Pemilihan
Pertanyaan:
Mana yang menurut kalian bakal menang?
Opsi 1: Om Obama
pilihan: 3
Opsi 2: Opa McCain
pilihan: 0
Opsi 3: Nggak ikut-ikutan pemilu AS...
pilihan: 0
Dari dulu selalu lupa bikin poll ini, padahal sebentar lagi primary-nya berakhir :P
Kalian mendukung siapa? Obama atau Hillary? Kira-kira siapa yang bakal menang?
Aku sih mendukung Obama. Bukannya aku antiperempuan atau karena Obama pernah di Indonesia, tapi yang jelas aku anti-Clinton :P jangan sampai tirani yang sama memerintah lagi di AS...
Ya memang ada yang bilang sih, kalau sampai Obama jadi presiden, kemungkinan Indonesia akan dinaikkan prioritasnya, tapi kayanya itu isu saja deh...
Kalau aku sih jelas gak akan milih hillary, otaknya sama, cuma badannya saja yg beda dengan suaminya, jadi mending pilih obama.
Nah ternyata sudah positif 100% Obama yang maju, jadi pollingnya aku reset ke...
Obama vs McCain :)
Obama..
obama..
msih muda yaa agak tua jga sih..
mnang kulit itam!!
hooooohhh
Om obama. Jelas mccain sdh terlalu tua utk jaman modern sekarang.
Masalahnya aku lihat pemikiran McCain masih konservatif, misalnya (kalau nggak salah) dia akan mempertahankan tentara AS di Timur Tengah. Lha wong nyari Osama aja nggak nemu-nemu gitu, terus ngapain mereka tetap bertahan? Setor nyawa?
Katanya sih, mereka takut kalo pergi, iraq akan kacau.
Berhubung masih hot-hotnya, au mau kutip aja beberapa berita mengenai pemilu AS, terutama yg hot. Belakangan ini Sarah Palin, cawapres dari Republik, banyak mendapat serangan.
Salah satunya mengenai anggaran belanja pakaiannya yg mencapai 1,5 M!!!
Kutip dari: http://www.detiknews.com/read/2008/10/23/103526/1024622/10/sarah-palin-dulu-bintang-sekarang-jadi-beban-republikWashington - Dua minggu menjelang pemilihan presiden AS, sepak terjang kedua kubu kian disorot media. Apalagi cawapres Partai Republik Sarah Palin.
Pasangan capres John McCain itu kian menjadi bulan-bulanan media AS. Wanita cantik itu dianggap terus menerus menunjukkan ketidakmampuan dalam segala bidang. Terlebih lagi setelah anggaran belanja busananya yang berjumlah US$ 150.000 (sekitar Rp 1,5 miliar) bocor ke publik.
Hasil jajak pendapat dan survei terbaru yang dilansir AFP, Kamis (23/10/2008) menunjukkan, Palin kini menjadi beban bagi Partai Republik.
Ini berbeda 180 derajat ketika McCain mengumumkan Palin sebagai pendampingnya, tujuh minggu lalu. Ketika itu, Palin dipuji-puji sebagai perempuan pembaharu dan pemberantas korupsi. Gubernur Alaska itu diharapkan mampu merebut suara dari kaum perempuan dan pendukung mantan ibu negara Hillary Clinton.
Saat itu, popularitas McCain-Palin bahkan sempat menyalip Barak Obama- JoeBiden. Namun kini keadaannya berbeda.
Yang lebih mengkhawatirkan kubu Republik, selain terus menerus menunjukkan performa yang buruk, Palin juga terlilit kasus "troopergate". Palin diduga telah menyalahgunakan wewenangnya sebagai Gubernur Alaska. Palin dituduh berusaha menyingkirkan mantan adik iparnya dari kepolisian Alaska.
Kubu Republik makin terpojok setelah Menteri Luar Negeri Condoleeza Rice enggan menyatakan dukungan secara terbuka kepada Palin. Padahal Rice adalah Republikan.
Tamparan bagi Palin dan kubu Republik tak berhenti sampai disitu. Situs Politico mengumumkan besarnya anggaran yang digunakan Palin untuk membeli busana dan aksesori selama masa kampanye.
Menurut Politico, Palin menghabiskan dana sekitar US$ 150.000 atau Rp 1,5 miliar sejak dipilih McCain menjadi wakilnya.
Juru bicara McCain-Palin Tracey Schmitt kontan meradang menanggapi pemberitaan tersebut. "Setelah kampanye usai, busana-busana tersebut akan disumbangkan untuk kepentingan amal," dalihnya.
(alf/ita)
Atau omongan dia yg jelas menunjukkan dia tidak paham tugas dan wewenang wapres.
Kutip dari: http://www.detiknews.com/read/2008/10/23/105622/1024638/10/waduh!-sarah-palin-salah-mengartikan-tugas-wakil-presidenWashington - Sarah Palin oh.. Sarah Palin! Cawapres Partai Republik itu kian menjadi bulan-bulanan media AS. Sebagian kalangan sejak awal memang telah meragukan kemampuan Gubernur Alaska itu.
Keraguan itu semakin terbukti setelah penampilan buruk Palin dalam sejumlah wawancara dengan media AS. Bahkan dalam wawancara dengan saluran televisi Colorado, ibu lima anak itu salah mengartikan tugas seorang wakil presiden (wapres)!
"Seorang wakil presiden adalah sebuah pekerjaan yang sangat hebat karena selain untuk mendukung agenda presiden, dia juga anggota tim. Rekan bagi presiden," kata wanita cantik itu seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/10/2008).
"Tapi seorang wakil presiden juga bertanggung jawab atas Senat AS. Jadi jika ingin, seorang wakil presiden bisa terjun ke tengah-tengah para senator dan membuat banyak perubahan kebijakan," imbuh Palin.
Palin tampaknya tidak sadar bahwa jawabannya telah menyalahi prinsip pembagian kekuasaan antara Senat dan pemerintah sebagaimana yang tercantum dalam konstitusi AS. Seorang wakil presiden AS tidak bisa ikut berdebat dengan anggota Kongres.
Namun demikian, terlepas dari semua kekurangannya, capres John McCain tetap menganggap Palin sebagai wakil presiden yang berpotensi. McCain yakin Palin akan berkontribusi besar dalam kampanyenya. Yakin?
(alf/ita)
Aku sih tidak yakin McCain bakal menang. Sepertinya Obama lebih berpeluang, apalagi polling awal terus menunjukkan tren Obama mengungguli McCain.
Lihat saja dua minggu lagi :)
Hal yg lagi dikuatirkan kubu Obama adalah Efek Bradley.
Fenomena ini di AS dinamai "Efek Bradley" yang diambil dari nama Tom Bradley. Seorang politikus AS berkulit hitam yang kalah tipis dalam pemilihan gubernur California tahun 1982. Padahal sebelumnya dia selalu unggul dalam berbagai polling.
Kekalahan Bradley mengagetkan para pengamat AS. Mereka kemudian menyimpulkan bahwa saat disurvei, para pemilih kulit putih tidak jujur tentang pilihan mereka sebenarnya. Sejak itu, para penyelenggara polling berupaya mempertimbangkan faktor "Efek Bradley" dalam pemilihan yang menampilkan kandidat kulit hitam.
Ternyata efek Bradley tidak terjadi, karena siang tadi WIB sudah didapat hasilnya kalau Obama positif jadi presiden AS berikutnya dengan meraih 330+ suara dari batas minimum 270 suara.
Tinggal kita tunggu hasilnya, apakah Amerika bakal benar-benar berubah ;)
yupz, akhirnya obama yg menang :D
Tapi inilah enaknya pemilu AS, sejak awal dia emang didukung lumayan banyak rakyat, jadi wajar aja menang. Tapi bandingkan dengan indonesia, calon presidennya tuh bukan favorit rakyat, tapi favorit partai.....
Ini udah nggak up-to-date kan ;D
Kukunci yah. Kalau mau ada yang komentar tentang Obama, buat topik baru saja :)