Baru-baru ini Jusuf Kalla dengan sedikit emosi menyatakan bahwa Depristek (Departemen Riset dan Teknologi) sebaiknya dibubarkan saja karena terlalu bergantung pada konsultan asing, termasuk penandatangan MoU dengan Microsoft di saat mereka sedang mendukung gerakan IGOS. Tapi ya apa benar Depristek harus dibubarkan gara-gara itu? Apa iya riset dan teknologi tidak mendatangkan profit di mata Jusuf Kalla yang notabene seorang pedagang? Kenapa sih perkembangan teknologi di Indonesia selalu terhambat? Apa kita sudah siap meninggalkan ketergantungan teknologi terhadap bangsa asing?
Hmm.... kalau lihat dari segi pedagang, aku mungkin menganggap Depristek tdk meghasilkan apapun yang bisa membantu bangsa. Ini semua terjadi karena pemerintah sendiri tdk mau menanamkan modal kedalam bidang riset. Siapa sih yang mau melakukan riset kalau harus pakai uang sendiri, atau harus kesulitan nyari dana ke perusahaan swasta???