Story of your character

[Èxsharaèn]

[titlebar]MattPark[/titlebar]
Langsung tidur dia habis kusetrum, hihihi

[Èxsharaèn]

Tahun 2 bulan 1 tanggal 28.

[titlebar]MattPark[/titlebar]
Exsharaen, Xanith kauapakan malam-malam tahu-tahu datang ke kamar dan nangis sesenggukan...

[titlebar]Exsharaen[/titlebar]
Weks... Aku gak apa-apain! tadi malam aku ya kepikiran sama Xanith, keluar dari sarang Archbishop langsung ngilang cuma masuk ke sarang itu kok, tapi waktu lawan si golem dia kena jebakan tangan jadinya tewas, dan diomeli Chylene juga gara-gara telat heal sampai bikin dia tewas... katanya gara-gara block duluan. Dan katanya aku yang ngajarin kalau habis kelempar cepat-cepat block, salah ya dan dia kayanya lupa Aura Restoration lagi pas itu... cuma aku yang berhasil tetap hidup, salah juga ya... dan aku lupa pake Highlander pas itu, ga nyangka kalau secepat itu...

Huaaaaaaa

[titlebar]MattPark[/titlebar]
Walah... mestinya kalau ada yang lagi luka, cepet-cepet heal dulu sebelum telat... eh kenapa kamu jadi ikutan nangis juga

[Stash]

Hayooo.... kamu apainnn.....

[Èxsharaèn]

Gak dibaca komplit ya

Tahun 2 bulan 1 tanggal 30.

[titlebar]MattPark[/titlebar]
Hari ini menemani st4sh ke Ancient Library... setelah beberapa kali terputus, akhirnya bisa juga sampai ke bos dengan selamat tapi gantian waktu ke Riverwort Village Ruins, baru selesai gelombang musuh pertama dia sudah putus, hihihi kapan-kapan deh dicoba lagi

Sepertinya terjadi sesuatu tadi malam, tapi berhubung hanya NakaHoshi yang tahu, biar dia saja yang cerita deh...

[titlebar]Exsharaen[/titlebar]
Annyeong~ Aku seharian tadi ngapain ya... lupa cuma bentar sih, ngasih kesempatan adikku dulu, katanya dia ketinggalan lumayan jauh dari teman-temannya.

Dengar-dengar ada masalah antara mami dan papiku, biar adikku saja deh yang cerita... ini Xanith tadi malam ya datang ke kamar, kok rasanya sedih banget gitu...

[titlebar]NakaHoshi[/titlebar]
Capeknya... harus mengejar ketinggalanku, Exshian dan Cireline sudah level 40... dan entah kenapa master Exodiart tiba-tiba marah, kayanya gara-gara aku semalaman hanya berdua dengan Exshian... sepertinya beberapa hari ke depan aku sendirian saja deh...

[Stash]

Tahun 2 bulan 1 tanggal 30

Aku kok merasa dikucilkan oleh roh-roh Lotus marsh.... Sejak pindah ke Lotus marsh, kena masalah lag terus..... Masa bolak-balik masuk tuh perpustakaan sampe 5 kali...

[faart]

[titlebar] Xanith [/titlebar]
Kak St4sh disuruh banyak baca buku tuh
Sementara ngga nulis apa-apa dulu deh, kebanyakan...

[Èxsharaèn]

Tahun 2 bulan 2 tanggal 2. Wah tanggal cantik

[titlebar]MattPark[/titlebar]
Fyuh capeknya... Hari ini ada pengumuman dari kerajaan kalau sarang Archbishop dan Gigantes yang Hell mulai dibuka. Berhubung aku penasaran, akhirnya ngajak Zealyte dan Exodiart untuk masuk. Sesulit apa sih kali ini Hell-nya...

Parah

Area pertama sih ga terlalu ada masalah, cuma ketambahan Shadow yang harus dibunuh saja sebelum lanjut membunuh si bos... cuma kali ini beneran sakit aura ungunya, mirip seperti waktu pertama kali aku masuk sarang Archbishop dulu... Area kedua, mulai deh dan ternyata ada tambahan yang tidak terduga: ada bom-bom mini yang nyaris tidak kelihatan. Exodiart sampai tewas gara-gara itu, dan aku pun akhirnya nyusul area empat diva, ada serangan terakhir sebelum tiap diva tewas, byuh... dan kali ini si zombi Punisher tidak mau kupancing, sampai akhirnya di ujung lorong si Archshaman diserangi sampai tewas melawan si Punisher sendiri kali ini beneran susah! Dia pakai acara minum elixir segala, ya walaupun bisa ditangkal kalau aku menekan suatu panel, tapi panel itu sendiri butuh waktu lama supaya bisa aktif lagi yang menyebalkan sih kalau dia minum elixir yang bikin badannya mengeras, seranganku ga kerasa semua... apalagi Exodiart dan Zealyte akhirnya tewas juga, solo lagi deh...

Sampai akhirnya si Punisher mau mengeluarkan auranya. Kalang kabut nyari pilarnya... ya ampun, pilarnya muncul acak sekali beberapa kali aku ga bisa berlindung, dan akhirnya tewas juga... berhubung penasaran, akhirnya nyoba lagi deh, dan akhirnya aku tahu rahasianya. Waktu dia minum elixir pengeras badan, langsung saja tekan panelnya supaya efek elixir itu dibatalkan! Sisanya untung-untungan deh, tapi untungnya aku bisa berlindung waktu aura itu muncul. Akhirnya mati juga.

Di Archbishop, Zealyte akhirnya ikut membantuku, walaupun itu nyawa terakhirnya. Agak sedikit gampang, walaupun tetap saja lebih susah dari biasanya, terutama pilar-pilar itu jauh lebih keras, jadinya sering gagal... Racunnya sih yang nggak tahan. Begitu muncul si golem... aku ga tahu Zealyte kena apa, tapi dia tewas langsung. Byuh jadi tinggal aku sendirian dalam hati sih, kalau yang normal saja bisa kuhadapi sendirian, yang ini harus bisa!!!

Dan ternyata jauh lebih susah kali ini si golem bisa mengeluarkan dua tangan dari pintu terdekat. Bisa dihindari sih, tapi serangan lainnya... dia buka dua tangan, lalu memeluk siapa saja yang tertangkap. Berhubung ga ada siapa-siapa lagi, aku sering kena deh ada lagi serangan yang memunculkan gunung berapi di tengah area, tapi itu ga seberapa ngaruh bagiku. Sisanya masih sama dengan biasanya, kecuali serangannya tambah menyakitkan, dan si Archbishop bisa menyerangku kalau aku naik ke punggungnya! Mana seranganku sedikit yang kena kalau aku berdiri di bahunya... masuk bar ketiga, baru deh kewalahan luar biasa. Setelah dilempar, pusingnya jauh lebih lama, jadi aku agak susah antisipasi serangannya, dan kali ini mau ga mau harus hadap si golem untuk tahu serangannya apa. Kalau laser sih masih teratasi, tapi begitu dia pukul-pukul tanah tiga kali... sering ga sempat menghindar, belum lagi kalau kegencet tangan, sakitnya minta ampun racunnya juga menyakitkan kali ini. Waktu perutnya bercahaya kuning, aku langsung syok. Ya ampun, mukanya bercahaya semua!!! Pernah kejadian begitu dilempar dan aku pas jatuh di tengah-tengah, dia langsung panggil muka-muka itu. Pasrah beneran, wong yang biasanya saja pasti tewas tapi entah ajaib atau gimana, aku masih bisa bertahan. Entah berapa kali aku hampir saja tewas, tapi aku bertekad dia yang harus tewas duluan.

Dan setelah beberapa lama, kuserang dia pakai Heavenly Judgment sampai akhirnya mati juga. Langsung lemas rasanya badanku waktu jatuh ke tanah masih dapat S sih, tapi waktunya... 3 jam 38 menit!!!!! aku melawan si golem itu pun dua jam lebih dapatnya sedikit, tapi dari peti ada cincin Fatal yang akhirnya kuambil (Zealyte tidak mau ambil, katanya buat aku saja yang sudah nyolo selama itu, makasih ya ).

Dan si Exodiart mendadak terbangun

Saking capeknya, hari ini aku ga ngapa-ngapain, cuma sempat nemenin Chylene dan Zealyte melakukan tugas harian di Dragon Followers Base.

Tidur dulu deh...

[titlebar]Exsharaen[/titlebar]
KAKAKKU KEREEEEENNNNN!!!!! Bangun-bangun tahu-tahu ada cincin Fatal level 50 di atas meja, katanya buat aku. Kutanya dari mana, dari sarang Archbishop Hell.

Wuiiiihhhh... pertama kali dibuka langsung masuk sana dan bertahan hampir empat jam!!! aku kayanya bakal nyerah deh kalau masuk sana, apalagi kalau harus nantang si Golem sendirian, lha ceritanya serem gitu  habis pakai cincin itu, lumayan sih HP naik hampir dua ribuan, dan Critical-ku tembus tujuh ribuan, walaupun harus tukar dengan seranganku yang turun dua ratusan. Tadi sempat kucoba di Dragon Followers Base sama Xanith untuk tugas harian, lumayan lah sering keluar serangan kritisnya, hehehe

Makasih banyak ya kakak, ntar malam kupijitin deh

[faart]

Tahun 2 bulan 2 tanggal 2... Angka favoritku nih 

[titlebar]Zealyte[/titlebar]
Apa-apaan ini Archbishop Nest Hell... Neraka beneran?

Seperti kata MattPark di atas, susahnya minta ampun 
Baru area kedua sudah dapat one-hit-kill dari bom jamur golem, area keempat one-hit-kill dari Rolling Attack si Punisher yang damagenya masuk 107 ribu (HPku cuma 60 ribu, gimana ini  ) , di Archbishop cuma bisa bantuin MattPark ngancur-ngancurin pilar sebisanya...
Begitu golem muncul, ngeliat laser yang rupanya langsung keluar 3 sinar, sudah ada perasaan ngga enak benar saja, begitu aku coba dekati golemnya, dia mendorongku ke pintu disusul dengan pukulan ke tanahnya itu. Langsung tewas 

Habis itu, cuma bisa nonton MattPark berjuang melawan si Golem... aaaaaa aku mau reviveeeee  sungguhan deh, entah kenapa, waktu itu aku jadi ketularan si Xanith, nyalahin diri sendiri kenapa sampai mati, kenapa ceroboh  dan bahkan aku sekarang mempertanyakan diriku sendiri, apa memang batas kemampuanku cuma sampai segitu?

Tapi doaku terkabul juga sih... saat itu sambil melihatnya menghindari pukulan golem, kadang kena tangan-tangan batu yang keluar dari pintu, aku cuma bisa berdoa dalam hati, jangan biarkan dia mati, nggak sekarang... setidaknya kalau di antara kami tak ada yang bisa, biarkan dia yang lolos...

Setelah tiga jam yang beneran terasa seperti neraka itu, saat MattPark melakukan Heavenly Judgmentnya yang terakhir, aku cuma bisa menarik nafas lega. Terima kasih...
Yah, berhubung kami mengacaukan area ketiga dan kelima, akhirnya cuma dapat Fatal Red Rose Ring yang kemudian memang dari awal sudah kupikirkan baik-baik, aku nggak layak dapat, jadi kuberikan padanya.
Jujur, aku bangga dia jadi guru adikku... dan aku bangga bahwa ia anggota guild kami.

Entah kapan aku bisa selamat masuk situ... 

[titlebar]Xanith[/titlebar]
Hari ini... cuma mencoba masuk Apocalypse Nest di tingkat kesulitan Hell berdua dengan Exsharaen. Terus terang aku gentar sih waktu masuk, tapi berhubung hari ini Ancient Totem Wand-ku jadi, ya sudah deh, akhirnya kami masuk berdua.
Untungnya tak ada masalah sih, cuma waktu di area bajak laut, kami berdua kelempar-lempar ga karuan  dan waktu bagian Bulran, entah diapakan sama Exsharaen, bar pertama habis dalam waktu sekitar 5 detik
Apocalypse aku cuma bisa mengandalkan dia sih, tapi dasar Gladiator, mana mungkin di situ kena Judgment jadi tenang deh~ dan sukses! Akhirnya kami berdua dapat gelar 'Eliminated'

Oh ya, sebelum itu aku sempat dapat juga gelar untuk yang berhasil menyelesaikan sarang Manticore di tingkat Hell sendirian. Telat sih dibanding guruku yang dulu bisa sendirian waktu level 40... duh kapan ya bisa seperti dia 

Mana Exshian tadi katanya nantang Manticore yang normal, sempat tewas sekali dan katanya sih gara-gara kesalahan bodoh... Yah, semua pasti ada yang pertama kali, ya kan?
Dia lagi ngga mau nulis sih, katanya mau latihan teknik lagi sampai pagi... Kak Zealyte juga, dari kemarin isinya termenung doang sejak masuk Archbishop Nest yang Hell itu. Dan kalau dengar cerita guruku, kayanya aku juga ngga berani masuk...

[faart]

Tahun 2 bulan 2 tanggal 3.

[titlebar]Xanith[/titlebar]
Pengendaliku akhirnya punya ide yang agak gila, begitu dipanggil aku langsung diajak masuk Apocalypse Nest di kesulitan Hell... Sendirian

Aku sendiri tak yakin dengan kemampuanku, dan...
Tes pertama, sudah kukira tak akan lolos, tapi ternyata lolos juga dengan sisa waktu 8 detik masih jauh di bawah guruku yang katanya sukses dengan sisa waktu kurang lebih 90 detik. Habis itu, pengendaliku katanya sih langsung tanya-tanya ke pengendali guruku, habis dia ngga masuk sih...

Diusulkan ke area 7 Shadow, jadi aku nekat masuk. Lamanya minta ampun! Aku kehilangan jejak shadow yang asli, jadi sampai shadow kelima yang kubunuh baru deh area itu selesai  mana kelempar-lempar terus pula... Setelah itu, lanjut ke area Wisp. Berhubung guruku bilang ngga kena curse... Kuserang sebisaku
Saat HP Wisp itu tinggal 2 setengah bar, tiba-tiba muncul peringatan : 'Wisp's curse will be activated in 10 seconds.'
Gawat... harus ngapain aku ini? memalukan amat Saint level 50 mati dibunuh Wisp itu...
Akhirnya coba ikuti cara guruku, langsung perbarui buff dan pasang Block. Saat hitungan itu mencapai 1, aku sudah pasrah, apapun yang akan terjadi, setidaknya aku sudah coba...

...Tapi kok ga mati? 
Ternyata kutukan yang gosipnya bisa langsung membunuh itu cuma mengurangi HPku sebesar 10 ribu per detik selama 5 detik dengan HP 80 ribu, walaupun aku kalah dengan Exsharaen, juga ngga bakal mati kena kutukan itu  akhirnya aku sempat kena kutukan itu empat kali sebelum area itu akhirnya selesai juga. Fiuh capeknya... dua area itu sudah makan 40 menit

Setelah itu, sambil aku istirahat memulihkan MP, tanya ke guruku lagi dan katanya sih masuk Cyclops aja. Dari pengalaman memang nggak susah sih, cuma dia bilang si Cyclops pasti masuk... dan benar saja, tapi itu masih bisa kuatasi. Toh semburan apinya juga bisa dimanfaatin untuk ngancurin pilar batu itu...
Dan akhirnya kuputuskan untuk masuk area Pirate, karena masih kurang 2 seal. Sebetulnya agak takut sih, tapi berhubung mau tak mau aku pasti bakal masuk antara ke situ atau ke Minotaur, akhirnya kuberanikan diri untuk masuk. Kelempar-lempar lagi tapi untunglah tak ada masalah yang terlalu berarti.

Sampailah di area Ogre yang ditakuti itu...
Pertama sih aku coba pakai relic, dan ternyata relicku tak mampu membunuhnya, bahkan Miracle Relic sekalipun setelah relicku kena peluk, kucoba pakai skill-skill lain... Dan aku yang kena penderitaanku belum selesai tapi, setelah sukses memelukku dia malah menyembuhkan satu bar HP penuh  terpaksa dikurangi lagi, kali ketiga HP-nya mencapai x1, relicku lagi yang dipeluk kebetulan, kucoba pasang Miracle Relic lagi...
Recover lagi dan setelah aku kena peluk untuk kedua kalinya, mundur deh di waktu 1 jam 40 menit

Hiks kapan ya bisa ke sana sendiri... 

[Stash]

Mau dong ketemuan sama ogrenya.......

[Èxsharaèn]

Tahun 2 bulan 2 tanggal 4.

[titlebar]MattPark[/titlebar]
Habis baca catatan Xanith, aku kok ya pingin nyoba lagi masuk sarang Apocalypse Hell tapi entah apa terjadi sesuatu di sana atau gimana, rasanya monster di sana kok tambah ganas ya... dan kalau baca catatanku sebelumnya, ternyata banyak yang salah cerita ke Xanith, maaf ya area tes pertama ternyata baru bisa selesai setelah 90 detik masuk ke area Wisp entah bagaimana caranya kok aku bisa ingat menyelesaikan area itu sebelum kutukannya keluar, tapi tadi kucoba... keluar dua kali sisanya ga ada masalah sih, malah area bajak laut itu semakin gampang nah bebannya ada di area Ogre, aku gugup nggak karuan, mengingat pengalaman terakhirku ga menyenangkan dan benar saja, dia sempat mau memelukku, tapi untungnya yang kena relicku dia sempat menyembuhkan diri sampai tiga kali, tapi terakhir kali setelah dia peluk salah satu relic, aku nekat saja pakai Heavenly Judgment. Eh ternyata berikutnya dia nggak menyembuhkan diri, malah mau nyetrum seluruh area! Ya sudah kuserang habis-habisan, mati deh setelah itu Apocalypse sih nggak terlalu berat, kali ini dia mati duluan di peringatan pertama.

Dapat deh gelar Solo Private Pouch, akhirnya dapat juga gelar yang kuidam-idamkan setelah satu tahun dan dapat medali kuda pula, kurang empat lagi bisa punya kuda sendiri nih

Terakhir, aku sempat mengajak Xanith berdua untuk masuk sarang Gigantes, berhubung aku harus... tewas empat kali untuk dapat gelar Mindless awal-awal sih oke, dan sepertinya kombinasi kami berdua bikin damage-nya lumayan cepat juga. Tapi tetap saja kubus jelek itu nggak bisa mati dalam semenit area kedua ternyata dapat ghoul, Xanith keliru pencet di tes kedua dan aku keliru pencet di tes ketiga, dua-duanya ketukar jadi gagal dapat plat batu deh... area ketiga lupa, kalau ga salah meriam. Lucunya, waktu semua anggota guild ku bingung gimana caranya supaya bisa dapat plat batu di situ, aku dan Xanith malah dapat duh sayangnya tes memori tadi gagal, coba kalau berhasil bisa buka ruangan rahasia ya sudah lah kapan-kapan lagi... area terakhir, sayang sekali kami terlalu cepat bunuh si Rune Tiger, kurang satu detik lebih cepat untuk bisa dapat plat batu lalu lawan Gigantes...

Konyolnya, aku tewas duluan gara-gara kena bom waktu dan langsung disambut tangan Gigantes kemudian kubiarkan Xanith mencoba melawan bos itu sendirian. Rada ketar-ketir juga ngeliatnya, HP naik turun dengan cepat, tapi sebenarnya aku yakin sekali anak itu bisa, bahkan bom waktu yang kedua dia berhasil menyembuhkan diri dengan cepat...

...sampai akhirnya bom waktu terakhir meledak dan dia juga disambut Gigantes akhirnya tewas juga deh, rada konyol kalau diingat-ingat, padahal sudah Saint semua tapi ya bisa aja tewas untungnya sih Gigantes tinggal punya satu bar HP, jadi ga terlalu susah.

Eh aku dikasih Immortal Quiver! berhubung ada yang butuh, akhirnya kutaruh tempat penyimpanan guild deh.

Guild War diadakan lagi dan sudah masuk tahap registrasi. Nggak sabar rasanya

[titlebar]Exsharaen[/titlebar]
Wih kakakku ini serem bener, masuk sendirian ke sarang Apocalypse Hell dan sukses aku hari ini cuma nemenin Carxiel dan Lichiko leveling di Calderock Village, habis itu sempat latihan Archbishop sendirian lagi. Duh golemnya susah kapan ya aku bisa seperti kakakku, sukses sendirian menyelesaikan sarang, mulai Apocalypse aku sudah ga berani dia punya Heal banyak sih...

[Èxsharaèn]

Tahun 2 bulan 2 tanggal 8.

[titlebar]MattPark[/titlebar]
Eeee... nyatat apa ya... beberapa hari terakhir ini lebih banyak karakter level menengah yang mau menaikkan level, jadi Zealyte dan Exodiart pergi entah ke mana. Empat hari lagi pengendaliku juga mau pulang ke negara asalnya untuk liburan selama sebulan, jadi mungkin ada beberapa hari saat aku juga harus ikut libur

[titlebar]Exsharaen[/titlebar]
Eee... aku juga lupa mau nyatat apaan aja pernah nyobain Apocalypse Hell sekali, rupanya salah masuk aku, Cyclops itu beneran harus dihindari, tenagaku banyak terkuras di sana, dan akhirnya nggak cukup untuk mengatasi setrumannya Bulran kapan-kapan deh coba lagi...

Beberapa hari ini cuma nemani Carxiel, Xanith sendiri juga jarang muncul. Kecuali tadi malam, karena tugas mingguan kali ini aneh sekali, harus mati sepuluh kali di tingkat kesulitan Abyss, akhirnya kuajak dia... masuk sarang Gigantes di Hell, dan entah kenapa dia nurut aja area pertama langsung dapat area jebakan racun, dan ya ampun... patungnya harus disentuh oleh dua orang baru pintunya menutup! Memang ga boleh solo berarti bossnya mengerikan serangannya... area kedua dapat meriam, kukira ini ga terlalu susah, sampai golem muncul. Begitu muncul peringatan untuk bertahan dari serangan golem, aku dan Xanith bingung. Caranya? Belum sempat mikir, keserang duluan, mati deh tapi karena memang butuh mati, kali ini ga masalah berikutnya kusuruh Xanith pakai Block sementara aku sendiri pakai Highlander, peringatan itu muncul lagi...

Dan kita berdua mati lagi akhirnya Xanith cari info di luar, ternyata pas peringatan itu muncul, si golem kudu ditembak pakai serangan spesialnya si meriam dua kali. Ya sudah, nyoba lagi... eh dia malah kelabakan pakai meriamnya pas peringatan itu muncul! Jadinya cuma aku deh yang nyerang, dan lucunya golem itu berhenti menyerang! Kadang-kadang orang-orang ini nambah-nambahi aja deh... Area ketiga, area tes memori, belum apa-apa sudah disuruh mengingat enam patung, byuh tes pertama sukses, tapi tes kedua gerakan patung-patung itu tambah cepat, jadinya aku cuma ingat tiga patung pertama deh... noleh ke Xanith, dia kok berhenti di satu patung rada lama... ya sudah kusentuh patung itu...

Dan salah berhubung ini sudah tidak boleh bangkit lagi, ya sudah lah...

[titlebar]NakaHoshi[/titlebar]
Pingin naik level tapi teman-temanku pada menghilang... katanya mau naik level bareng, jadi ga bisa berburu deh...

[Èxsharaèn]

Tahun 2 bulan 2 tanggal 21.

[titlebar]MattPark[/titlebar]
Hmm... aku ngapain aja yah beberapa hari terakhir, lupa, hehehe... pengendaliku agak jarang menemui kami bertiga, tapi itu karena keluarganya sedang berkumpul kembali. Senang ya kayanya... di sini aku hanya punya adik-adikku, yang entah kenapa kok bertolak belakang sekali sifatnya. Exsharaen nakalnya minta ampun, tapi NakaHoshi diamnya seperti itu... oh iya akhirnya ia jadi Guardian juga, tapi ia sempat curhat padaku, katanya jalannya sangat susah, dan ia sepertinya harus selalu bergantung dengan teman-temannya, yang entah pada ke mana. Aku sendiri juga mulai jarang bertemu Zealyte dan Exodiart

Kapan hari sempat diajak menyelesaikan Gigantes Nest sendirian :O aku sempat keder, terutama di area tes memori, ghoul-nya luar biasa... dan benar saja sih, di situ aku nyaris saja tewas, apalagi komunikasiku entah kenapa agak buruk gara-gara komunikasi itu, di area meriam aku tewas kena serangan laser minigolem yang tak kelihatan di area jebakan sih sudah membaik, tapi aku sempat kena serang waktu mau berlindung ke tempat aman, akhirnya tidak sempat deh nyawa ketiga direnggut Gigantes sendiri, aku terkena bom waktu dan langsung disambut dengan rudal-rudalnya... tapi bom waktu yang lain, walaupun meledak, bisa kuatasi dengan Block, malah bom waktu terakhir berhasil kujinakkan duluan akhirnya berhasil juga deh dapat penghargaan I am the best!

[titlebar]Exsharaen[/titlebar]
Annyeong~ akhirnya aku ditemui juga setelah lama nggak dipanggil-panggil, hehehe nggak ingat sih akhir-akhir ini ngapain, Xanith mulai jarang muncul padahal hari ini ada lima dungeon baru yang dibuka, dan katanya ada sistem baru yang bisa bikin perlengkapanku tambah kuat lagi. Terpaksa nunggu deh kapan hari nyoba nyolo Apo, masih ga kuat kakakku malah pamer penghargaan I am the best, aku mana bisa

Tadi akhirnya terpaksa nyobain dungeon baru sendirian, berhubung hanya ada Lichiko (yang jelas nggak mungkin masuk Lotus Marsh) dan si cerena yang menyebalkan itu (ga pernah mau sekelompok denganku) seru juga nih, walaupun aku nggak berani masuk Abyss, karena dengar-dengar yang kuat saja kewalahan masuk sendirian nunggu Xanith aja deh

[titlebar]NakaHoshi[/titlebar]
Kapan hari sempat masuk sarang Apocalypse berempat dengan Reagle, Lunevielle, dan Adelpos, yang sejak beberapa hari terakhir selalu menawarkan jasanya. Kalau menurut kebiasaan kakakku, Priest di guild kami memang harus dites, seberapa baik ia mampu menjaga rekan-rekan di kelompoknya.

Menurutku, ia tidak lulus tes. Buff sering lupa, Cure Relic tidak digunakan saat banyak yang terkena status merugikan, terutama waktu melawan Bulran, dan ia tewas lima kali. Memalukan! Tapi aku sendiri tidak berdaya di sarang itu, tidak ada satupun bos yang mau kuprovokasi, padahal aku punya skill Block yang cukup banyak (paling tidak, bisa dipakai untuk mengalihkan perhatian sementara). Jadinya, hanya aku yang tidak sampai tewas, walaupun MP-ku benar-benar habis. Seperitnya harus ada yang dibenahi dari perlengkapanku...

Setelah kejadian di sarang itu, aku bertekad untuk menjadi lebih kuat lagi. Akhirnya aku pun menjalani ujian sebagai Guardian, namun ternyata jalan yang kupilih ini tidak semudah yang kuduga. Aku sempat putus asa dibuatnya, namun untungnya kakakku ada di sana untuk memberiku semangat. Katanya, semua orang pasti punya perannya sendiri-sendiri, dan lambat laun aku pasti menemukannya. Kurasa aku memang harus menjadi lebih kuat...

Semoga kelak aku benar-benar bisa melindungi rekan-rekanku.

[Èxsharaèn]

Tahun 2 bulan 2 tanggal 29.

[titlebar]MattPark[/titlebar]
Kuamati akhir-akhir ini keluarga Zealyte agak jarang muncul, atau terlambat dibandingkan biasanya. Ya memang sih beberapa hari ini Zealyte sering muncul dengan Exodiart untuk menemani berburu, tapi biasanya ketika aku dipanggil, ia belum muncul. Mungkin ada keperluan lain yah di dunia sana... yang agak kasihan Exsharaen sebenarnya, ini baru saja dia datang dan langsung tiduran di sebelahku, wajahnya murung dan tidak mau berbicara sama sekali, bahkan kusuruh menulis catatan setelah ini pun dia tidak mau. Sepertinya ia tadi menunggui Xanith muncul selama tiga jam lebih, tapi yang ditunggu-tunggu tidak muncul juga. Hampir sebulan sih memang sejak aku terakhir mendengar kabarnya, dan walaupun aku sama-sama Saint, aku tidak bisa menemani adikku sendiri, kecuali saat kami semua beristirahat. Tentu dia ingin mencoba kelima dungeon baru itu dengan sahabat karibnya, tapi entah ke mana Xanith sekarang...

NakaHoshi juga sama murungnya, kelompoknya sepertinya meninggalkannya. Aku tidak tahu cerita lengkapnya, tapi katanya dia menjadi yang level terendah untuk sekarang. Dia juga tidak percaya diri dengan kemampuannya sekarang.

Ah sepertinya kuakhiri dulu catatanku, sepertinya Exsharaen mulai sesenggukan... ada cerita sendiri dari pengendaliku, tapi aku belum diberi tahu dengan lengkap karena hari ini hanya Exsharaen yang dipanggil. Mungkin setelah ia tenang ia bisa bercerita.

Sampai nanti,

[Èxsharaèn]

Tahun 2 bulan 3 tanggal 10.

[titlebar]MattPark[/titlebar]
Selamat tahun baru, walaupun kami pakai penanggalan Nightblade Exsharaen ini rupanya kangen berat sama Xanith, dan sejak catatanku yang terakhir, ternyata pengendaliku bakal liburan akhir tahun dengan keluarganya, jadi tidak bisa menemui kami semua. Butuh waktu agak lama sih untuk menenangkannya, tapi maklum deh, dia memang sering kesepian pertama kalinya Xanith nongol dia sampai lonjak-lonjak kegirangan, walaupun akhirnya ga sempat main bareng karena kesibukan yang lain

Kesibukanku sendiri... sempat menantang Apocalypse di Hell bersama Zealyte saja. Lolos sih, bahkan Bulran yang menakutkan itu berhasil dikalahkan juga. Tapi Apocalypse-nya yang ternyata bikin Zealyte tewas, gara-gara serangan memutarnya dan kebetulan dia terpojok. Gagal deh dapat gelar tadi malam juga sempat berempat ke sarang Archbishop, dengan satu Elestra baru. Berhubung pertama kali masuk, cerita-cerita dulu deh. Dan memang harus habis semua nyawa masuk lagi ke sarang Apocalypse di Hell untuk gelar berempat, sebenarnya lolos semua sih. Tapi, lagi-lagi Apocalypse menghalangi. Entah kena serangan yang mana, akhirnya wanita itu tewas lagi. Gagal lagi deh

Yah paling tidak mulai ada kerjaan lagi, dan paling nggak kutukan anggota keempat di sarang Apocalypse sudah patah, hehehe

[titlebar]Exsharaen[/titlebar]
Annyeong~ duh kakak ceritanya kok gitu, aku jadi malu akhirnya keturutan juga main sama Xanith, walaupun bentar, hehehe akhir-akhir ini memang kakakku yang banyak dipanggil, tapi tadi malam aku dipanggil juga. Cuman kok diajak ke pelabuhan yah... biasanya kalau diajak ke sana berarti pengendaliku lagi sedih, dan ternyata memang. Kakaknya harus kembali ke luar pulau. Tapi sedihnya cuma sebentar, karena habis itu ada yang butuh bantuan kakakku. Ya sudah lah, sementara istirahat dulu, yang penting udah dipanggil dan diceritai, walaupun sebentar

*pingin main rame-rame sih benernya...