Berita:

Update RPG OJ v0.2 dan v0.2.1 ke v0.2.2!
Lihat keterangan lebih lanjut di Enter Our Journey > Releases and Updates..

Main Menu

Enam alasan mengapa PC menang di E3 2013

Dimulai oleh Èxsharaèn, 14 Juni 2013, 01:08:42

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Èxsharaèn

Sejauh ini untuk E3 2013 kita hanya terfokus pada dua konsol baru, yang dimenangkan Sony dengan PS4-nya melawan Xbox One-nya Microsoft. Skornya? 3-0 :D tapi, bagaimana dengan nasib PC?

Ternyata skornya 6-0 :D apa saja enam aspek yang membuat PC menang di E3 2013 kali ini?

1. The Oculus Rift
Aku sendiri baru dengar tentang projek ini barusan. Microsoft mengharuskan kita teriak "Xbox, play video X" untuk bisa memainkan suatu video X dengan menggunakan Xbox 360 (atau sebentar lagi, Xbox One) melalui Kinect. Dance Central 3 sudah mulai bisa mendeteksi pergerakan memutar, tapi tetap saja mata kita terfokus ke layar TV. Aku nonton temanku main Rise of the Nightmare, kontrolnya sangat aneh. Trailer Fable untuk Kinect sepertinya menarik, tapi tetap saja semuanya diotomatiskan. Jadi, apa yang bikin Rift beda? Kemampuan VR (virtual reality). Untuk beberapa orang, teknologi ini masih lebih kuno dan ketinggalan zaman dibandingkan AR (Augmented Reality), tapi ketika menilik kenyataan bahwa sedikit sekali game AR yang sukses, mungkin memang hanya VR yang cocok untuk game. Bayangkan ketika kita tidak perlu lagi menatap monitor untuk melihat sekeliling, karena WYSIWYG: what you see is what you get. Menggelengkan kepala ke kiri, ya itu yang akan kita lihat. Walaupun memang mengenakan alat yang kelihatan bongsor di kepala, tapi, well, itu impian sci-fi kita selama ini kan B)

Projek ini sejatinya sudah dimulai tahun 2012 yang lalu melalui Kickstarter, dan tahun ini cukup banyak kejutan, seperti dukungan untuk resolusi 1080p dan Unreal Engine 4. Di luar game? VR Cinema, membuat kita seakan masuk ke bioskop. Tinggal pilih tempat duduk yang nyaman, nonton sesukanya.

Untuk sekarang, Oculus Rift hanya tersedia untuk developer, tapi Epic Games (Unreal) dan Unity sudah mendukung penuh projek ini. Harganya juga tidak terlalu mahal, sekitar USD 300. Menarik sekali melihat perkembangan ke depannya, dan jelas ini akan sulit ditandingi oleh Kinect maupun Eye.

2. PC punya grafik paling bagus.
Sudah sejak lama konsol dihantui permasalahan arsitektur, terutama masalah grafik. Untuk sepanjang hidupnya, kita hanya bisa memaksa konsol dari sisi software (dan itu sebabnya game-game di ujung masa hidup konsol biasanya lebih bagus daripada saat konsol itu keluar pertama kali). Tapi, tetap konsol tidak bisa mengalahkan PC dalam hal ini. Dengan harga yang kurang lebih sama, kita bisa mendapat kualitas grafik yang bahkan lebih bagus ketimbang konsol. Untuk satu PC yang sama, kita bisa memaksa masa hidupnya selama yang kita mau. PC-ku sudah bertahan selama belasan tahun. Memang PC juga dihantui masalah upgrade, tapi justru ini yang membuatnya unggul dibandingkan konsol. Dengan hanya nambah satu juta misalnya kita bisa meningkatkan kartu grafis menjadi dua kali lipat lebih bagus (bahkan lebih). Konsol? Nyangkut di situ sampai masa hidupnya berakhir, kemudian kita harus beli konsol baru. Dari sisi investasi, jelas konsol merugikan :D

Itu sebabnya kenapa arsitektur Xbox One dan PS4 mulai meniru arsitektur PC. Mungkin setelah ini konsol-konsol itu bisa di-upgrade tanpa harus beli konsol baru? Kita tunggu saja.

3. Tidak ada siklus sepuluh tahunan.
Siklus sepuluh tahunan ini sudah bagus untuk konsol. PS3 dan Xbox 360 hampir mencapai siklus ini, dan sebentar lagi mereka mungkin hanya akan teronggok begitu saja di gudang. Enam atau tujuh tahun lagi? E3 pasti ada pengumuman konsol generasi berikutnya, yang membuat Xbox One dan PS4 harus bersiap menemui ajal.

Lingkaran setan ini tidak ditemui di PC :) teknologi PC adalah berbasis komponen individual, bukannya satu komponen utuh. Dengan begitu, kita bisa dengan bebas memperbarui salah satu komponen saja, dan semuanya opsional. Ga suka Windows 8? Masih ada Windows 7, atau Linux mulai banyak juga game-nya. Masih belum mampu memunculkan efek partikel? Tunggu saja sampai harga kartu grafis turun. Nggak ada batasan bagaimana kita membangun PC kita sesuai kebutuhan, dan untuk hampir semua tingkatan PC, ada game yang tersedia.

4. Bersosialisasilah sebanyak... atau sesedikit mungkin.
Harus diakui, konsol telat sekali masalah media sosial. Streaming YouTube? Baru akhir-akhir ini saja bisa dilakukan di Xbox 360 atau PS3. Berbagi achievement? Steam punya juga. Ambil tangkapan layar? Gimana caranya tuh di 360/PS3 :D Jadi, yang sering pamer tentu saja akan menemui bahwa PC lebih mudah melakukan hal itu.

5. Semua game itu bermakna... sejadul apapun itu.
Okelah, Xbox One dikatakan tidak punya kompatibilitas dengan game Xbox sebelumnya. Itu karena Microsoft akan membuat versi Xbox One-nya, untuk kemudian dijual lagi. Nintendo dan Sony juga sudah melakukan ini. Uang didapat, nostalgia dapat. Tapi kita keluar uang tambahan :D PC? Banyak komunitas yang akan dengan senang hati membuatkan emulator. Dan untungnya, game yang kita beli tahun 2003 pun masih akan jalan di tahun 2013 tanpa biaya (aku masih punya game tahun 2000-an di perpustakaan Steam-ku). Okelah, mungkin butuh kompatibilitas Windows untuk itu, tapi mengingat arsitektur sistem operasi tidak banyak berubah sekarang, siapa yang khawatir? Kalaupun kita butuh kompatibilitas, ada emulator :D

Oh, jadi alasan beli konsol adalah game eksklusifnya? Jangan khawatir! Pasar PC terlalu besar untuk diabaikan begitu saja. Kalau sabar menunggu, pasti lama-lama akan ada edisi PC, yang bahkan bisa jadi lebih "ultimate edition" dibandingkan versi konsolnya. Dan saat itu tiba, para pemilik konsol hanya bisa gigit jari :D

6. PC itu murah.
Oke, ini debatable sekali, tapi dengan harga yang sedikit lebih mahal dari Xbox One, kita sudah mengamankan sebuah PC yang bisa memainkan game untuk beberapa tahun mendatang. Harga konsol mungkin akan terus turun, tapi harga game tidak. Harga game baru tetap ngetren di kisaran USD 60 untuk title AAA, dan harga di konsol bisa jadi lebih mahal dari itu. Belum lagi isu game yang nggak bisa dipindahtangankan di Xbox One; itu berarti kita harus beli game asli tiap kali mau main. Bisa dibayangkan mahalnya?

Untuk beberapa orang, sistem game pindah-tangan adalah salah satu solusi untuk bisa tetap bermain. Untungnya, PC nggak mengenal sistem ini, walaupun solusi yang ditawarkan berbeda: Steam. Asalkan sabar menunggu, diskon Steam sama menggiurkannya seperti diskonan di Matahari; hanya saja, harga di Steam tidak pernah naik atau dinaikkan dulu sebelum didiskon gede-gedean :D buat kita mungkin memang mahal sebuah game asli seharga USD 60, tapi ketika game itu menjadi milik kita selamanya, dibandingkan USD 60 yang sama untuk membeli cakram yang bisa rusak, kenapa nggak? Dan kalau sabar, bisa saja game itu terbeli dengan harga sampai sehancur-hancurnya USD 5, padahal di rak toko konsol harganya masih puluhan dolar :D

Membeli atau membangun sebuah PC yang bisa menyaingi konsol generasi berikutnya mungkin tampak mahal di awalnya (aku sih biasanya kalau upgrade komputer segila-gilanya hanya berani bayar 5 juta untuk perombakan mayor), namun dalam jangka waktu panjang, biaya tersebut akan terbayar dengan banyaknya koleksi game yang bisa dimiliki. Perpustakaan Steam-ku sekarang terisi lebih dari 90 game hanya dalam waktu tiga tahun, dan pastinya akan terus bertambah, terutama ketika aku akan melakukan upgrade komputer mayor tahun 2014 nanti. Dan menurutku, itu adalah investasi yang lebih menguntungkan dibanding beli Xbox One atau PS4 :)

Tulisan ini disadur dari artikel aslinya di PC Gamer.
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Salah, skornya 6-1.

Konsol lebih mudah dibawa-bawa dibanding PC :D
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Tapi ribet masangnya kalau ga punya TV :D aku penasaran sih dulu temanku bisa masang Xbox 360 dan Kinect di ruang rapat, dicolokin projektor doang bisa. Gak kulihat itu pakai HDMI atau kabel AV biasa...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Bukannya emang ada converter dari HDMI ke AV? Aku pernah lihat rasanya
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

erwinmaya

memang benar PC itu sangat bagus karena PC punya grafik paling bagus dan tentunya PC lebih mrah dibandingkan yang lain jadi lebih baik PC dari yang lainnya.
Hilon Penyedia Geo Textile, Pilow, dan Dacron di Indonesia

9sitiadpo

Aku juga lebih suka membeli PC dibanding beli Xbox One atau PS4 karena PC bisa selalu diupgrade sesuai maunya kita memainkan game dengan kualitas seperti apa.
Velox Sign System merupakan yang pertama ada di Indonesia sehingga pilihan Anda kepada kami merupakan hal yang tepat.