Berita:

Update RPN OJ forum! Petualangan keenam kelompok Trihörrèan di Kerajaan Líghtran berlanjut. Sanggupkah mereka mengakhiri masalah di Líghtran? Baca rangkuman kisah maraton sesi terakhir di sini dan lanjutkan petualangan mereka.

Main Menu

Syekh Puji nikahi anak gadis berumur 12 tahun

Dimulai oleh Stash, 23 Oktober 2008, 08:10:46

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Setujukah anda dengan tindakan Syekh Puji?

Ya
Tidak
Ragu-ragu

Stash

Aku sih belum melihat ini di berita-berita TV, tapi kalau lihat jumlah artikelnya di detikcom, kelihatannya di jakarta sana, hal ini cukup jadi perdebatan serius.

Ini kutipan beritanya.
Kutip dari: http://www.detiknews.com/read/2008/10/23/103604/1024629/10/ahli-hukum-pidana-syekh-puji-bisa-dipenjara-4-tahunJakarta - Pujiono Cahyo Widianto, pemilik Ponpes Miftakhul Jannah di Semarang menikahi bocah berusia 12 tahun, Lutfiana Ulfa. Pria yang biasa dipanggil Syeh Puji dan istri keduanya itu bisa diancam penjara 4 tahun karena melanggar KUHP.

"Dalam pasal 288 KUHP ada larangan menikahi anak di bawah umur karena belum dewasa," kata ahli hukum pidana Universitas Indonesia (UI) Rudi Satrio kepada detikcom, Kamis (23/10/2008).

Pasal 288 ayat 1 KUHP menyatakan, barangsiapa dalam perkawinan bersetubuh dengan seorang wanita yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya bahwa yang bersangkutan belum waktunya untuk dikawin , apabila perbuatan itu mengakibatkan luka-luka diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Rudi mengatakan, kedua pelaku baik itu Syekh Puji maupun istri keduanya Ulfa bisa diancam hukuman penjara. "Orang tua itu penyertaan (bisa dipidanakan juga)," katanya.

Tahapnya, lanjut Rudi, harus melalui laporan ke polisi kalau keduanya telah melanggar KUHP. "Bisa siapa saja (yang melaporkan)," imbuhnya.

Syekh Puji sebelumnya menghebohkan dengan berita bagi-bagi zakat sebesar Rp 1,3 miliar. Pada Agustus ini, Syech Puji menikah secara siri dengan Lutfiana Ulfa yang baru lulus SD. Ulfa merupakan istri keduanya.(gus/iy)

Dan inilah pembelaan Syekh Puji.
Kutip dari: http://www.detiknews.com/read/2008/10/23/150516/1024883/10/syekh-puji-saya-punya-dasar-agama-nggak-ngawurJakarta - Syekh Puji sudah mempunyai seorang istri berusia 26 tahun. Pria berusia 43 tahun itu berencana akan menikahi 3 bocah yang masih di bawah umur. Namun niat Syekh Puji ini bukan tanpa alasan. Syekh Puji beralasan punya dasar agama untuk menikahi Ulfa dan dua bocah ingusan yang masih duduk di sekolah dasar itu.

"Saya punya dasar agama juga. Nggak ngawur," kata Syekh Puji saat dihubungi detikcom, Kamis (23/10/2008).

Syekh Puji mengatakan, hanya mengikuti ajaran Rasulullah SAW yang menikahi Aisyah saat berumur 7 tahun. Namun Rasulullah tidak 'mencampuri' Aisyah hingga si gadis akil baliq. Syekh Puji pun tidak akan 'mencampuri' istri-istrinya yang belum akil baliq.

"Saya sesuai ajaran kanjeng nabi. Kalau yang namanya menikah dengan umurnya 7 tahun boleh saja. Kalau urusan campur setelah dia mens," ujarnya.

Menurut Syekh, Lutfiana Ulfa sudah akil baliq yang ditandai dengan datangnya siklus bulanan haid. Sedangkan dua bocah lainnya belum haid.

"Ulfa sudah mens. Yang dua belum mens. Belum boleh (dicampuri)," imbuhnya.(gus/iy)

Pendapat salah satu anggota DPR yang, bagi aku, secara implisit mendukung pernikahan anak-anak.
Kutip dari: http://www.detiknews.com/read/2008/10/22/175036/1024310/10/anggota-dpr-tak-masalah-asal-semua-tercukupiJakarta - Tindakan Pujiono Cahyo Widianto atau Syekh Puji menikahi Lutfiana Ulfa (12) menuai kontroversi. Bagi Wakil Ketua DPR  Hilman Rosyad Syihab menilai secara agama, kesehatan, psikologis maupun sosiologis pernikahan itu tidak ada masalah.


Hilman menjelaskan, secara syariah Islam selama perempuan sudah haid maupun belum haid sekali pun dapat dinikahkan.

"Jadi secara hukum agama nggak ada masalah, diperbolehkan. Rasulullah menikahi Aisyah di usia 7 tahun, tetapi nggak campur sampai akil balig," kata Hilman kepada detikcom, Selasa (22/10/2008).

Hilman mengatakan, dari sisi kesehatan juga tidak masalah menikahi bocah di bawah umur.

"Kalau sudah balig nggak masalah, selama asupan gizinya tercukupi. Jadi kalau dia hamil dan masih dalam masa pertumbuhan kan dibutuhkan gizi baik. Selama tercukupi gizinya ya nggak masalah," papar dia.

Selain itu, lanjut Hilman, jika dilihat dari sisi psikologis pun tidak ada masalah. "Karena perkembangan psikologis beriringan dengan perkembangan biologis. Jika normal, secara metabolisme mempengaruhi sikap psikologisnya," ujar dia.

Politisi PKS ini pun menuturkan, dari kacamata sosial pernikahan kiai semacam ini cerita lama.

"Itu banyak dilakukan di kalangan pesantren. Orang tua akan bangga anaknya dinikahkan kiai ketimbang dengan pemuda tanggung," ujarnya.

Bagaimana dari sisi pendidikan? "Kalau suaminya baik dan konsen pada pendidikan istri maka melibatkan istrinya meneruskan pendidikan. Kalau tidak mau pendidikan formal ya di pesantren kan ada Diniyah Ula (SD) dan Diniyah Wustho (SMP). Kalau khawatir dengan lingkungan, ya masukkan ke pesantren," papar Hilman.

Menurut dia, perkawinan itu menjadi masalah jika terbukti ada pemaksaan dan pelanggaran hak anak.

"Itu bisa dikaitkan dengan UU Perlindungan Anak dan UU KDRT," ujarnya.

Pujianto adalah kiai nyentrik pemilik Ponpes Miftakhul Jannah, Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Ia sebelumnya menghebohkan dengan berita bagi-bagi zakat sebesar Rp 1,3 miliar. Pada Agustus ini, Syech Puji menikah secara siri dengan Lutfiana Ulfa yang baru lulus SD. Ulfa merupakan istri keduanya.

(aan/iy)

Pendapat dari kak seto.
Kutip dari: http://www.detiknews.com/read/2008/10/22/174332/1024308/10/kak-seto-itu-kepentingan-orang-tua-bukan-anakJakarta - Kiai Pujiono Cahyo Widianto (43) atau Syekh Puji menikahi gadis berusia 12 tahun dan menjadikannya general manajer perusahaannya. Kepentingan orang tua bermotif ekonomi lebih menonjol dibanding kepentingan anaknya.

"Ini sebetulnya pelanggaran hak anak. Melanggar hak anak untuk tumbuh dan berkembang, bersosialisasi, belajar, menikmati masa anak-anaknya. Ini tidak tepat karena secara psikologis waktunya untuk bermain," ujar Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Seto Mulyadi kepada detikcom, Rabu (22/10/2008).

Usia di bawah 18 tahun, imbuh Kak Seto panggilan akrab Seto Mulyadi, tidak direkomendasikan untuk berkeluarga, dan bertanggung jawab melakukan hubungan heteroseksual dan bisa mengalami kekerasan seksual.

"Belum sepantasnya. Psikoseksualnya belum dimungkinkan," imbuh pria kalem berkaca mata ini.

Apalagi, pernikahan anak-anak itu lebih menonjolkan kepentingan orang tua dibanding kepentingan anak itu sendiri. Karena anak tidak diposisikan mampu untuk mengambil keputusan sendiri.

"Lebih untuk kepentingan terbaik orang tuanya. Katakanlah untuk masalah kesulitan ekonomi, dikaitkan dengan utang piutang, banyak terjadi di desa-desa. Umumnya demikian, motif ekonomi. Seharusnya anak-anak dilindungi," kata dia.

Hal tersebut, merupakan bentuk perdagangan anak dan bisa mengarah kepada eksploitasi dan kekerasan ekonomi. Jika benar anak tersebut mengalami kekerasan seksual dan ekonomi, maka pelakunya bisa dijerat dengan pasal pidana dalam UU Perlindungan Anak yang tercantum dalam pasal 74 sampai pasal 90.

"Nah apalagi nikah siri. Itu hanya sekedar kamuflase sebetulnya, arahnya pada ekonomi, kepuasan seksual, bagian praktek trafficking," ujar Kak Seto.

Untuk mengatasinya, Komnas PA kerap melakukan sosialisasi utamanya ke desa-desa, dimana praktek menikahkan anak di bawah umur sering terjadi.(nwk/iy)


Jadi, which side are you? Aku pribadi menolak tindakan semacam ini. Anak-anak tuh masih dalam masa pertumbuhan, masa pencarian jati diri. Dengan diikat dalam ikatan pernikahan, sama aja kita mengekang perkembangannya. Apalagi ini nikah siri. alo ada apa-apa, pihak perempuannya yg akan dirugikan.
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Aku nggak tahu persis sih ajaran Islam gimana, tapi lumayan sering juga ada contoh tindakan yang kita anggap tidak patut tapi dilakukan juga, karena katanya meniru ajaran nabi di masa lalu. Kalau nabi saja boleh, kenapa kita tidak boleh?

Hanya saja, dalam kasus ini, apa sih enaknya menikahi anak-anak? Jalan pikirannya jelas-jelas beda antara orang dewasa dan anak-anak. Mau punya anak pun, si istri belum siap fisik (dan mental pastinya, wong yang udah dewasa aja kadang-kadang shock begitu tahu dirinya hamil). Mau disetubuhi? Pedofil dong namanya...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Secara fisik, jelas anak 12 tahun masih belum layak melakukan hubungan suami istri. Resikonya besar, termasuk kanker rahim. Secara mental, mereka masih ingin senang-senang.

Oh ya, tahu gak kalo anak 12 tahun ini diangkat jadi CEO beberapa perusahaan Syekh Puji? Bayangkan, anak kecil jadi CEO.

Bahkan, Syekh Puji ini berencana menikahi lagi 2 anak yg berumur 7 dan 9 tahun. Cuma karena belum akil balig, yg menurut dia ukurannya adalah haid pertama, maka belum boleh dicampuri (istilah yg dipakainya).

Nih ada wawancara eksklusif detiknews dengan Syekh Puji.

Kutip dari: http://www.detiknews.com/read/2008/10/23/141819/1024830/158/syekh-puji-saya-akan-jadikan-istri-orang-hebatJakarta - Syekh Puji, kiai kaya raya asal Semarang sengaja memilih bocah bau kencur untuk dinikahi sebab dia memang suka anak-anak. Selain alasan itu, ia memilih yang masih bocah dengan alasan ingin mendidik si istri agar menjadi orang hebat.

"Karena mau mendidik (istri) agar menjadi orang hebat. Nanti mau saya jadikan direktur pengelola di perusahaan saya," kata Syekh saat ditanya alasannya memilih bocah bau kencur untuk dinikahi.

Syekh Puji, kepada detikcom mengaku belum menikahi Lutfiana Ulfa, bocah 12 tahun. Tapi sedang merencanakan menikahi 3 bocah yang semua masih bocah. Selain Ulfa yang 12 tahun, masih ada dua bocah ingusan berusia 9 tahun dan 7 tahun akan dinikahinya.

Tapi sebelumnya, menurut kesaksian warga, Syekh Puji dalam buka puasa mengaku sudah menikahi Ulfa secara siri. Selain menjadi 'saksi' pernikahan Syekh Puji dan Ulfa, warga desa tersebut juga mendapat bantuan berupa dana Rp 30 juta.

Berikut wawancara Chazizah Gusnita dari detikcom dengan Syekh Puji via telepon, Kamis (23/10/2008):

Jadi kapan sih Syekh mau menikahnya?

Ya nanti, pokoknya ini dirahasiakan.

Di antara 3 kandidat itu, yang paling berpotensi menjadi istri kedua siapa Syekh?

Rencananya tiga-tiganya dinikahi.

Kapan Syekh?

Dalam waktu dekat. Dalam waktu minggu-minggu ini. Besar-besaran.

Syekh kok nikahnya suka sama anak yang kecil?

Karena saya mau mendidik (istri) agar menjadi orang hebat. Nanti mau saya jadikan direktur pengelola di perusahaan saya. Mau saya pasang di perusahaan. Perusahaan saya sudah besar. Itukan tidak mudah. Belum tentu semua bisa. Kalau Ulfa nggak bisa, kan yang lain mana tahu bisa.

Tapi apa anak umur 9 tahun dan 7 tahun bisa mampu memimpin perusahaan?

Bisa saja.

Memangnya ada berapa perusahaan yang Syekh punya?

Banyak perusahaan.(gus/iy)
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Stash

Ada beberapa berita menarik mengenai kasus ini.

Pertama, ada pengusaha yang juga melakukan poligami, mendukung sekali aksi Syekh Puji ini. Tahu apa alasannya? "Ini adalah cara orang kaya beramal". Jujur aku jijik banget, terkesan anak itu jadi semacam barang dagang atau apalah.

Yang kedua, menurut kak seto, syekh puji siap menceraikan istri keduanya itu.

http://www.detiknews.com/read/2008/10/28/204355/1027500/10/kak-seto-syekh-puji-minta-maaf-ulfa-akan-dipulangkan
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Kayanya sih orang itu cuma cari sensasi doang. Toh kalaupun memang mau beramal, dia sudah pernah kan bikin sensasi dengan bagi-bagi zakat 1,3 M kapan hari pas puasa? Lebih baik cara itu daripada poligami di bawah umur.
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Entahlah, tapi dari hasil wawancaranya, emang dia terkesan tuh menganggap nikahnya ini adalah beramal.

Dia jelas ngomong, kalo anaknya itu pintar tapi dari keluarga mampu, gak akan dia nikahi.

Yg lucu juga, dia bilang kalo semua orang yg kritik dia tuh goblok, gak bisa mikir. Entahlah, yg mana yg benar....
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Stash

Update terbaru, tuh Syekh menjilat ludahnya sendiri. Sekarang dia gak mau menceraikan anak itu. Alasannya sih si anak mengaku merasa senang dan sdh cinta dengan si syekh. Masalahnya, pengakuan itu bukan dari anaknya sendiri, tapi dari pengacara si syekh.... Aku meragukan validitas pengakuan itu....
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com