Belum ada penyelesaian nyata, malah sepertinya ini sudah dianggap "kejadian alam biasa". Lha kalau berhentinya (diramalkan) 30 tahun lagi, apa harus dibiarkan begitu? Nunggu Gresik, Surabaya, Mojokerto, dan sekitarnya tenggelam juga?
Masalah ganti rugi kok ya masih saja macet. Apa susahnya sih mengucurkan dana kalau aset perusahaan bermilyar-milyar? Sampai kapan mau didemo terus? Aku jadi ingat iklan News dot com, para pengungsi itu kalau tidak dipenuhi haknya bakal minta suaka politik: pertama ke AS, kedua ke Australia, ketiga ke Republik Mimpi :D (sayang nggak liat >.<)
Tapi, andaikan tiap rumah di Indonesia (di Jawa Timur aja) ngambil seember lumpur lalu dibawa pulang, apa kira-kira lumpur Lapindo berkurang ya?
Kadang-kadang aku bingung pemikiran masyarakat indonesia....
Dulu menghujat-hujat AS. Sekarang malah mau mencari suaka politik.... PILN-PLAN BANGET!!!!
Masalah ganti rugi....Biasalah, mana ada perusahaan yang mau bangkrut cuma untuk bayar ganti rugi? :)