Save Point: save your progress here

[Èxsharaèn]

30 September 2008

Karena hari itu kami harus check out dan check in di hotel berikutnya di kawasan Legian, rencana hari itu cukup sederhana. Supaya waktunya habis, aku memilih tempat wisata yang agak jauh, yaitu Bedugul di kawasan utara. Papaku sudah merasa baikan, tapi badannya belum fit betul. Nah, di awal perjalanan saja kami sudah nyasar, tapi ceceku membuat keputusan yang tepat dengan bertanya ke... polisi seharusnya dari kemarin kalau bisa, sewaktu nyasar tanya polisi saja, mereka kan pasti lebih tahu jalan (apalagi dengan status Bali yang sering dikunjungi wisatawan asing, mereka pastinya juga sudah dilatih wawasan wisata Bali). Di pojokan sebuah tikungan mendadak kami lihat ada depot yang cukup ramai, jadi untuk makan pagi kami pun ikut nimbrung di sana. Ternyata itu bukan keputusan yang jelek, karena sate babinya enak betul

Di Bedugul, sayangnya, kami nggak ngapa-ngapain, karena tidak ada yang mau mengelilingi danau dengan kapal (sudah pernah sih di Sarangan awal tahun lalu ) Aku sebenarnya ingin naik parasailing, tapi mengingat harganya yang fantastis (125 ribu), niatku terpaksa kuurungkan. Akhirnya sih... masuk ke toko suvenir aku cari-cari gantungan angin (yang bisa bunyi kalau diterpa angin, punyaku yang dari Bali 8 tahun lalu sudah rusak di tangan ponakanku) tapi tidak ada yang menarik selera, jadi kuurungkan. Eh ketemu lagi dengan suvenir alat kelamin itu, malah variasinya lebih banyak

Selanjutnya, kami pun kembali ke hotel lebih awal untuk mengemas barang. Karena jaraknya dekat, alih-alih membuat ikatan baru untuk tas baju, semuanya dimasukkan ke dalam mobil. Ya akibatnya aku harus mengangkat kaki untuk bisa duduk (dan kursi penumpang depan penuh dengan barang bukannya penumpang; untungnya kok ya nggak ditegur polisi ), tapi untuk jarak dekat nggak masalah lah. Sesampainya di hotel kedua, setelah check in dimulailah bongkar-bongkar barangnya lagi. Yang agak menyebalkan, kedua kamar kami belum dibersihkan (masih berantakan sisa pengunjung sebelumnya). Tapi, anginnya sejuk (angin pantai tapi), ada welcome drink, voucher diskon 10% makanan (yang akhirnya tidak terpakai karena alasan tertentu), kamar mandinya berpemanas, dan TV kabel ^^ walaupun, sialnya, toiletnya menggunakan sistem Barat, jadi nantinya aku terpaksa menggunakan botol air mineral bekas untuk membasuh pantat setelah buang air aku sempat mengambil welcome drink di restoran, tapi ternyata tidak bisa dibawa ke kamar, jadi terpaksa yang lain aku panggil. Welcome drink-nya teh, walaupun rasanya agak aneh, seperti ketambahan rempah-rempah.

Malamnya, karena papaku masih sakit, aku tidak ke mana-mana. Makannya menunggu ceceku yang tetap keluar, walaupun datangnya sangat terlambat (sekitar pukul setengah sembilan WITA baru datang) karena katanya ramai betul.

Karena papaku tidak juga sembuh, besoknya...

[Èxsharaèn]

1 Oktober 2008

Mamaku memutuskan untuk mencari dokter terdekat, karena hari ini memasuki hari ketiga papaku sakit, dan papaku demam lagi. Sayangnya, kebetulan sekali hari itu pas hari pertama Idul Fitri (kangen juga malam takbirannya, kan tidak ada hal seperti itu di Bali ), jadi kebanyakan dokter libur, sekalipun yang jaga 24 jam. Untungnya ada rumah sakit, dan papaku pun diperiksa di UGD. Hasilnya keluar sekitar pukul sebelas WITA, dan ternyata baru ketahuan kalau tipus papaku kambuh, walaupun masih gejala. Untungnya tidak perlu rawat inap, tapi papaku harus istirahat total. Jadilah hari itu aku tidak ke mana-mana, hanya menemani papaku istirahat. Aku sih lumayan puas dengan nonton TV kabel

Jadinya, tidak ada yang spesial hari itu. Sepanjang hari hanya di hotel...

2 Oktober 2008

Sekitar pukul dua siang WITA kami check out dari hotel. Yang mengikat barang kali ini dibantu satpam hotel, karena papaku masih belum sehat (aku sendiri beres-beres bagian kamar dan mengecek barang supaya tidak tertinggal). Sempat mampir di monumen peringatan Bom Bali. Agak miris juga sih, monumen sesakral itu dibuat foto-foto ceria seakan-akan itu objek wisata biasa setelahnya, perjalanan pulang tidak perlu diceritakan mendetail, tapi paling tidak perjalanan pulang memakan waktu lebih sedikit. Di Jawa, kami sempat kelabakan mencari makan malam di daerah Banyuwangi, tapi untungnya ada restoran terakhir di kawasan itu sebelum meninggalkan Banyuwangi. Sayangnya, karena masih dalam masa Lebaran, banyak makanan yang tidak tersedia, yang tersisa hanya ayam goreng. Untung saja ayam gorengnya enak setelah itu, kami melanjutkan perjalanan. Sekitar pukul sepuluh-sebelas kami berhenti sebentar karena kokoku agak ngantuk, tapi dia tidak bisa tidur gara-gara... nyamuk sekitar pukul dua pagi kami sampai di rumah. Karena terlalu capai, ceceku nginap di rumah, sehingga aku terpaksa tergusur ke kamar komputer lagi

Yah, liburan kali ini memang kurang mengenakkan, tapi ya mau diapakan lagi ternyata temanku yang sama-sama liburan ke Bali juga mengalami hal kurang mengenakkan. Kapan hari sharing, ternyata dia juga banyak masalah. Yang kameranya jatuh sampai lensanya pecah, yang temannya sakit gigi sampai bengkak, yang travelnya terlambat...

Yang penting sudah liburan bersama-sama keluarga lagi lah setelah 8 tahun

[Èxsharaèn]

Heeee... tadi mendadak ditelepon klienku untuk ketemuan, langsung jemput katanya. Lah? Aku kemarin bilang belum tentu bisa, lha kok sekarang sudah on the way... katanya dia sudah cukup telat, jadi tadi di jalan menuju Sinar Jemur Andayani dia ngebut. Minimal 60 km/jam jalannya tadi... terus setelah mengantar aku pulang, katanya masih ada janji ketemu orang di Blowfish (diskotek). Janjian kerja kok di Blowfish

Semangatnya hebat sih, tapi aku khawatir itu pelan-pelan merusak kesehatannya dari dalam, apalagi tadi dia nggak makan malam...

EDIT:
Daripada double post hanya dalam hitungan menit...

Aku barusan dapat email yang seharusnya confidential Sepupuku akan menikah hari Minggu besok (19 Oktober 2008), dan email itu berisi daftar foto dan cin ciu. Dari situ aku baru tahu kalau ternyata Hughes ikut diundang

[Stash]

Aku rada malas nulis detail tourku :p

Yg pasti, cina suka sekali menonjolkan unsur kebudayaannya. Aku nonton 3 buah show tari2an yg tradisional, tapi dikemas secara modern, jadi asyik banget nontonnya. Selain itu, kebanyakan tempat yg kita kunjungi tuh yg bernilai sejarah, seperti Museum Sun Yat Sen, Gereja St. Paul di Macau, dll. Sayang banget di Indonesia, tempat bersejarah tidak dirawat. Padahal tempat2 begitu itu yg disukai turis mancanegara.

[Èxsharaèn]

Heee... numpuk deh save point beberapa hari aku tulis yang penting-penting saja.

Hari Sabtu, waktunya temanku wisuda. Aku menyempatkan datang, toh lagi nggak ada kerjaan. Sayang teman-teman sekelompok dulu tidak semuanya bisa hadir, tapi ya bisa dimaklumi lah, sudah pada kerja semua...

Malamnya ada kejadian, tapi ini aku pisah saja

Besoknya, sepupuku menikah. Aku kebetulan nggak kebagian tugas terlalu berat. Pukul 12.30, terlambat 30 menit dari jadwal semestinya, upacara pemberkatan nikah pun dimulai. Hanya sebentar karena tidak misa. Setelahnya, aku ikut sebentar ke hotel untuk melihat prosesi berikutnya: qin jiu (ga tau benar gak tulisnya, tapi bacanya cinciu). Setelah itu selesai, aku pulang ke rumah. Waktunya agak mepet karena sampai di rumah pukul tiga sore sementara pukul empat mamaku ada janji membetulkan make-up di hotel, dan kebetulan tidak ada makanan di rumah, jadi terpaksa pesah KFC. Datangnya agak telat juga sih, jadi sekitar pukul 5.45 sore aku baru datang di restoran. Padahal aku tugas jaga buku tamu

Awal-awalnya agak kewalahan karena ternyata buku tamu bagianku (kebetulan pihak pria dan wanita dipisah buku tamunya) belum ditulisi nomor urut, sementara sudah ada aturan tak tertulis untuk menandai amplop/angpao yang diberikan tamu untuk tahu siapa yang memberikan amplop tersebut. Nah rekanku rupanya belum terbiasa jaga tamu, sehingga yang ditulis... nama tamunya tapi ternyata dia cuma gantiin sebentar, karena rekanku yang seharusnya juga terlambat. Di waktu sepi aku cepat-cepat tuliskan nomor urut. Agak kewalahan juga saat jumlah tamunya membludak; selain tempat terima tamunya agak sempit, aku masih harus direpotkan dengan melihat tamu ini (seharusnya) di lantai berapa (di undangan ada kartu kecil yang bertuliskan lantai tempat tamu duduk). Kadang-kadang sampai lupa ngasih suvenir belum lagi dari pihak pria tamunya banyak sekali, sampai sempat ganti buku tamu di hitungan ke-110. Terakhir aku lihat jumlah tamu dari pihak pria mencapai 185 sementara pihak wanita hanya sekitar 70-an. Untungnya, tempat acara berlangsung dan tempat terima tamu ada di satu ruangan, jadi aku masih bisa lihat acaranya.

Nggak ada yang spesial sebenarnya, kecuali tarian pertama yang lagunya agak tersendat-sendat (sepertinya CD-nya kotor atau tergores), lalu Dewi Hughes yang didapuk nyanyi (ternyata suaranya lumayan juga), dan acara-acara normal lainnya. Aku baru pulang sekitar pukul sepuluh malam setelah selesai foto. Yang nggak aku duga, istri klienku yang bule itu ternyata datang juga, sepertinya teman dari koko sepupuku (soalnya dia nulis di tempatku).

Nah, kemarin pukul dua siang aku diajak nonton oleh sepupuku di SuToS. Sebelumnya sempat karaokean di Inul Vizta. Tempatnya enak, sistemnya lebih canggih dari tempatku kerja dulu, walaupun mungkin operasinya agak ribet. Hanya saja, sempat terjadi mati lampu setelah dua jam, aku pun nonton, waktu itu filmnya The Mist. Eh mati lampu lagi saat lagi seru-serunya... Bagus sih filmnya, tapi ending-nya terlalu mengejutkan

Pulangnya, aku ternyata dapat misscall dan SMS plus telepon ke rumah dari klienku web, dia minta secepatnya fitur yang dia minta selesai (dia minta hari Rabu kemarin). Padahal aku minggu kemarin agak sibuk, dan fitur yang dia minta agak susah. Parahnya sih, nggak ada perjanjian kontrak baru, jadi bisa saja antara aku atau dia yang bebas mangkir tanpa ada bukti apa-apa aku masih nunggu sisa pekerjaan dari dhran sih, katanya hari ini diselesaikan...

Itu dulu, sekarang special report

[Èxsharaèn]

Sabtu malam (18/10), sekitar pukul 20.30 WIB telah terjadi sebuah pembunuhan keji. Di bawah meja makan ditemukan genangan darah yang sudah menggumpal dan jejak kaki berdarah yang mengarah ke garasi. Korban tidak ditemukan hingga keesokan harinya (19/10) ditemukan sudah tidak berkepala di garasi. Tidak ada saksi yang melihat pembunuhan ini, dan pelaku diduga sudah melarikan diri. Motif pembunuhan hingga kini tidak dapat ditentukan, namun diperkirakan terjadi perselisihan antara korban dengan pelaku yang berujung maut. Pelaku diduga profesional karena tidak ditemukan barang bukti apapun di lokasi kejadian. Karena itu, kasus dinyatakan ditutup. Korban sudah dibawa ke tempat yang lebih layak, walaupun kepalanya tidak dapat ditemukan.

Terjemahan kasualnya ada di sini

[spoiler]Sabtu malam kemarin (18 Oktober 2008), sepulang dari makan malam pembantuku menemukan jejak kaki berdarah di depan lemari piring. Waktu ditengok lebih jauh, ketemulah genangan darah yang sudah menggumpal di bawah meja makan. Tidak ada orang di rumah saat itu kecuali pembantu rumah sebelah, tapi katanya dia tidak mendengar suara apa-apa. Besok paginya, pembantuku menemukan korban yang sudah tidak berkepala di garasi. Tahu apa korbannya?

Tikus

Entah bagaimana caranya tikus itu bisa menumpahkan darah dan akhirnya kehilangan kepala, tapi ada tiga dugaan:

1. Sesama tikus saling bertengkar. Tapi ini rasanya mustahil, tikus kalau bertengkar nggak sampai  berdarah sebanyak itu, apalagi sampai kehilangan kepala.

2. Ada kucing yang masuk rumah. Masuk akal sih, tapi masalahnya, nggak ada yang dengar ada kucing liar masuk rumah

3. Anjing sepupuku yang mainan sama tikus itu dan mengigit kepalanya sampai putus. Sayang saja aku nggak ngecek si Mimi, apa ada sisa darah di bulunya [/spoiler]

[Stash]

Tersangkanya sdh diamankan?

Hari ini biasa aja sih, tadi siang cuma ke gramed basuki rahmat, trus ke THR. Capeknya...

[Èxsharaèn]

Duh, hari ini aku sebetulnya sedang pingin nerusin RPG OJ (pingin nggambar kotaku dan rumahku ). Eh mendadak ngerjain projekku yang tinggal dikit itu. Harusnya sih tinggal salin-tempel kode dari situs lain...

Ternyata hasilnya ga karuan

Batal deh... nanti malam mungkin kalau nggak ngerjain TA (tapi aku malas betul kerja TA )...

[Kei90]

Met brusaha!!!! XD
disini juga mo ujian besok... Hueeeeeeeeeeeeee........

[Èxsharaèn]

Heee... sebetulnya hari ini rada malas online, tapi karena tadi baca Jawapos ada berita mutasi perwira Polwiltabes

(1)

dan kebetulan aku kenal orangnya lewat Friendster, mampir bentar deh buat kasih selamat

Akhir-akhir ini cuacanya panas sekali, rasanya lembap banget. Kadang-kadang seharian mataharinya terik sekali, kadang-kadang mendung tapi nggak hujan-hujan. Itu yang malah bikin udaranya panas...

(1)

Kutipan beritanya ada di spoiler berikut, kalau ada yang mau baca
[spoiler=Mutasi Perwira Polwiltabes]Dikutip dari JawaPos

SURABAYA - AKP Pranatal Hutajulu mendapatkan dua kebahagiaan sekaligus. Setelah berhasil mengantarkan Satpas SIM-KB Colombo menjadi juara pertama Responsible Riding Kapolda Award 2008 Rabu malam (22/10), Kanit Regident itu mendapatkan promosi. Dia segera menduduki posisi Kasatlantas Polresta Malang.

Kebahagiaan tersebut bersumber dari Surat Telegram Rahasia (STR) 102/X/2008 dari Polda Jatim tertanggal 23 Oktober 2008. Malam sebelumnya, Satuan Tugas Pelaksana Administrasi SIM Kendaraan Bermotor (Satpas SIM-KB) Colombo meraih Kapolda RR Award 2008 untuk kategori peningkatan kualitas pengemudi.

Di Malang, Pranatal bakal menggantikan AKP Sonny Irawan. Sonny yang juga sukses mengantarkan Satlantas Polresta Malang menjadi runner-up best of the best Kapolda Award 2008 itu dipromosikan menjadi Kabag Ops Polres Pasuruan.

Di jajaran Polwiltabes Surabaya, Pranatal tidak mutasi sendirian. STR yang ditandatangani Karo Pers Polda Jatim Kombespol Kursan atas nama Kapolda Jatim itu mengatur mutasi sekitar 50 perwira menengah dan perwira pertama di polda.

Di bagian lain, juru bicara Polwiltabes Surabaya AKBP Sri Setyo Rahayu mengatakan belum menerima salinan surat telegram rahasia tersebut. "Kalaupun memang ada mutasi, niatnya adalah penyegaran agar kinerja kepolisian meningkat," tutur perwira yang akrab dipanggil Yayuk itu. (ano/roz)[/spoiler]

[Èxsharaèn]

Hmmm... tadi iseng-iseng pakai skrip lain untuk masalahku di web projekku...

Ternyata jadi!!!!! Hasilnya malah lebih bagus dari skrip lainnya, dan aku cukup ubah ukurannya saja.

Duh senangnya ^^ tapi besok aku harus ketemu orangnya lagi. Kira-kira mau diapain lagi nih...

Anyway, sepertinya aku tahu siapa yang bersalah di kasus 18 Oktober: anjing sepupuku. Tadi dia kepergok "mainan" dengan tikus kecil. Kali ini kakinya yang hilang, dan tikusnya mati. Pembantuku yang tahu, soalnya dia tadi cerita dan sempat kulihat masih ada sedikit sisa darah di perbatasan rumahku dan rumah sebelah.

Ternyata... padahal anjing itu baru dimandiin kemarin sore

[Stash]

Lumayan kan, mengurangi populasi tikus di rumahmu

[Èxsharaèn]

Tadi siang anjing sebelah kepergok main tikus lagi. Suara tikusnya terdengar jelas dari rumahku sih... waktu aku lihat, memang dia sedang mainan dengan tikus. Aku sempat melihat bagian paha belakang tikus itu sudah sobek (tapi darahnya kok nggak tercecer ya...). Sepintas sih terlihat tikus itu sudah mati. Anehnya, beberapa saat kemudian aku sudah nggak lihat tikus itu lagi.

Dimakan bulat-bulat atau tikusnya pura-pura mati ya?

[Stash]

Rasanya sih pura2 mati. Anjingmu lagi gak ada kerjaan ya, kok mainan tikus terus...

[Èxsharaèn]

Kalau siang kan nggak ada orang di rumah sebelah, dan biasa lah aku kan pasti main komputer biasanya aku godain anjing itu dengan seolah-olah mau cium dia lalu aku hembusi napasku (dan anehnya dia suka dibegitukan ), tapi tadi aku mau godain seperti itu, baunya sudah menyergap duluan

Nggak berani deh aku sentuh anjing itu sampai jadwal mandi berikutnya