Berita:

Projek aktif: RPG OJ v0.3
Projek sampingan: Zion TCG, SETH
Projek ditunda: Tales of Another Journey

Main Menu

[17+] Karaoke keluarga mulai berubah fungsi?

Dimulai oleh Èxsharaèn, 08 Juli 2013, 06:33:37

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Èxsharaèn

Kapan hari baca di koran, kaget juga dengan perintah pemerintah untuk menutup karaoke keluarga selama bulan Ramadhan. Lho kenapa kok karaoke keluarga ikut ditutup? Itu kan hiburan keluarga? Awalnya mulai punya prasangka, wah mulai kelewatan nih intoleransinya (coba baca topik lain tentang toleransi antarumat beragama). Di artikel itu ditulis, alasannya adalah karaoke keluarga mulai berubah fungsi, menjadi tidak ada bedanya dengan karaoke dewasa, tempat kita bisa berasyik masyuk dengan cewek-cewek, entah bawa sendiri atau sudah disiapkan.

Sudah disiapkan?

Belakangan, aku baru tahu bahwa beberapa karaoke keluarga ternyata menyediakan cewek pendamping. Adik koko iparku sendiri yang cerita, karena dia adalah manajer karaoke yang (boleh dibilang) baru buka cabang di Surabaya (aku tidak akan sebut nama). Akhir-akhir ini ada wacana kalau tempat kerjanya akan menyediakan cewek pendamping. Ya jelas salah dong? Dia akhirnya mengundurkan diri dari posisi itu.

Entah kenapa, karaoke keluarga sekarang bisa ikut-ikutan menegatifkan citra dirinya. Selain menyiapkan cewek pendamping, minuman keras juga dijual secara bebas. Beberapa hari yang lalu aku karaoke di sebuah karaoke yang namanya besar di Surabaya, kelihatan jelas ada bir dijual di situ. Waktu pulang pun sempat papasan dengan seorang remaja mabuk yang ditemani dua orang cewek (entah itu ceweknya sendiri atau bukan) keluar dari karaoke itu. Ya ampun...

Apa memang sekarang sudah tidak ada lagi fasilitas hiburan yang tidak jauh dari seks? Bioskop pun sampai harus dikasih CCTV supaya nggak jadi tempat maksiat. Kenapa nggak seks dilegalkan saja sebagai suatu bentuk hiburan?
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Masalahnya kalau dilegalkan, maka bisnis cewek panggilan akan lebih merajalela. Contoh saja di Singapur. Pemerintah sudah melegalkan prostitusi khusus di daerah Geylang. Toh yang namanya cewek panggilan di karaoke tetap ada.

Pada akhirnya, kembali lagi ke tiap pemilik usaha. Seberapa dia berani bertahan di prinsip "keluarga" itu. Memang, semua yang berbau seks dan alkohol akan membawa uang lebih banyak. Bagi seorang pengusaha, jelas itu sangat menarik kalau dia tidak kuat imannya.

Apakah efektif pemerintah melarang karaoke keluarga buka selama puasa? Aku malah berharap pemerintah berani menutup karaoke yang sudah "nakal". Gak ada gunanya tutup 1 bulan, kalo 11 bulan mereka bebas.
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Stash

Tadi baru saja ke CW, kebetulan parkir di parkiran teratas, yang pintu masuknya langsung ke NAV. Pacar adikku sempat membaca pengumuman yang tertera di NAV, terus dia kaget. "Aku pikir tutupnya cuma siang sampe sore. Ternyata tutup sebulan" :D

Btw, nyambung dikit masalah seks, sekarang tren sogokan terbaru adalah gratifikasi seks, dimana alih-alih uang yang kita berikan sebagai alat penyogok, kita menyediakan cewek untuk "dipakai" orang yang ingin kita sogok itu. Dan KPK sedang mencari cara untuk menjerat orang-orang yang memakai modus begini.

Dihubungkan dengan cerita karaoke yang beralih fungsi, kapan hari temanku yang bekerja di perusahaan konstruksi di singapur sempat bercerita bahwa sudah hal biasa kalau kontraktor akan mengajak pengawas lapangan untuk karaoke bareng, terus ternyata sudah disiapkan cewek panggilan. Tapi itu terjadi di Singapur. Entah di Indo, belum ada cerita yang nyampe di telingaku :D
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com