan serangan racunnya itu, duh jadi gelagapan deh tapi akhirnya selesai juga...

...Dan tibalah saat melawan golem raksasa itu.
Ya ampun nyaris mati berkali-kali! Serangan pintu itu menghabiskan 2/3 HPku (walaupun cuma kesenggol) dan saat aku masih menghadap ke arah pintu, ditambahi laser oleh si golem  Golemnya sendiri, karena aku jarang bisa menghindar, pukulannya yang entah bagaimana bisa dihindari Exsharaen itu kuterima semua, jadi HPku sendiri yang naik turun ga keruan
Aku sampai sudah hampir pasrah waktu HP tinggal 1900an, Highlandernya Exsharaen sudah kepakai, dan datang serangan racun dari depan, tapi dalam hati aku bilang nggak boleh mati, nggak boleh mati  akhirnya taruhan sama waktu, drop Healing Relic di depan. Untungnya pas   
Setelah beberapa kali kejadian nyaris mati, Exsharaen baru menyarankan aku untuk pakai Block setelah dilempar ke pintu mbok ya dari tadi... Sesudah itu jadi agak mendingan sih, aku agak bisa mengimbangi, cuma waktu di atas aku malah banyak diam dan ngulang buff karena semua skill seranganku yang bukan relic lagi cooldown. Susahnya jadi Saint yang ga punya Heavenly Judgment... tapi mau gimana lagi, sudah kuhabiskan tuh batas 91 SP di skill Priest
Sisanya bisa dijelaskan dalam beberapa kata sih untukku : Kelempar ke pintu, Block, ulang semua buff, Holy Shield/Heal/Healing Relic...
Aku sempat kesedot laser sekali, dan untungnya aku cast Miracle Relic beberapa detik sebelum itu, selamat deh 
Beberapa menit kemudian, Exsharaen 'menyelesaikan' Archbishop itu dengan Finish Attacknya ( kok cocok ya? )
Fiuh, lega...

Ga dapat terlalu banyak bahan sih, tapi karena Exsharaen sudah selesai bikin semua perlengkapannya, bahannya dibagi ke aku. Cukup untuk bikin Ancient Totem Shoes  kemudian karena saat itu sudah hampir pagi, kami pun pergi tidur.

Tadi pagi, bangun-bangun aku sudah dipanggil pengendaliku dan disuruh solo 3 Nest yaitu : Cerberus Nest, Cerberus Nest di tingkat Hell, dan Manticore Nest.
Di sarang Cerberus sih ga ada masalah berarti, tapi begitu masuk sarang si Manticore...
Aku sih sudah perkiraan bakal kesusahan, dan ternyata betul. Durability perlengkapanku turun drastis saking seringnya kena seruduk Minotaur dan serangan pedang Lamia. Manticorenya malah lebih gampang untunglah selesai, padahal aku sudah kuatir saja perlengkapanku rusak duluan sebelum aku berhasil menyelesaikan sarang itu.
Dapat 3 gelar deh dan kayanya sampai sini aja deh, capek nulis...

[Èxsharaèn]

Tahun 2 bulan 1 tanggal 19.

[titlebar]Exsharaen[/titlebar]
Annyeong~ Xanith naik ke level 50 malah gelagapan gitu, jadi kemarin banyak kuomeli deh tapi waktu aku cerita ke kakakku, dia malah ketawa. Katanya...

Wajar lah Saint pertama kali dapat Shock of Relic, bawaannya pingin nyerang melulu... padahal buff dan heal lebih penting untuk dijaga aku dulu juga gitu kok

Catatanku udah diborong Xanith, jadi cuma mau cerita yang ga tercatat aja dah (pikunnya minta ampun tuh anak ). Habis nemani kakak St4sh sampai akhirnya naik ke level 40, aku bikin-bikin perlengkapan set Immortal untuk senjata, dan sekalian ngelengkapi suffix untuk beberapa bagian. Lumayan sih jadinya, dan sepertinya aku tambah keren aja nih akhirnya nemani juga kakak St4sh ke sarang Manticore, rada keliru juga sih soalnya dari empat orang, tiga orang level 50 jadinya ga karuan cepatnya. Tinggal sarang Apocalypse yang belum, aku sendiri ga berani masuk situ *seret Xanith

Habis itu, berhubung Xanith ngilang sebentar, akhirnya mainan sama Cerberus Hell deh. Rada kasihan juga sih, kena Finish Attack-ku hilang satu bar lebih si Cerbe tapi skill itu memang enak bener deh, sampai jarang pakai ulti aku...

Dan terakhir, akhirnya aku bisa memaksa Xanith masuk sarang Archbishop, nyiahahahahah area pertama, kayanya sih aku ga bakalan mati walaupun kena serangan ungu itu, karena pertahananku hampir sama kuatnya dengan kakakku (dan lebih tinggi dari Xanith) dan betulan, cuma hilang 20 ribuan aja. Area kedua, ga tahu kenapa Xanith terus yang diuber golemnya cuma beneran sakit golem itu kalau nyerang ya paling nggak aku lebih bisa menghindar daripada kakakku sih area ketiga, waktu keempat bos muncul, nah to Xanith lupa perbarui buff area Punisher nggak terlalu berat juga menurutku. Yang berat malah Archbishop-nya, racunnya duh dan aku sempat telat bereaksi pas disuruh ngehancurin pilar golemnya sendiri... kakakku sampai ngomel-ngomel pas aku cerita...

Gampang!!!

Ya mungkin sih berkat cerita dari kakakku sih, hampir semua serangan si golem bisa kuhindari. Xanith yang malah kena terus sempat dia kritis sampai aku pakai Highlander. Yang rada miris sih pas terlempar ke ujung ruangan, Xanith ga tahu kena apa aja itu sampai nyaris tewas harusnya dia ngamati diriku (dan ini kupelajari dari kakakku, untungnya aku juga punya skill yang mirip) kalau tiap kali habis terlempar dan bisa menggunakan skill, skill pertama yang kupakai itu Parrying Stance, biar ga luka-luka kena tangan atau serangan golem. Yaaa grogi kali ya cuma berdua sama aku, hihihi yang kupelajari sih, kalau mau pakai Circle Break pas di atas golem, kudu bener-bener merapat ke Archbishop, kalau nggak bisa batal. Aneh dan satu lagi yang lucu, sesekali pas aku pakai Finishing Attack di perut golem, Archbishop-nya kena sempat nekat pakai ulti walaupun aku takut bener kalau sampai jatuh (katanya kakakku kalau nggak hati-hati bisa jatuh, hiiiii ), tapi ternyata aku nggak jatuh sama sekali puas deh akhirnya bisa selesai, walaupun dengan bantuan Xanith. Kalau sendirian mah ga mampu

Nanti malam ngapain yaaa... ga sabar nih

[Èxsharaèn]

Tahun 2 bulan 1 tanggal 22.

[titlebar]MattPark[/titlebar]
Cuma sempat nemani St4sh sebentar ke Ancient Library. Sudah masuk area terakhir di map kedua, pas ada Royal Chest... setelah ambil, tahu-tahu aku dan St4sh terputus setelah itu dia tidak balik, jadi nganggur deh... sempat juga masuk sarang Archbishop berdua dengan Zealyte. Ya ampun, dia mati lima kali agak sial sih hari itu, aku sendiri mencoba saran dari adikku tapi tidak berhasil menghindari serangan si golem, malah sering kesenggol tangan...

Dan tidak ada yang menemani masuk sarang Gigantes lagi

[titlebar]Exsharaen[/titlebar]
Bosannya... Xanith mana ya tadi pun dia nggak ada... akhirnya nyoba latihan sarang Archbishop sendirian. Hanya bisa lolos area pertama nyoba latihan sarang Gigantes, malah lebih parah lagi, pertama kali dapat area jebakan. Aku sudah masuk di area aman, mau nyerang musuh dari dekat terali besi... eh racunnya masih masuk dikit

Kalau besok Xanith tidak datang lagi, sepertinya aku tidur saja deh

[titlebar]NakaHoshi[/titlebar]
Sudah level 29. Sudah mulai terbiasa, tapi tetap saja aku selalu sendirian...

[Èxsharaèn]

Tahun 2 bulan 1 tanggal 27.

Dua orang ini ngotot catatannya digabung, karena...

[titlebar]MattPark & Exsharaen[/titlebar]
CAPEEEEKKK!!! Beberapa hari ini gantian diajak masuk sarang, entah itu Archbishop atau Gigantes! Byuh tapi ya sudah, akhirnya bisa memaksa Exodiart--eeehhh... itu kan kakak aku akhirnya bisa maksa Xanith sama Chylene, nyiahahahahah --masuk

...dan akhirnya harus dipisah lagi, berhubung keduanya akhirnya ingin cerita sendiri-sendiri...

[titlebar]MattPark[/titlebar]
Aku duluan ya hari ini diajak Xanith untuk menemani cerena... ke Ancient Library di tingkat kesulitan Abyss, berhubung tugas spesialisasinya mengharuskan demikian. Katanya, baru sampai map pertama, area pertama saja sudah mati tiga kali. Ya ampun berhubung Xanith ga berani menemani sendirian (padahal dia sudah level 50, kudu digetok ini anak aduh ketularan Exsharaen ini aku kayanya...), ya sudah deh... Exsharaen sampai ngomel-ngomel waktu aku yang dipanggil

*aduh... kabur dulu sebelum digetok anak satu ini, nakalnya...

[titlebar]Exsharaen[/titlebar]
KAKAAAAAKKKK!!! Aku kan ya mau main sama Xanith

Kemarin-kemarin aku disuruh pose pakai Finish Attack. Ngapain ya katanya sih mau digambar lalu dijadiin sesuatu, lupa aku namanya... sempat dikasih lihat sih, kerennya diriku beberapa hari terakhir sempat ditemani sambil dinyanyiin lagu, kadang-kadang nggak ngerti maksudnya, tapi enak juga, nambah semangat, hehehe... kapan ya aku bisa ketemu pengendaliku secara langsung...

Katanya ada perbaikan sejenak dari kerajaan, entah perbaikan apa, gara-gara kakakku ini kalau sudah selesai nanti pokoknya harus main sama Xanith!!! Kalau dia ga datang, kugetok ntar pas ketemu

*aaaa disetrum kakak pakai Heavenly Judgment

[faart]

Tahun 2 bulan 1 tanggal 27.

[titlebar]Xanith[/titlebar]
Setelah segitu lamanya, akhirnya bisa ketemu guruku lagi memang preferensi kami agak beda sih, walaupun waktu menemani cerena, sering sekali terjadi skill yang sama kami pakai dalam waktu yang hampir bersamaan. Yang keren lagi, waktu dia iseng nyetrum-nyetrum Great Book Solomon yang cuma bisa dibaca oleh Sorceress itu, Holy Bolt bareng
Terbukti sih 2 Saint cukup untuk menjaga orang itu, tapi pulang-pulang kakakku yang ngomel :

Aku kok ngga pernah ditemani 2 Saint? Ngga adil

Mau getok aku, kubalas ntar... Exshan juga ngga datang kan kemarin habis ada perbaikan itu?