RPG Fantasy Web Indonesia Forum

The Flying Widow Bar => Contro-Verse => Topik dimulai oleh: Èxsharaèn pada 19 Oktober 2007, 10:15:15

Judul: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 19 Oktober 2007, 10:15:15
Catatan:
Topik ini mungkin agak vulgar dan kontroversial untuk pembaca yang belum berusia 17 tahun, walaupun isinya sudah diusahakan sesopan mungkin. Kalau kamu belum berumur 17 tahun, coba cari pendamping orang dewasa. Atau, kalau kamu dapat bertanggung jawab atas diri sendiri, silakan teruskan.
AWAS!!! Di halaman 4 mulai keluar "piktor-piktor" ganas ;D ;D ;D


Supaya singkat, aku juga akan meminjam istilah "gay" untuk para lesbian (nggak tahu, di Oprah kapan hari lesbian disamakan dengan gay tuh...).

Waktu mencari di eyang Google beberapa saat lalu, aku menemukan topik yang aku tulis sendiri tentang homoseksualitas di forum terawal RPGFID setahun yang lalu. Topik itu bermula dari ketidaksengajaanku menemukan forum khusus gay (nggak usah dikasih ya alamatnya?). Aku jadi ingin tahu, bagaimana perkembangan komunitas gay di Indonesia itu (konon cuma satu-satunya forum gay khusus Indonesia).

Mulailah penyamaranku (nekat banget yah :P) dengan bergabung di forum itu. Cara termudah adalah membuat identitas palsu dengan disposable e-mail (jelas kan sekarang kenapa aku buat Gmail lagi?), menyiapkan Friendster baru (nggak tahu ini bisa dibuang juga apa nggak), serta menggunakan sebagian identitas asli (alamat yang sudah disingkat dan foto diri 4 tahun lalu) supaya tidak dicurigai. Ini hasil penelusuranku selama tiga hari (halah, kaya melaporkan sesuatu aja :D).

Langkah pertama, tentu saja memperkenalkan diri. Aku membuat skenario bahwa diriku adalah seorang gay yang baru lulus kuliah (aslinya normal kok, tenang saja ;)) dan ingin cari teman sebanyak-banyaknya. Sambutannya cukup lumayan, bahkan para "tetua" Surabaya pada keluar semua menyambutku (tapi begonya aku kasih nomor HP sama salah satunya ><). Mereka menyarankan aku ikut chatroom di IRC (nah, ini salah satu sisi kelam IRC, karena kita nggak tahu apa isi percakapan di tiap ruang, kecuali kita diberi tahu langsung). Di hari pertama, aku sukses menambah 2 teman ke FS.

Hari kedua, aku coba eksplorasi lebih jauh. Rupanya ada beberapa topik pembicaraan yang paling digemari di forum tersebut. Salah satunya, cinta sesama gay. Ini yang sampai sekarang aku nggak mengerti. Yang bikin aku terkejut, sepertinya ada upaya untuk tetap menjadi gay daripada kembali hidup normal. Salah satu anggota menulis topik bahwa ia ingin menikah dengan gadis dan hidup normal. Cercaan langsung datang: ada yang bilang munafik lah, ada yang bilang jangan karena justru akan menyakiti si gadis kalau dia sampai mempertahankan kehidupan gaynya. Dua topik yang paling nggak aku mengerti adalah topik "pembenaran" mengapa seseorang menjadi gay: pilihan dan faktor genetis.

Artikel mengenai homoseksualitas bisa dibaca di http://www.apa.org/topics/orientation.html, sementara penelitian yang menyatakan bahwa gay ditentukan sejak kecil melalui keturunan genetis bisa dibaca di http://www.msnbc.msn.com/id/21309724/?GT1=10450. Coba dibaca dulu supaya ada bahan argumentasi untuk kontroversi berikut:

Menurut kalian, gay itu gaya hidup yang sudah semakin tersebar luas dan mulai dianggap normal, pilihan karena sesuatu alasan yang kadang tidak bisa kita terima, atau takdir (misal karena faktor genetik)?

Nggak usah tahu ya nama forumnya apa dan apa nicknameku di sana (beberapa topikku vulgar banget sih, biar nggak dicurigai) :D
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 19 Oktober 2007, 10:27:40
Beberapa fakta yang sudah aku dapat dari hasil penelitian (halah :P) tahun lalu:

- ada 2 kalangan gay: gay yang mencari cinta sejati dan gay yang hanya mencari kepuasan seksual (sex-oriented).

- beberapa sudah berani menyatakan diri dan tidak lagi memutuskan untuk berkembang biak.

- sebagian menjadi gay karena keputusan sendiri, atau digiring menuju ke sana.

- kebanyakan membenarkan diri bahwa menjadi gay itu normal, bukan suatu kelainan. Dasarnya adalah artikel yang aku kutip di atas. Karena itu, norma agama sudah ditinggalkan.

Fakta-fakta baru dari hasil penjelajahan selama tiga hari ini:

- Mereka menciptakan bahasa sendiri supaya lebih nyaman berbicara (biasanya untuk hal-hal yang agak vulgar).
Waktu di IRC, aku sengaja berlaku sepolos mungkin, walaupun aslinya memang aku nggak tahu apa-apa, dan aku tanyakan artinya pada sesepuh Surabaya. Pernah dengar istilah-istilah berikut: sissy, top/bot, chubby, ons, coli, straight. Boleh ditanyakan kalau memang nggak tahu (kebetulan aku sudah tahu semua).

- Cinta sesama jenis mereka sepertinya sama dengan cinta lawan jenis. Mereka juga sakit hati kalau pacarnya (istilah di sana tentu saja BF, boyfriend) selingkuh.

- Hati-hati untuk cowok normal, karena ada juga gay yang khusus menyukai cowok normal (pilih salah satu istilah yang aku sebut di atas ;)) Bisa-bisa ikut terseret jadi gay (ada kasusnya). Untungnya aku nggak :D

So, bagaimana komentar kalian? Hasil diskusi di topik ini akan aku selipkan ke Chapter Xath (Tales of the Untold Journey) yang kebetulan sudah ditulis.

Aku no comment dulu ah :P
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 19 Oktober 2007, 11:41:58
Weleh.... penyelidikan ini masih dilanjutkan toh........
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 19 Oktober 2007, 11:53:03
Ya gara-gara ke-Google itu :P aku aja nggak inget kalo dulu pernah nulis topik itu.

Tapi kayanya aku mo keluar aja deh, nggak nyaman rasanya. Soalnya ada yang bahasanya kasar, disengaja lagi. Lagian sedang panas-panasnya mempermasalahkan pandangan Islam dan Katolik tentang gay, risih rasanya... Belum lagi kalau gabung di chatroom, jadi paling o'on alias nggak ada topik pembicaraan (makanya aku nggak suka mIRC-an).

Tinggal ini bingung gimana dg nomor HP yang terlanjur aku kasih... bloon banget deh >.<
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 19 Oktober 2007, 11:57:29
Ya..... kalau ada yang nelpon, trus kamu gak kenal, bilang saja salah sambung. Beres kan? :) Asal jangan ortumu yang angkat lho... Bisa shock mereka....
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 20 Oktober 2007, 12:07:32
Haih... aku kasih yang GSM kok, kalau itu aku sendiri yang pegang. Kalau CDMA runyam ntar, itu hape bersama soalnya :D untung kalo SMS bisa diblok.

Mestinya beli GSM disposable yah... halah kok kaya reporter aja aku ini ;D
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 20 Oktober 2007, 12:10:22
Bukan kaya reporter, tapi kaya mafia.... :)
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 20 Oktober 2007, 12:18:42
he he he... bisa dibunuh aku kalo sampe ketahuan :D tapi sepertinya nggak mungkin deh, paling-paling cuma di-XXX (pikirkan sendiri :P)

Kok yang dikontroversikan malah aku :)
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 20 Oktober 2007, 12:32:38
Ya..... soalnya cuma kita berdua yang debat, jadi lebih enak kamu saja yang diperdebatkan :p
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Kei90 pada 20 Oktober 2007, 03:39:14
Weqeqeqeqeq  ;D  ;D Seru amat kk Stash ma Exsharen bedua. Kyak G _ Y.. becanda lah ^^'
Gay ya? menurut aku, mungkin pilihan, biznya semestinya bangsa co suka ma ce kan? Tapi malah suka cowo, ada kemungkinan dy ngerasa suka  ma cowo en memaksakan diri kalo dy ga suka ma cewe. Pasrah akan nafsu...
Emank byk yang lebih nyaman jd gay, tapi pasti ada yg berusaha jadi normal kyk pengakuan dr seorang gay yg kk Exsharen temui di IRC. Yah... ga bisa ngomong lg... puyenk  :-X

~danz
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 21 Oktober 2007, 12:29:45
Ada yang suka ma cowok sekaligus cewek lho (biseks), jangan lupa ;)

Lumayan banyak sih yang mau balik jadi normal, tapi ya gitu, pandangan di kalangan mereka sendiri malah negatif. Takutnya kalau perasaan suka ma cowok itu muncul lagi, kasihan kan ceweknya? Tapi banyak juga gay yang menikah trus punya anak. Aku jadi bingung ???

Nggak tahu ya, tapi menurutku dengan ditemukannya dua artikel tentang gay itu (lihat dua tautan di topik paling atas) kayanya mereka mencari pembenaran diri untuk terus jadi gay. Atau apa kita aja yang kurang berpikiran terbuka yah? Di Oprah kapan hari ada tuh pasangan gay yang sukses punya banyak anak asuh, malah anak-anaknya bangga punya 2 ayah :)
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 21 Oktober 2007, 12:35:35
Well.... anak-anaknya bangga, tapi dikucilkan masyarakat, repot juga kan????
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 21 Oktober 2007, 01:06:53
Di sana kayanya nggak deh, mereka cerita sendiri anak-anaknya punya banyak teman. Memang pertama kali waktu mengajukan surat izin pengasuhan agak susah, takutnya tuh pasangan pedofil...

Baru kalau di sini, pasti dimusuhi berat >.< tapi aku rasa orang Indonesia pandai menutupi kenyataan. Cuma ada saatnya aja ketahuan kan...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 21 Oktober 2007, 01:10:02
Pas ketahuan, heboh setengah mati. Setelah beberapa saat, situasi akan kembali normal seperti tdk apa-apa...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 21 Oktober 2007, 12:12:37
Ini baru kabar mengejutkan (tapi telat :P)

Dumbledore ternyata gay! Coba kita lihat seberapa gay-nya di film keenam HP ;D
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 23 Oktober 2007, 12:37:07
Pernyataan mengejutkan dari J.K. Rowling.... Aku kok tdk melihat sisi gaynya ya?? Walau memang sepanjang 7 seri, tdk diceritakan kalau dia pernah dekat dengan cewek....
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 24 Oktober 2007, 02:51:06
Yaa... andaikan nggak ada yang tanya, kita nggak bakalan tahu kalau Dumbledore itu gay ;)

Anyway, satu minggu yang lalu ada yang sms aku, untuk coba PDKT gitu. Ternyata rayuannya kurang lebih sama seperti kita merayu lawan jenis, ya kata-kata standar seperti "aku akan selalu bersamamu", "I can't live without you", dan sebagainya. Puitis gitu. Tentu saja, awalnya dia harus membicarakan topik umum dulu, seperti lagi ngapain, tinggal di mana, kerja apa, dsb. (plus, karena gay, sempat juga topiknya mengarah ke seks). Sengaja nggak aku tanggapin terlalu sering, supaya tidak memberikan harapan palsu (kasihan kan, karena orangnya memang cari pacar), dan sepertinya dia nggak berusaha lagi (sudah dua hari nggak ada sms darinya).

Ternyata cinta sesama jenis itu rumit juga, nyaris sama dengan cinta lawan jenis. Jadi ya tahu sendiri lah kalau cinta itu dilarang...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 24 Oktober 2007, 09:08:52
Wah, kamu diposisikan sebagai cowok atau cewek nih oleh orang itu? :)
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 24 Oktober 2007, 09:24:24
Kalau dilihat dari kacamata orang normal, berarti aku jadi "cewek"nya.

Sampai hari ini ga sms lagi, dah nyadar mungkin aku bukan untuknya :P
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 24 Oktober 2007, 09:33:08
Atau main taktik jinak-jinak merpati? :)
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 24 Oktober 2007, 09:43:17
Waduh, kalau itu nggak tahu juga ya... orangnya kerja juga sih.

Jangan-jangan sekalinya sms, langsung minta "itu" :P
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 24 Oktober 2007, 11:12:58
Mungkin saja... :p
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 24 Oktober 2007, 11:22:21
Haih, kurang dari 3 kata :D

Aku sudah jarang masuk chatroom mereka. Selain siangnya sudah sibuk chat dengan teman-temanku, tiap kali masuk aku pasti bengong sendirian karena nggak ada topik pembicaraan (cuma rutin nulis tanda titik tiga supaya nggak kedisconnect otomatis akibat diam terlalu lama). Bosen lama-lama ><

Topik ini malah jadi cerita yah alih-alih diskusi :P
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Kei90 pada 28 Oktober 2007, 12:30:43
Kutip dari: Èxsharaèn pada 21 Oktober 2007, 12:29:45
Lumayan banyak sih yang mau balik jadi normal, tapi ya gitu, pandangan di kalangan mereka sendiri malah negatif. Takutnya kalau perasaan suka ma cowok itu muncul lagi, kasihan kan ceweknya?

Iya juga sie... Ternyata si cowo suka ma cowo laen. Kayak film Indo apa ya yg baru2 ini? Uhh... Lupa...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 29 Oktober 2007, 12:19:16
Oh, ada kah? Aku jarang nonton film Indonesia sih ><

Sepertinya sudah cukup pengetahuan yang aku ambil dari "petualangan berbahaya" ini. Walaupun ngakunya cari teman (atau pacar) untuk saling berbagi, ujung-ujungnya, well, ternyata seks juga. Aku rasa seks semacam ini tidak terlalu indah, kalau hanya didasarkan pada keinginan sesaat yang sekonyong-konyong muncul, alih-alih untuk mempererat hubungan. Ya ada sih seks yang dilakukan untuk mempererat hubungan, tapi untuk hubungan sejenis... aku pikir-pikir ulang deh...

Dan sayangnya, mereka berpikiran bahwa orang straight seperti kita (hanya tertarik pada cewek, termasuk secara seksual) juga menikmati seks sejenis. Kan ya repot kalau punya teman gay yang pemikirannya kaya gini...

Kita memang tidak bisa memukul rata semua gay, karena (seharusnya) ada gay yang tidak sex-oriented. Tapi, mencari orang seperti itu sepertinya susah sekali. Di forum itu, banyak yang sampai mengulangi topiknya tentang mencari teman karena nggak ada yang cocok. Yang aku hubungi langsung malah mengaku sudah ganti pacar 6x. Jadi... kesimpulannya bisa ditarik sendiri.

Karena itu, aku sudahi saja dengan "tiba-tiba menghilang." Keceplosan nomor HP ini yang masih jadi masalah, tapi sepertinya aku jalani dulu. Yang rada berbahaya juga, dia kok bisa tahu alamat rumahku ya??? Temanku sih pernah melacak lokasi aku online dan hanya meleset bloknya saja. Teknologi sekarang benar-benar mempublikasikan privasi yah...

Mudah-mudahan topik ini ada gunanya juga. Yang jelas, jangan main-main dengan api. Kalau sudah terlanjur, padamkan apinya sebelum jadi kebakaran :D Satu lagi, kadang-kadang ada hal yang tidak seharusnya kita ketahui, dan lebih baik tetap begitu.
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 29 Oktober 2007, 12:45:32
Lho, bahaya kalau dia datang ke rumahmu.....
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 29 Oktober 2007, 01:29:44
Hmm... tapi kalau aku nggak tahu orangnya? (aku orangnya rada curigaan ma orang yang belum kenal, apalagi daerahku akhir-akhir ini rawan lagi)

Ya mungkin rada susah menghindar juga kalau ketemu face to face, tapi mungkin bisa diberi "kejujuran". Entah aku yang mau S2 ke luar negeri lah, atau sebenarnya bukan orang Sby tapi cuma berlibur, atau gimana gitu... Kasihan juga sih, karena kalau seperti itu kan sepertinya serius, tapi ya mo gimana lagi... ketimbang aku jadi gay juga (hyaaaa...)

Teknologi sekarang memang benar-benar jadi pisau bermata dua deh. Kalau salah memanfaatkannya, ya gitu itu...

Makanya aku setuju dengan beberapa komentar bahwa menjadi gay itu sebenarnya pilihan, bukan takdir. Memang mungkin ada gen yang menentukan ke-gay-an kita, tapi itu kan nggak bisa dijadikan alasan untuk membenarkan hal tersebut. Masih ada cara lain kan untuk mengatasi kekurangan itu, alih-alih pasrah dan menurut pada gen. Kita kan bukan hewan biasa, ya nggak? ;)
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 29 Oktober 2007, 09:10:34
Lagipula semua kembali lagi ke pilihan hidup kita kan? Go with the flow, atau Against the flow....
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Wirya pada 06 November 2007, 05:52:11
Woah. Exsharaen. Hebat lu.

Menurut aku sih, gay itu sesuatu yang dibuat-buat dan gak normal. Cinta sesama cowok, itu normal saja (cinta saudara, cinta sesama makhluk Tuhan, dll). Cinta sesama cowok DAN berujung ke seks, itu gak normal. Hal2 yang gak normal ya jangan kita dukung donk. Tetapi tren yang ada malah gay itu semakin mendapat dukungan. Gila.   

Mungkin memang gay itu bisa terjadi karena genetik. Tetapi itu sama sekali gak bisa jadi alasan untuk membenarkan gay. Pokoknya kalo gak normal ya jangan dibenarkan/didukung. Kita jangan segampang itu merubah norma2 di masyarakat, walaupun dengan alasan genetis sekalipun. Coba, masak kita mau benarkan pembunuhan, hanya gara2 di dunia ini ada orang2 yang secara genetis termasuk pembunuh berdarah dingin?

Haha, sori kalo pendapatku terdengar ekstrem.

Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 06 November 2007, 09:09:32
Pendapatmu wajar kok. Cuma masalahnya apakah semudah itu mengubah pandangan hidup seseorang?
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 08 November 2007, 07:56:49
Hebat apanya???

Ya gitu lah, kalau aku merasa mereka mencari pembenaran dengan dua artikel yang aku kasih di awal. Seolah-olah, semakin ilmu pengetahuan menguak misteri di balik gay, semakin mereka merasa benar. Beberapa minggu terakhir saja ada member yang, entah sengaja atau tidak, membawa-bawa pandangan agama tentang gay (terutama di bagian forum yang mengulas seks). Nyaris semua member gay di sana marah-marah, jadi aku memilih vakum. Beberapa hari lalu aku cek, member tersebut sudah dihapus akunnya, dan "kehidupan" kembali seperti biasa.

Aku nggak berhak menghakimi, tapi ternyata agama selalu bisa dikalahkan oleh nafsu. Jadi untuk apa ada agama?

Sekarang skenarionya aku ubah sedikit. Di forum itu, aku mengaku kalau aku sebenarnya biseks (aslinya tetap normal lho :D). Coba kita lihat apa reaksi mereka terhadap orang yang biseks.

Aku merencanakan akan mengakhiri "penelitian" tentang gay dengan mengaku kalau aku memutuskan kembali ke jalan normal (paling tidak menurut kita). Aku ingin tahu, apa mereka mendukungku atau justru mencegah seorang gay yang ingin hidup normal. Sudah banyak kasus sih, tapi aku ingin tahu reaksi lengkapnya.
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Wirya pada 10 November 2007, 08:43:33
Yah, semoga mereka gak pernah tahu kalo kamu itu cuma "meneliti" doank  ;D

Seandainya aku gay, kalo aku mendengar kamu mau jadi cowok normal trus aku mencoba mencegah, itu normal2 aja, selama CARA dan ALASAN-nya gak dibuat-buat.
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 14 November 2007, 08:40:12
Mudah-mudahan saja...

Ada beberapa hal yang menarik selama beberapa orang mencoba kenalan dengan aku. Kebanyakan dari mereka akan menanyakan dan memberikan umur, tinggi dan berat badan, pribumi/keturunan Cina/keturunan lainnya. Nggak tahu kenapa ras ikut ditanyakan. Kemudian, pembicaraan tentang agama dibuang jauh-jauh, jadi kalau ada satu saja yang berbicara tentang agama, bisa dipastikan akan ada flaming sampai yang membuat gara-gara sudah dianggap sangat meresahkan dan di-persona non grata-kan (alias akunnya dihapus). Untuk masalah curhat, pikirkan saja curhat seorang normal yang menyukai lawan jenisnya (misal diam-diam menyukai seseorang tapi straight, pacarnya selingkuh, putus, dll.). Mirip seperti cinta biasa, tapi ini ke sesama jenis. Kadang-kadang ada juga yang merasa bersalah karena misalnya menjerumuskan temannya yang dulunya straight ternyata sekarang jadi gay (bukti bahwa gay itu pilihan).

Tentang fisik, rupanya fisik juga jadi pertimbangan untuk menyukai seseorang. Kebanyakan nggak suka orang chubby (istilah untuk orang gemuk), rajin fitness untuk menjaga bentuk badan. Sisanya, yang sepertinya tersisih karena kriteria fisik, ngakunya tidak mementingkan fisik, yang penting perhatian dan tingkah lakunya. Kalau masih jomblo, biasanya jelalatan ke sana kemari lihat cowok lain (walaupun kebanyakan tetap nggak bisa membedakan cowok normal dan gay).

Yang bikin aku geli, ada yang nemu artikel penelitian tentang apa yang jadi fokus perhatian pria dan wanita (ketertarikan seksual tidak diperhitungkan, jadi bisa saja ada gay/lesbi atau pria/wanita normal yang jadi subjek penelitian) kalau melihat  gambar pria lain. Hasilnya menunjukkan bahwa pria cenderung melihat wajah plus kemaluannya (yang dilihat gambar lho) sementara wanita condong melihat wajahnya saja. Penelitian yang aneh ;D

Complicated juga ternyata dunia gay itu...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 18 November 2007, 08:39:09
Ada perkembangan yang "tidak terduga": ada seorang tentara yang hubungi aku :P aku masih belum yakin dia beneran tentara atau bukan, tapi foto di Friendster-nya cukup meyakinkan... dia belum kontak aku lagi (baru Sabtu kemarin aku di-PM, ya wajar sih untuk ukuran tentara kalau belum kontak lagi via PM).

Ada juga ternyata yang berani ngaku... padahal setahuku tentara sangat menjaga kredibilitasnya. Coba sih aku lihat perkembangannya...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 18 November 2007, 11:41:15
Ya kan ngakunya di forum gay. Ngaku di friendster pun, biasanya tdk ada yang terlalu mau ikut campur urusan orang lain. Toh para pejabat ataupun orang-orang pemerintahan jarang buka friendster kan? :)
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 19 November 2007, 11:27:26
Iya juga sih... tapi apa nama mereka nggak tercoreng yah kalau ketahuan ada anak buahnya yang ternyata gay :P ya mungkin itu urusan terlalu pribadi masing-masing orang ya, jadi atasannya nggak ambil pusing juga...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 23 November 2007, 12:58:24
Atau mungkin atasannya gak tahu???? Kan mereka sibuk sendiri. Misal aku telepon mereka untuk lapor, pasti tdk didengarkan....
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 01 Desember 2007, 01:10:36
Wew... mendadak aku jadi "terkenal," banyak yang mo ketemu nih :P

Agak berbahaya juga sih, apalagi kalau ujung-ujungnya yang dicari hanya seks sesaat lalu menghilang (banyak cerita seperti itu soalnya), jadi aku mencoba menaikkan status dan melihat reaksi mereka. Waktunya membuang nomor HP yang sekarang ini aku pakai tes (bukan yang utama, itu mah kalau dibuang bisa repot aku...) dan tes menggunakan nomor HP baru :)

Sayangnya, forum mereka sedang bermasalah (kayanya diserang), sehingga banyak post menghilang. Ditunggu saja perkembangannya...

Eh, aku iseng-iseng hunting di Friendster, ternyata polisi kita gaul juga lho, ada banyak!!! Mungkin ada beberapa yang mau aku jadikan teman normal (di luar "investigasi" ini)...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 01 Desember 2007, 09:30:14
Ow... gak takut niat mereka ternyata beda????
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 01 Desember 2007, 11:47:21
Nah makanya aku naikkan standar dan ganti nomor HP. Naikkan standar di sini maksudnya aku hanya mau ketemu kalau mereka benar-benar bisa buktikan kalau yang dicari bukan ONS (istilah mereka, one night sex) alias kepuasan sesaat, tapi benar-benar jadi teman dalam arti yang sebenarnya. Sebetulnya kasihan juga kan mereka, masyarakat kita kan belum bisa terima. Tapi kalau mereka sendiri yang menimbulkan paradigma itu (gay = sex), ya salah mereka sendiri...

Tapi perasaan mereka juga cukup sensitif kok. Aku iseng marah-marah sama salah satu "responden" yang ngajakin ML, karena dari awal aku dah bilang nggak mau, tapi dianya maksa aja. Ternyata dia SMS panjang lebar, intinya minta maaf, dia lagi khilaf karena udah nggak "disentuh" cukup lama (yaaa... gitu deh bahasa mereka, agak "menjijikkan" untuk ukuran kita), nadanya memelas banget gitu. Nggak kubalas, alasanku pulsa abis (benar-benar menguras pulsa memang, makanya aku pilih 3, sementara pulsa sms-nya paling murah). Eh, tapi ini jangan ditiru lho ya, ini namanya mempermainkan perasaan orang lain (aku ya jadi nggak enak sih...).
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 02 Desember 2007, 12:05:57
Ya... mending berhenti saja deh...

Apalagi ortumu kan rada protektif.... Ntar tambah repot lho...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 02 Desember 2007, 12:13:24
Wah, kalau untuk ketemuan aku jelas nggak berani dia datang ke rumah (padahal harusnya paling aman ya karena ada ortu, dia pasti nggak berani macam-macam). Selama ini aku belum pernah ketemu siapa-siapa kok.

Tapi sepertinya memang aku dah agak kelewat jauh cari tahunya... Kadang-kadang memang lebih baik ada hal yang nggak kita tahu. Aku akan coba pikirkan skenario untuk berhenti, kalau tiba-tiba saja berhenti kan malah mencurigakan...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 02 Desember 2007, 12:30:13
Not everything should be known....
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 06 Desember 2007, 11:59:47
Agak sepi sekarang, karena forum sana masih error. Kebetulan sekali "pengacaunya" balik, jadi aku agak malas juga...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 07 Desember 2007, 12:05:16
kok bisa balik? Buat ID baru?
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 07 Desember 2007, 12:07:24
Kayanya sih... tapi aku yakin itu orang yang sama, wong gaya bahasanya sama... suka menjelek-jelekkan orang pakai bahasa banci gitu, jadi wis ga karuan artinya.
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 07 Desember 2007, 12:24:04
Kok nekat ya? Toh tdk ada hasil... Apa dia gay atau xuma pingin mengacau saja ya?
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 07 Desember 2007, 12:26:00
Kayanya gay, wong suka "ditusuk" (ngakunya sih...) Tahu ya maksudku :P
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 07 Desember 2007, 01:13:39
Ditusuk jarum suntik? Sering sakit dong? :p
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 07 Desember 2007, 01:16:09
Hi hi hi, bahasaku ikutan berubah ya :D perlu dijelaskan dengan detail? Jangan yaaa... ;)
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 07 Desember 2007, 01:25:04
Lho, perlu... Aku kan anak baik.... gak ngwerti maksud omonganmu... :p
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 07 Desember 2007, 01:34:39
Hiii... jadi maksudmu aku ini anak nggak baik yah :D

"Ditusuk" itu bahasa penghalus untuk anal seks.
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 07 Desember 2007, 01:48:22
Apa itu anal seks???? Gak ngerti aku... :p

Perlu dikasih sensor 17++ nih... :)
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 07 Desember 2007, 01:55:56
Hyaaa... Ya udah lah, sekalian pelajaran seks buat mereka yang belum tahu (hi hi hi, hari gini???). Tapi jangan dicoba sekarang yaa...

Anal seks itu... seks lewat anal ;D ;D ;D
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 07 Desember 2007, 01:58:32
anal itu apa??? Pelajaran biologiku jelek... :p
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 07 Desember 2007, 02:04:05
Wew... apa perlu ditampakkan langsung? Siapa mau jadi peraga? ;D

Udah ah, balik-balik, nti ortu-ortu pada ngomel ni 8) tapi kalau ada 1 orang lagi yg penasaran, pasti kukasih tahu :P
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 07 Desember 2007, 07:46:26
Aku masih penasaran.... sdh ketambahan 1 orang kan? :p
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 07 Desember 2007, 07:57:33
Yeee... bukan 1 orang yang sama dong :D

Tadi mendadak ada salah satu yang telpon aku (kukasih emang no CDMA disposable :P). Ngakunya bi, 27, keturunan Cina (nggak tahu kenapa keturunan selalu ditanyakan). Pertama-tama sih memang ngajak kenalan, tapi ujung-ujungnya... dia cerita tentang mantan teman sangat dekatnya (cowok), yang begini begitu lah.

Dia perlu baca d'Aime di Metropolis tiap hari Sabtu nie ;)

Ingat ya, ini juga berlaku untuk kita yang straight. Kalau kita pernah pacaran dan pernah gagal lalu mencoba lagi dengan orang baru, jangan bawa-bawa masa lalu ke percakapan pertama. Orang tersebut pasti akan ilfil (dan terbukti aku langsung ilfil tadi, sepanjang telepon aku cuma mengiyakan saja). Secara tidak langsung, dengan melakukan hal itu, kita berharap bahwa orang ini akan sama dengan mantan kita, dan nggak semua orang suka disama-samakan seperti itu. Atau, secara halus, kita mengatakan bahwa kita masih ada rasa dengan mantan kita itu. Dijamin, orang itu nggak akan setertarik sebelumnya ;)

Selain itu, nggak tahu kenapa, mungkin karena umurnya lebih dewasa, jadi menceritakan pengalamannya selama muda. Intinya menasihati gitu. Waduh, perkenalan pertama langsung menasihati? Yang benar saja...

Untung sekali HPku ada fitur blokir panggilan masuk dari nomor tertentu :D
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 07 Desember 2007, 08:13:01
Mungkin mau angkat kamu jadi anak... :D
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 10 Desember 2007, 12:23:49
Aduh tobat deh, barusan orang itu telpon, eh diulangi lagi... dan yang aku sebel, dia mulai menyinggung masalah tubuhku. Memang sih aku kurus dan agak jarang olah raga, tapi nggak berarti semua orang harus disamakan dengan dirinya dong? Lagian obrolannya selalu agak menasihati gitu. Mungkin tujuannya bagus, supaya aku nggak mengalami seperti dirinya, tapi aku merasa nggak nyaman. Ada nggak orang yang baru kenal dua hari lewat telepon, belum pernah ketemu, eh bawaannya dinasihati melulu dan dia merasa nyaman dengan orang itu? Bahasa kasarnya, siapa sih kamu?

Apa karena umurnya yang 27 tahun itu ya? Bukannya menyamaratakan orang-orang seusianya lho...

Rasanya perlu benar-benar diakhiri saja deh, mulai nggak karuan nih arahnya... atau aku saja yang kebetulan dapat orang yang "aneh-aneh" ya... stop ah...

EDIT:
Akhirnya aku mengarang cerita yang intinya aku memutuskan kembali ke jalan yang "benar" (menurut kita). Friendster-nya sudah kuhapus, akun e-mail-nya juga akan aku hapus setelah ini, tapi akun forum itu tidak akan kuhapus. Kenang-kenangan lah bahwa aku pernah mencari tahu terlalu jauh. Saatnya buang semua kartu GSM/CDMA disposable ^^

Entah apa ya kesimpulan yang bisa didapat sejauh ini... aku tidak berani menyimpulkan...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 10 Desember 2007, 09:47:43
Ya... anggap saja sebuah petualangan...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 10 Desember 2007, 10:32:58
Waduh, petualangan??? Petualangan yang aneh ;D
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 10 Desember 2007, 11:37:05
Dibukukan saja, siapa tahu laris :D
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 02 Januari 2008, 12:10:04
Hoo... bisa digebukin komunitas gay nanti aku, tulisanku (dan reaksi di sini) masih rada mendiskreditkan mereka kan...

Ini bukan hadiah akhir tahun, tapi aku putuskan kasih info situs-situs gay Indonesia yang paling populer. Aku ingatkan sekali lagi...

Sebagian atau seluruh situs berikut mungkin tidak cocok untuk pengunjung berusia di bawah 17 tahun. Jika kamu belum berusia 17 tahun, atau peduli pada anak-anak agar tidak mengakses konten yang tidak sesuai dengan umur mereka, atau belum memiliki pandangan luas atau ketakutan terhadap komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender/Transeksual), atau tidak mau/ingin menjadi gay/biseks, jangan masuki situs-situs berikut.

Udah diingatkan ya... ini daftarnya, sejauh yang aku gunakan untuk observasi (dan sejauh yang aku tahu). Aku nggak kasih tahu akunku di tiap situs yah :P

Masih cenderung ke situs-situs gay, aku nggak observasi lesbian kan (rasanya kok sama saja).

BoyzForum
http://www.readybb.com/boyzforum
Ini forum yang aku bicarakan sejak awal topik. Mengalami masalah sejak November lalu, tapi masih saja jadi primadona di kalangan gay dan bi Indonesia. Ada juga chat di channel IRC.

GAYaNusantara
http://www.gayanusantara.org
Tau ya komunitas ini? Berpusat di Surabaya, komunitas ini mendedikasikan diri untuk komunitas gay, antara lain mencoba membuka pandangan masyarakat yang masih miring terhadap gay (contoh: gay itu nggak harus berarti seks), konseling/curhat, dan banyak lagi. Info tentang apa itu gay juga ada di sini.

Sobatan
http://www.sobatan.com
Affiliate BoyzForum, ini semacam Friendster-nya komunitas gay dan bi. Hampir sama penggunaannya, jadi kita bisa invite teman baru, upload foto, tulis blog, dsb.. Bayangkan Friendster aja deh!

Queer Indonesia
http://www.queerindonesia.com
Ini apa ya... mirip BBS lah kalau aku bilang. Ternyata komunitas gay Indonesia sudah mulai diakui komunitas gay sedunia, karena Queer adalah jaringan gay sedunia.

Itu saja deh...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 06 Januari 2008, 01:20:17
Ini lumayan mengejutkan. Iseng-iseng aku cek Sobatanku, buset dah yang request banyak banget (30 dalam 2 minggu)!!! Ternyata ada salah satu profil yang request, dari USA. Lah situs Indonesia kok bisa kedatangan orang asing? Aku approve lalu coba bicara dengannya via YM (kebetulan aku sempat ubah e-mailku dari Gmail ke Yahoo!, supaya lebih banyak yang tertarik :D). Ternyata orangnya bisa bahasa Indonesia! Bagus lagi bahasanya. Dia tahu situs Sobatan dari hasil searching di Yahoo (orang Amrik masih pada demen Yahoo yah).

Dari dia akhirnya aku tahu juga sedikit kehidupan gay di Amerika, sebagai pembanding. Ternyata masih ada juga kok orang Amerika yang belum bisa terlalu menerima ke-gay-an seseorang. Lalu, gay di sana rata-rata (nggak semua, tapi sebagian besar) sex-oriented. Jadi ketemu sekali, ngeseks, lalu hilang. Temanku ini bilang sendiri, dia ingin cari untuk relationship tapi susahnya bukan main.

Ada lagi orang Singapura (ya ampun...). Aku belum tahu banyak gimana kondisi gay di sana, maklum baru diadd :) bahasa Indonesianya rada patah-patah (katanya pake electronic dictionary waktu ngomong ma aku), tapi nggak masalah lah (chat pertamaku dulu kan langsung ma orang Inggris, jadi dah biasa banget ;)).

Ternyata situs gay Indonesia "laris" juga ya di mancanegara ;D
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 06 Januari 2008, 02:14:03
Aneh ya... Padahal aku berpikir gay di mancanegara lebih bebas dan terbuka...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 06 Januari 2008, 12:44:45
Makanya itu, aku juga terheran-heran kemarin. Setahuku di Amerika komunitas gay sudah cukup diakui. Mungkin nggak bisa dijadikan penarik kesimpulan sih, karena yang dia katakan itu hanya pada keluarganya, jadi orang tuanya nggak terlalu bisa nerima gay gitu (makanya dia merahasiakannya dari ortu). Dia orang salah satu kota terbesar di AS, tapi kuliah di kota lain (nggak aku sebutin rincinya ya, untuk privasi).

Yang di Singapura aku sudah dapat sedikit gambaran. Kali ini orangnya masih high school, tinggal di asrama. Tahu sendiri kan aturan asrama ketat, jadi dia mengaku sangat kesulitan cari pasangan. Kapan-kapan coba aku tanya lebih jauh lagi, siapa tahu dia tahu tentang kehidupan gay Singapura.

Jadi penasaran lagi ni ;)
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 06 Januari 2008, 12:54:54
Wah, masih sekolah ya? Kamu hub dgn dia lewat chat?
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 06 Januari 2008, 01:28:26
Yup, YM. Di Sobatan ada juga sih IRC-nya, tapi karena banyak yang mengeluh lelet ya aku tarik ke YM. Selain itu, aku juga nulis di profilku alamat YM.
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 06 Januari 2008, 09:06:44
YM yang mana? rpgfantasy?
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 06 Januari 2008, 09:27:36
Ya nggak mungkin dong! Inget nggak, dulu kan aku bikin disposable Gmail? Nah itu aku buang, aku ganti Yahoo. Gitu...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 06 Januari 2008, 10:01:52
Weleh, gonta-ganti email...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 06 Januari 2008, 10:14:12
Soalnya rata-rata ternyata juga suka chatting, gitu... kalau chatting Google dengan Yahoo kan nggak bisa, sementara pengguna Gmail dikit banget. Ya aku ganti saja ke Yahoo...
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 19 Juni 2008, 07:49:56
Setelah sekian lama aku berpendapat bahwa gay itu pilihan, satu buku meruntuhkan pendapatku:

Gay ternyata ditakdirkan.

Bukan ditakdirkan oleh Tuhan atau apalah namanya menurut kepercayaan masing-masing, namun ditakdirkan secara hormonal sejak dalam kandungan. Kok bisa?

Yang berikut ini aku kutip dari beberapa halaman buku Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps oleh Allan & Barbara Pease.

Semua mungkin masih ingat, jenis kelamin seorang janin manusia ditentukan dari pasangan kromosom nomor 23. Kalau kromosom ke-23 ayah adalah X dan kromosom ke-23 ibu adalah X, jadilah pasangan kromosom XX, artinya jenis kelaminnya adalah wanita. Kalau kromosom ke-23 ayah adalah Y, janin itu akan berkembang menjadi pria. Walaupun demikian, pada awal mulanya, seluruh janin adalah betina. Itu menjelaskan kenapa pria punya puting dan kelenjar susu, walaupun akhirnya kelenjar susu pada pria tidak aktif.

Nah, kita hanya akan bicarakan janin pria, karena gay muncul dari jenis kelamin ini. Pada masa 6-8 minggu setelah pembuahan, janin pria akan menerima hormon pertumbuhan pria, misalnya androgen dan hormon pria yang sudah kita kenal: testosteron. Pada kasus normal, jumlah hormon pria yang cukup akan membuat pria tersebut nantinya normal. Andaikan saja terjadi sesuatu pada masa ini sehingga janin pria tidak mendapat hormon pria yang cukup, ada 2 kemungkinan:

1. Kalau sampai terjadi otak janin tersebut menjadi otak wanita sepenuhnya, bisa ditebak apa yang terjadi? Transseksualitas: tubuh secara biologis pria namun otak wanita.

2. Kalau otak janin masih menjadi otak pria namun sekaligus memiliki karakteristik otak wanita, di pertumbuhannya kelak pria ini akan menjadi gay.

Tersangka utama terjadinya penyimpangan jumlah hormon testosteron pada masa ini diperkirakan adalah gen X928 pada kromosom X.

Nah, pada janin wanita, kasusnya agak beda. Tentu saja janin wanita tidak memerlukan hormon pria, walaupun hormon tersebut tetap ada dan akan selalu diproduksi. Andaikan janin ini kelebihan  hormon pria, yang terjadi adalah badannya wanita namun otaknya kepriaan. Istilah yang lebih populer adalah tomboy. Andaikan pusat pengendali perilakunya tetap feminin, muncullah ketertarikan pada wanita lain, alias lesbian.

Berdasarkan hasil penelitian juga, pada umumnya para ilmuwan setuju bahwa orientasi seksual tidak dapat diubah. Sudah banyak cara yang digunakan untuk menghilangkan homoseksualitas, namun semuanya gagal. Hasil terbaik hanyalah... biseksualitas.

Jadi, yaa... Tulisan ini boleh dipercaya boleh tidak, dan mungkin bisa mengubah pandangan kita semua tentang kaum gay. Penilaian terakhir kukembalikan pada kalian ;)
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Earthboy pada 30 Juli 2008, 11:03:13
yang jelas gw ga mau jadi gay ... :D

memang pada saat terjadi proses pembelahan sel telur kromosom X dan Y bisa terkombinasi macem macem. Orang banci seperti di acara "Be a Man" itu rata-rata kromosomnya XXY, tau gak wanita 'kan XX dan pria XY, kalo XXY apa coba? banci bukan?...

ya sekedar sok tau dikit boleh 'kan? ;D  ;D
Judul: Re: Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 30 Juli 2008, 01:30:02
Itu bener kok :) ada juga kemungkinan seseorang "kelebihan" kromosom jadi XXY. Bukannya ini jadi berkelamin ganda yah :D
Judul: Pertanyaan menarik: Kapan Anda memilih untuk jadi straight?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 23 Mei 2013, 12:44:32
Nggak sengaja nemu video ini gara-gara topik di sebelah tentang breastfeeding. Aku lihat-lihat laman itu (lihat topik sebelah yah untuk lebih jelasnya) beberapa saat, dan entah kenapa ada satu bahasan tentang pernikahan sejenis (kapan hari cukup ramai kan karena AS hendak menyetujui RUU pernikahan sejenis, dan akhirnya tembus). Jelas ramai dong perdebatannya, apalagi menurut agama tertentu (aku tidak akan bahas di sini dan aku tidak menganjurkan untuk membahasnya di sini) homoseksualitas itu terlarang dan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.

Ternyata ada yang kreatif juga. Dia menanyakan hal yang sama dengan topik ini: apa sih pandangan Anda tentang gay? Apa itu pilihan? Kalau jawabanmu "itu pilihan," dia akan tanya satu pertanyaan kunci:

KutipKapan Anda memutuskan untuk menjadi straight?

Aku sendiri gak bisa jawab :D jawaban beberapa orang untuk pertanyaan ini bisa ditonton di akhir tulisan ini. Video ini muncul di tahun 2008, jauh sebelum isu pernikahan sejenis ini mencuat.

Ada poin lain yang menarik tentang homophobianisme. Seseorang menulis:

KutipKenapa cinta kasih itu harus berhenti ketika kamu tahu seseorang itu gay?

Judul: Re:Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 23 Mei 2013, 06:47:25
Nambah dikit aja. Bagi yang mau tau apa pandangan Katolik mengenai ini, aku pernah nulis di blogku (http://catatanstefano.wordpress.com/2013/04/03/pandangan-gereja-katolik-mengenai-homoseksual/). Aku sarankan kalian membaca bagian komentar tulisan ini. Ada seseorang yang meninggalkan komentar yang cukup bagus menurutku.

Dia menganalisa dari sisi medis, dimana dunia medis masih mencoba mencari rasionalitas dari jenis kelamin dan orientasi seksual. Ada beberapa videonya juga. Aku pribadi tidak setuju dengan argumennya, tapi bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam diskusi ini.


Menjawab 2 pertanyaan exshan di atas:
1. Aku memutuskan menjadi straight ketika aku lahir. Pertanyaan itu sama esensinya seperti kalau aku bertanya "Kapan kamu memutuskan menghirup udara?". Semua itu sudah merupakan bawaan di blueprint manusia. Banyak yang akan membantah bahwa orientasi seksual tidak sesimpel itu. Tapi fakta menunjukkan, biasanya orang yang memiliki orientasi homoseksual pasti mempunyai luka batin. Jarang sekali orang yang normal memiliki orientasi homoseksual.

2. Aku lebih setuju dengan kalimat "Cinta kasih harus dibatasi ketika kamu tahu seseorang itu gay". Kenapa? Mau dipungkiri atau tidak, (pada umumnya) ketika kamu memberi/diberi perhatian kepada/oleh lawan jenis, itu ibarat memercikkan batu api diatas tumpukan kayu kering. 1-2 kali mungkin tidak apa-apa, tapi kalau sering dilakukan dengan intensitas lumayan besar, dijamin kayu akan terbakar, alias ada yang namanya jatuh cinta. Ini paling gak dari pengalaman pribadiku.
Ketika kamu tahu seseorang gay, kamu gak akan mau membuat dia geer, atau punya persepsi yang salah mengenai kebaikanmu. Cara terbaik melakukannya adalah dengan membatasi perhatianmu kepada dia.
Inilah kenapa ada istilah "Cowok dan cewek tidak ada istilah berteman akrab", karena ketika sudah mulai akrab, maka benih-benih cinta bakal muncul di paling gak salah satu pihak. kalau sudah gitu, biasanya hubungan pertemanan itu akan mulai ribet. Beberapa kutipan mengenai hal ini
Kutip dari: http://boardofwisdom.com/togo/Quotes/ShowQuote/?msgid=301338Shakspear said: "A boy and a girl can never be friends forever"
Lincoln said: "Friendship is the starting step for what we call love"
Wordsworth said: "Proposing a boy or a girl for friendship is nothing but indirectly saying I LOVE YOU"
Jackie Chan said: "Love is an everlasting Friendship"
Michael Jackson said: "If one can become your best friend, then he or she can easily become your life partner"
Mau percaya atau gak dengan kutipan-kutipan itu? Terserah anda. Tapi aku pribadi sudah sering mengalaminya.

Edit: Tambahan artikel aja, bisa baca artikel ini (http://cohengoinggone.wordpress.com/2011/06/17/why-boys-and-girls-cant-be-best-friends/). Bagian sexnya bisa diganti dengan menikah, biar lebih sopan :D
Judul: Re:Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 23 Mei 2013, 11:07:46
Eee... kayanya aku salah terjemahkan kalimat terakhir deh, "love" di sini maksudnya bukan berarti kamu harus mencintai aku kalau aku ternyata gay. Penelitianku sebelumnya banyak kok yang menyatakan bahwa dia tidak akan pernah meminta temannya yang straight untuk mencintainya dalam konteks cinta yang kita biasanya ketahui sebagai hubungan spesial antara pria dan wanita; karena mereka tahu kaum normal tidak akan pernah menerima konsep cinta sesama jenis. Maksud si pelontar kalimat itu lebih luas lagi: kenapa kita tidak bisa menerima mereka apa adanya dan memperlakukan mereka seakan-akan mereka itu tidak "sakit" (dan cara nulis kata "sakit" memang selalu seperti itu karena kita menstereotipekan mereka sebagai "penyakit"). Ada istilahnya kan gay bashing dan homophobia? Sudah berapa kali kita dengar ada teman atau sahabat yang kemudian meninggalkan temannya begitu tahu dia gay? Jadi, kenapa cinta kasih itu berhenti ketika kita tahu seseorang itu gay?

Konteks kalimat lebih lengkapnya seperti ini deh, biar ga salah tangkap lagi: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=557738430936354&set=a.322042667839266.75169.322009484509251&type=1

Sebenarnya kalau membaca blogmu, aku justru sependapat dengan orang itu. Tapi supaya konsisten dengan pernyataanku sebelumnya, aku tidak akan bahas di sini :)

Ah topik ini sudah kuperingatkan untuk 17+ kok, wajar kalau ada kandungan seks :D
Judul: Re:Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 23 Mei 2013, 05:54:03
Jujur aku gak bisa berandai-andai apa tindakanku jika punya teman gay. Kita bisa berteori "aku bakal tetap sama", tapi apakah benar begitu?

Pengalaman aja, ada teman cewek di bekas kantorku yang diduga gay. Toh aku melihat kolega ceweknya masih enjoy aja berkumpul dengan dia. Apa mungkin karena dia sendiri belum openly announced kalo dia gay, dan tindak tanduk dia emang gak aneh-aneh ke kolega ceweknya?
Judul: Re:Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 23 Mei 2013, 10:18:39
Harusnya aku pernah ngasih tes itu ke dirimu dulu. Coba dah diingat-ingat, apa kamu pernah mikir nggak untuk menjauhi diriku andai aku ini betulan gay :)
Judul: Re:Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 23 Mei 2013, 11:14:39
Dulu tesmu gak ta anggap serius :D
Judul: Re:Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: faart pada 24 Mei 2013, 02:00:00
Seperti yang sudah kujawab ke kk Exshan... takdir :P (dengan catatan orangnya ga traumatized lho ya)

Agak melenceng dari topik, tapi aku kebetulan punya teman RP yang bi (dia sendiri yang bilang), cewek juga  :) menurutku sih selama orangnya gak aneh2 aja ke kita, ya kita ga perlu menjauh lah :)
Judul: Re:Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 09 Juni 2013, 10:28:05
Nemu 9gag yang cocok di topik ini
(http://img.tapatalk.com/d/13/06/09/qymybaga.jpg)

Ada benernya juga sih. Tiap kali aku nemu pasangan lesbi, selalu ada 1 yang dandan seperti cowok. Kenapa ya?
Judul: Re:Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Èxsharaèn pada 08 Juli 2013, 06:36:17
Bukannya sama aja ya? Kalau di pasangan gay, kan ada satu yang berperan sebagai "cewek", entah tampak di luarnya atau di atas ranjang. Seingatku aku belum pernah nemu pasangan gay yang dua-duanya manly. Cuma rasanya stigma sosial kita masih lebih membenarkan cewek tomboy daripada cowok kemayu :D
Judul: Re:Gay: gaya hidup, pilihan, atau takdir?
Ditulis oleh: Stash pada 09 Juli 2013, 08:15:34
Emang sama aja :D

Kamu membenci, tapi mencari yang mirip. Kontradiksi? :D