Chapter 3
The Heaven Knight“Ooooiiii....!! Zhaxmâr!!! Mana sih ni anak! Ooooiiiiiii!!!!! ZHAXMÂR!!!!!!” teriak salah satu Xâtria
(1). “WAKTUNYA MAKAN SIAAAAAANG!!!!!!!” Lalu ia terbatuk-batuk. Semua Xâtria menoleh ke arahnya, lalu mulailah mereka berkomentar macam-macam.
“Tuh anak pasti ketiduran lagi. Dasar tukang molor.....”
“Gak usah ditungguin tuh! Biarin aja! Ntar kalo lapar pasti ke sini. Kehabisan ya udah, ntar suruh masak sendiri!”
“Sikat aja tu anak kalo ntar dateng!”
“Ya ya ya... aku datang!!” akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga—suaranya doang! Tak lama kemudian, dari atas pintu Zhaxmâr bergelayutan, menongolkan kepalanya sambil berkata, “Lama nungguin aku ya?”
“Hhhhh, akhirnya dateng juga ni anak,” gumam si Xâtrium
(2) sambil menggeleng-gelengkan kepala. “CEPAT TURUN!” perintahnya.
“Ya, ya, oke bos!” Dengan satu lompatan kecil ia mendarat lalu memasuki ruang makan itu dengan langkah gontai bak seorang bos. Tidak ada yang berkomentar lagi. Semuanya sibuk dengan obrolannya masing-masing, seakan-akan Zhaxmâr tidak ada di situ. Ia mengambil tempat kosong di samping kawannya, Xandh. Ups, ia lupa mengambil makanan—gimana sih ni anak? Maka ia bangkit lagi, menuju meja pembagian makanan, meminta jatahnya, lalu kembali dan segera makan dengan lahap.
“Lama amat sih?” tanya Xandh. “Ngapain aja?”
“Mmmmhhh...,” gumam Zhaxmâr, mulutnya masih sibuk mengunyah makanan. “Panglima Sèzhan memanggilku. Katanya ada serangan Örc di Vandhuln. Aku disuruh mengecek ke sana.”
“Lalu, kamu terima?”
“Mmm... aku pikir-pikir dulu,” jawab Zhaxmâr sambil memasukkan sesendok nasi ke mulutnya.
“Kalau aku jadi kamu, aku bakal pikir-pikir seribu kali,” timpal Xâtrium di sebelahnya. “Aku dengar-dengar jalan ke sana itu berbahaya. Banyak monster dan Örc. Tapi kamu terima kan?”
Ia tak segera menjawab. Pikirannya sedikit menerawang. “Yah, mungkin,” jawabnya mengambang, antara pasti dan tidak. “Aku belum pernah ke sana. Rasanya sih bakal mengasyikkan pergi ke sana.”
(1) Nama-nama karsh dalam Universa i Lingua (seterusnya akan ditulis UiL) dan keterangan selengkapnya dapat dilihat di situs kami.
(2) Sesuai ketentuan di situs, kita tidak akan menggunakan kata bantu bilangan untuk menyatakan jumlah orang yang memiliki karsh tertentu, kecuali jika dibutuhkan.