Berita:

Projek aktif: RPG OJ v0.3
Projek sampingan: Zion TCG, SETH
Projek ditunda: Tales of Another Journey

Main Menu

Serious flaw di Pancasila

Dimulai oleh Èxsharaèn, 13 September 2013, 03:42:27

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Èxsharaèn

Sori ga nemu terjemahan yang pas :D topik ini mungkin sudah jadi isu lama.

Setelah dipikir-pikir, terutama setelah akhir-akhir ini banyak yang bersangkut paut dengan agama. aku mencoba menilik kembali pelajaran SD dulu tentang Pancasila. Sederhana saja kok, cuma mengulang kembali apa saja bunyi Pancasila. Yang bersangkut paut dengan agama tentunya sila pertama:

Ketuhanan Yang Maha Esa.

Ada yang aneh dengan bunyi sila ini. Sayangnya, ketika aku cek ke Wikipedia Indonesia, semua sila di sana ditulis dengan huruf kapital. Kalau menilik bahasa Indonesia yang benar, harusnya "ketuhanan" yang benar. Aku coba mencari makna kata itu di KBBI:

Kutipke·tu·han·an n 1 sifat keadaan Tuhan; 2 segala sesuatu yg berhubungan dng Tuhan: hal-hal ~ , yg berhubungan dng Tuhan; ilmu ~ , ilmu mengenai keadaan Tuhan dan agama; dasar ~ , kepercayaan kpd Tuhan Yang Maha Esa

Jadi, dari arti katanya saja, sila pertama ini sudah redundan. Tapi okelah, Pancasila ditulis tahun 1945, ketika tata bahasa Indonesia belum selengkap sekarang, jadi anggap saja kalimat itu betul. Kalau niat mencari, ada yang menganalisis sila ini dari segi agama tertentu (terutama yang menganggap bahwa sila ini musyrik), tapi aku coba tidak melihat itu sehingga tidak terpengaruh pendapat orang lain.

Kalau dikatakan bahwa Tuhan itu Esa, pernyataan ini hanya benar untuk beberapa agama, terutama yang monotheisme, seperti Islam dan Katolik (bahkan Wikipedia Inggris pun mencatat bahwa Katolik dengan kepercayaan Tritunggal-nya bisa dikategorikan sebagai politheisme, walaupun ini sangat diperdebatkan; aku tidak akan bahas itu di sini, yang tertarik bisa masuk lebih dalam ke Frontier of Heaven and Hell). Tapi agama lain? Aku belum konfirmasi ke temanku yang beragama Hindu atau Budha, tapi setahuku dua agama itu politheisme. Konsep keesaan Tuhan jelas tidak berlaku untuk agama politheisme (dari akar katanya sendiri, poli = banyak, theis = Tuhan).

Jadi, apakah sebaiknya sila pertama Pancasila ini direvisi untuk lebih mengakomodasi keberagaman agama dan budaya di Indonesia, apalagi dominasi mayoritas mulai terasa mengganggu stabilitas negeri ini?

Sedikit keluar topik, aku baru ingat kalau ada butir-butir Pancasila (yang dulu di SD kita disuruh menghafal, 36 butir, kemudian tiba-tiba di SMP direvisi menjadi 45 butir). Salah satu butir sila pertama berbunyi:

Kutip(7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Melihat isu-isu yang berkembang sekarang, sudah tampak jelas bahwa butir-butir ini hanya sekedar teori...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Sekedar info aja, menurut temanku yang Buddha, ajaran Buddha malah tidak memiliki sosok yang bisa dikatakan Tuhan. Ya, mereka percaya dewa dewi, tapi bagi mereka, dewa dewi itu adalah manusia yang menemukan pencerahan. Jadi buat mereka, tidak ada sosok yang bisa disebut Tuhan.

Kalo masalah bunyi sila 1, aku melihat Esa lebih ditujukan untuk menunjukkan Tuhan yang maha penting, maha besar, dkk dibanding Esa yang berarti monotheisme
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Nah berarti sila satu sudah nggak sesuai dong, karena kalau pandanganmu begitu, berarti kata "esa" sudah membuat penafsiran ambigu:

Kutip dari: KBBIesa num tunggal; satu;-- hilang, dua terbilang, pb berusaha terus dng keras hati hingga maksud tercapai; berbilang dr -- , mengaji dr alif, pb melakukan sesuatu hendaknya dr permulaan;

Kalau dibilang mahapenting, mahabesar, dsb., semuanya akan kembali ke pernyataan (atau keyakinan) bahwa Tuhan itu satu, esa.

Intinya, apa sebenarnya sudah dari awal negara gagal menjamin keberagaman agama dan kepercayaan penduduknya dengan membuat asumsi bahwa Tuhan itu esa apapun agama dan kepercayaannya. Atau apakah sila pertama ini harus ditafsirkan dengan cara lain (yang kemungkinan besar tidak semua orang akan setuju, karena dari hasil cari-cari tadi juga banyak yang mempertanyakan sila pertama ini).
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Kalau mau menilai kenapa bunyi sila pertama kok seperti gitu, ada baiknya kita mencoba menganalisa kondisi politik di saat itu.

Aku rasa bukan rahasia lagi kalo Soekarno memiliki kesukaan pada paham Komunis, yang mungkin didapat saat dia bersekolah ke Soviet (kalau ilmu sejarahku tidak karatan). Sebagai buktinya, partai-partai yang berjaya di masa Soekarno adalah partai-partai Komunis. Dan sejauh yang aku tahu, agama tidak memiliki tempat di paham Komunis. Semua hal bisa diatur oleh negara, termasuk agama. Sampai saat ini, di Cina terdapat dua macam gereja, gereja yang diakui pemerintah dan gereja bawah tanah (secara harafiah). Jadi tidak mengagetkan kalo Soekarno dan para politisi di jaman itu tidak memikirkan efek sila pertama itu secara mendalam.

Selain itu, situasi antar agama di saat itu aku rasa tidak "sepanas" sekarang. Aku tidak pernah membaca adanya kejadian pertengkaran antar agama atau yang mengatas namakan agama di masa itu. Apakah mungkin karena pemberitaan yang dikontrol negara, atau jurnalis di masa itu tidak tertarik pada kasus-kasus seperti itu, entahlah.

Dan mengenai usulanmu untuk mengubah bunyi sila pertama, aku rasa bakal susah terlaksana, karena tidak ada kasus nyata yang bisa menghubungkan secara langsung bunyi sila pertama Pancasila dengan sebuah kejadian negatif.
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Habis lihat board, baru nyadar ternyata kamu pernah nulis sesuatu yang mirip, dan kebetulan sila pertama juga yang diutak-atik :D
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Gara-gara kamu balas topik tentang pindah agama untuk nikah, jadi pindah ke halaman dua deh topikmu :D

Ketuhanan Yang Maha Esa + Bhinneka Tunggal Ika = Fatal Error???
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Satu hal dilihat dari dua sudut pandang berbeda :D
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com