Save Point: save your progress here

[Èxsharaèn]

Mampir sebentar sebelum tidur, biar ada kenangannya

Hari ini rekor jam kerjaku terpecahkan lagi, yaitu 14 jam sempat berhenti sih akibat obat flu yang bikin ngantuk, tidur deh selama satu jam yah, tapi paling tidak naskah untuk sidang sudah selesai. Cuma aku masih bingung mau difotokopi atau dicetak sendiri. Satu naskah tebalnya 386 halaman, harus digandakan lima kali. Berapa lama tuh kalau diprint sendiri... Belum lagi ada dua gambar yang sangat besar. Gambar pertama butuh 3x2 kertas A4, sementara gambar kedua malah lebih besar lagi, 4x3. Terpaksa nanti dilipat dan dilem deh

stash akhirnya lulus juga, tapi nilanya baru ketahuan besok. Lama banget yah menilainya katanya sih belum bisa santai, masih ada revisi buku yang harus dikumpulkan besok. Ayo berjuang!!!

Aku sendiri nanti pagi akan konsultasi sisa-sisa naskah yang belum aku tunjukkan, mudah-mudahan nggak kena revisi lagi. Tenggat waktunya tinggal lima hari, itu sudah sangat mepet... >.< mudah2an saja masih ada waktu sisa untuk memenuhi syarat, karena minggu depannya aku harus sudah siap latihan sidang. Duh...

Anyway, alpha test ToAJ aku tutup, karena bukunya harus sudah jadi.

[Èxsharaèn]

Akhirnya selesai juga bukunya, besok dikumpulkan. Masalahnya naskah itu nggak bisa dijepit pakai binder saking tebalnya (400+ lembar). Nggak tahu deh besok njepitnya gimana...

At last hari ini bisa santai sejenak. Mulai besok harus siap2 buat slide transparansi untuk latihan sidang, lalu ada jeda satu minggu sebelum sidangnya sendiri. Selama masa kosong yang mungkin terjadi di antaranya, aku punya kesempatan untuk membenahi bug yang terjadi di ToAJ. Jangan lupa ikutan beta test tanggal 5-11 Agustus yah!

Sisa hari ini main aja ah

[Èxsharaèn]

Duh, tadi tegang sekali, temanku hampir saja tidak bisa maju sidang bulan depan karena melewati batas waktu pukul 12.00 WIB... untung dapat sedikit "dispensasi", sisanya boleh nyusul hari Senin masa sudah kerja keras selama minggu-minggu terakhir gagal hanya karena terlambat mengumpulkan syarat... mestinya nggak boleh ditiru ya; apapun yang terjadi, kita harus mampu memenuhi deadline yang sudah ditentukan.

Hari ini mendadak dapat e-mail terpanjang yang pernah aku baca. Bukan e-mailku sih, seharusnya ditujukan ke sepupuku (ingat Aji Kencana?), tapi semua e-mail yang masuk di tempatnya otomatis diteruskan ke e-mailku, untuk cadangan dan supaya aku juga tahu perkembangan terakhir. Usil yah tapi ini berguna juga lho, karena sepupuku saat ini tidak bisa Internet akibat tagihan telepon yang mendadak membengkak jadi 4 juta (duh, nggak kebayang gimana caranya melunasi sebanyak itu >.<). Masalahnya, e-mail itu ternyata berisi komplain. Nggak tahu deh gimana balasnya...

Bulan ini aku juga banyak sekali pakai telepon (untungnya aku pakai Fren dan teleponnya juga sesama Fren, termasuk ke luar kota), hampir dua kali pemakaian bulan lalu. Akibat stres bikin TA nih selagi telepon, temanku juga tanya-tanya hal yang tidak dimengerti. Jadi sekali telepon dapat dua manfaat deh: melepas stres dan dapat bantuan untuk TA

Hari ini ngapain yaaa... masih malas benahi ToAJ nih

[Èxsharaèn]

Hyaaa... besok latihan sidang, nggak tahu nih akan seperti apa...

Waktu baca ulang naskah TA, ternyata banyak juga kesalahan cetak, entah ada yang kurang atau malah kelebihan. Terpaksa deh nanti harus dicetak ulang semuanya >.< yah, sekalian dengan revisi hasil sidang nanti deh...

Jadwal sidang juga belum keluar, harus menunggu sampai sekitar tanggal 9 Agustus. Mudah-mudahan dapat minggu pertama jadi waktu revisinya agak banyak...

Benar-benar bulan yang menegangkan ~_~

Ngomong-ngomong, banyak anggota baru tapi kok nggak ada yang nulis ya? stash juga masih menghilang, nggak tahu apa dia masih sibuk mengurus persyaratan wisuda atau sibuk yang lain...

[Èxsharaèn]

Selesai deh satu ketegangan, tinggal satu ketegangan puncak, yaitu sidang TA-nya sendiri... >.< mana tadi ada yang salah jawab lagi untungnya latihan sidang ini pasti lulus (jurusanku memang rada rewel untuk urusan tugas akhir). Sementara nggak megang TA dulu ah sampai minggu ini berakhir... lha beta test ToAJ molor dong

Sepinyaaa... mending aku nulis save point lagi dari masa lalu.

Kalau dipikir-pikir, cepat banget waktu ini berlalu yah. Nggak terasa sudah 4 tahun kuliah, dan dalam hitungan hari bakal menyelesaikan kuliah (mudah-mudahan lulus). Jadi ingat, dulu aku nggak menyelesaikan MOB (masa orientasi bersama, semacam ospek-nya mahasiswa) karena sakit, tapi untungnya tetap lulus (kalau nggak lulus, harus ngulang tahun depannya sampai lulus). Gara-gara kaget dengan kenyataan dunia kuliah yang lain banget dengan harapanku: dulu aku kira mahasiswa itu tingkat kerja samanya tinggi, ternyata malah egoisnya yang tinggi. Yah, untungnya itu tidak terbukti sewaktu kuliah berjalan, toh akhirnya aku bisa punya 8 teman tetap yang bertahan sampai sekarang (padahal dulu dosenku pernah bilang, kelompok mahasiswa seperti itu nggak akan bertahan di semester tinggi). Malah aku punya teman yang 95% mata kuliahnya sama denganku, pasti satu kelas, dan kalau ada tugas kelompok pasti satu kelompok sayang sekali TA-nya ikut molor karena pekerjaan, dan aku jarang sekali bertemu sejak satu semester terakhir.

Tapi sebentar lagi semua bakal berpisah...

Aku nggak tahu juga rencana berikutnya, tapi sepertinya stash juga tidak akan menetap di Surabaya setelah lulus (konon tinggal setahun lagi ia akan tinggal). Bakal sepi nih... mungkin sekarang aku bisa bilang aku harus membiasakan diri nggak saling kontak untuk beberapa waktu, tapi rasanya ya kesepian juga. Nanti kalau sudah tinggal berjauhan, rasanya satu-satunya jalan komunikasi ya lewat SMS, karena dengar-dengar Internet di Papua masih belum terlalu bagus seperti di sini.

Nah, kalau ngomong tentang dunia kerja, rasanya aku juga belum siap. Entah karena aku masih suka belajar hal-hal baru atau memang ada sedikit ketakutan memasuki dunia kerja. Cari lowongan untuk lulusan informatika susahnya minta ampun, dari 10 lowongan yang ada di koran, hanya 1 yang perlu staff IT. Itupun dijamin bakal rebutan karena rilis di koran, apalagi persyaratannya juga nggak mudah (dan sialnya nggak cocok dengan yang diajarkan selama ini). Yah, nasib mahasiswa tingkat atas ya begini ini, apalagi kalau kuliah di bidang yang cepat sekali perkembangannya. Harus terus belajar kalau nggak mau ketinggalan.

Cuman, kalau disuruh S2 kok malas ya

[Stash]

Hmm.. aku lagi dalam masa tenang nih... Setelah 1 semester ini sibuk kerja TA, belakangan ini aku lagi pingin istirahat. Aku malas banget main internet. Tapi entah kenapa hari ini pingin main internet

Nasib exshan masih baik. Aku tadi buka lowongan kerja JP, tdk ada yang butuh staff teknik sipil T.T

Aku jadi kepikiran untuk kerja di bidang diluar sipil. Cuma apa ya??? Masih belum kepikiran, dan belum ada tawaran yang menarik....

[Èxsharaèn]

Fuuh... kukira setting modem ADSL-ku bermasalah karena tadi nyaris nggak bisa buka situs apa-apa, ternyata Speedy-nya yang lagi error >.<

Sudah mendekati minggu depan, minggu yang paling menegangkan untukku. Ternyata beta test ToAJ terpaksa molor deh ; tapi paling nggak Sabtu ini harus sudah aku selesaikan, karena minggu depannya akan diujikan. Cuman jadwal sidangku belum keluar, tahunya baru nanti atau besok...

Dan sialnya, aku harus nganggur selama satu semester, karena lamaran jadi dosen sudah ditutup (lha jadwal kuliahnya sudah disusun). Mau jadi asdos lagi, nggak bisa juga, karena aku sudah dihitung bukan mahasiswa aktif, walaupun wisudanya November. Enaknya cari kerja apa nganggur dulu yah

[Stash]

Aku sih kemungkinan S2 di singapur, jadi 1 semester ini mungkin les bahasa inggris. Untuk bidang studiku, peluang kerjanya paling banyak di jakarta. Tapi kalau bayangin jakarta, yang kebayang cuma hal-hal buruk...

[Èxsharaèn]

Sambil nunggu unduhan selesai

Sidangku diundur satu minggu repot juga nih, berarti waktu revisi buku TA semakin sedikit. Nggak tahu gimana caranya jurusanku mempertanggungjawabkan kemunduran ini, padahal batas kelulusan tanggal 3 September nanti >.<

Yah, daripada dipikirin, mending ngurusin yang lain

Tentang save point dari masa lalu, banyak sebetulnya yang ingin aku tulis. Yang paling menyedihkan sih kalau mendengar nama Gempol, karena jalan tol Surabaya-Gempol otomatis tinggal masa lalu akibat lumpur Lapindo. Padahal aku paling suka kalau lewat jalan tol itu. Aku ingat sekali, di akhir tol Surabaya-Gempol ada satu restoran favoritku, kalau nggak salah namanya Nusa Dua. Lokasinya nyaman sekali karena restoran itu dibangun di atas kolam (jadi semacam restoran terapung). Kita bisa milih, mau makan lesehan atau mejaan. Kalau lesehan, aku paling ingat lokasinya dekat kolam ikan, jadi kadang-kadang kita bisa kasih makan ikan (kebetulan diizinkan oleh pihak restoran). Latar belakangnya gunung (sampai sekarang aku nggak tahu nama gunungnya ). Yah, sekarang masa-masa itu sudah lewat...

Mungkin kata orang memang benar, ada kalanya hidup itu di atas, ada kalanya di bawah. Dulu waktu kecil aku bisa dibilang cukup beruntung dari sisi ekonomi. Bukan karena keluargaku yang kaya, tapi justru karena keluarga besar mamaku berkecukupan. Dulu omku (kakak dari mama) bertempat tinggal di Trawas (rumahnya sekarang jadi hotel setelah dijual, History Trawas Hotel, dan anehnya keluarga mamaku nggak ada lagi yang mau berkunjung ke sana), jadi kadang-kadang keluargaku pergi ke sana dan menginap selama beberapa hari. Bisa dibayangkan sebesar apa rumahnya kalau sekarang bisa dijadikan hotel. Sayang sekali aku sudah tidak ingat persis keadaan rumah itu sebelum jadi hotel (tinggal samar-samar), dan kenangan fotonya pun tidak ada. Omku sudah bercerai dan sekarang kehidupannya turun drastis karena kekayaannya diambil alih mantan istrinya. Salah satu anaknya sudah jadi "populer", yang masih aku akui sebagai saudara sepupu, yaitu Roy Immanuel, "suami"-nya Dewi Hughes. Aku bahkan nggak tahu kapan ia menyandang predikat suami yah, at least aku sempat kenal lah dengan Dewi Hughes karena sempat datang waktu emakku koma di rumah sakit, bahkan datang juga ke rumah waktu emakku meninggal (untungnya nggak ada wartawan yang tahu ). Kangen juga nih...

Selain itu, keluarga tanteku (kakak dari mama) dulu juga sejahtera. Dulu aku ingat, tiap dua tahun sekali mulai tahun 1998 keluargaku selalu diajak berlibur akhir tahun ke Bali (jadi aku pernah menghabiskan pergantian tahun 1999/2000 yang bersejarah itu di Bali). Akomodasi, makanan, tiket masuk, dll. ditanggung sepenuhnya oleh tanteku. Enak ya? Sayangnya, sekitar tahun 2003 tanteku terkena masalah dalam pekerjaan (sampai sekarang belum selesai) sehingga kekayaannya ikut terkuras habis. Mulai tahun 2002 sih aku sudah nggak berharap lagi liburan sekeluarga, terutama setelah tahun 2000 emakku menderita stroke sampai meninggalnya tahun 2006 kemarin (jadi kalau dihitung, sudah 6 tahun aku tinggal di rumah selama liburan).

Yah, tapi pengalaman-pengalaman itu, kalau ditilik balik, justru membuat aku belajar sesuatu: Jangan berharap terlalu tinggi, dan jangan terlalu berharap pada orang lain. Kalau mau, kerjakan sendiri dan berusaha terus sampai tercapai. Jangan mudah percaya pada orang juga, karena kadang-kadang kita nggak tahu apa yang ada di pikiran orang, apalagi kalau sudah menyinggung uang milyaran. Kebahagiaan nggak harus dibeli dengan uang, yang penting kita mensyukuri apa yang kita dapat. Kalau nggak puas, ya usaha untuk meraih lebih banyak lagi; jangan hanya diam, mengharapkan bantuan orang, apalagi sampai ngutang. Aku diajari mamaku, jangan membiasakan diri berhutang. Kalau sampai terbiasa, kamu akan terjebak dalam lingkaran hutang yang nggak akan pernah habis, kecuali kamu sendiri berkomitmen untuk melunasinya sesegera mungkin. Jadi ya gitu deh, kalau pingin sesuatu tapi nggak punya uang, ya ditunggu sampai punya uang berlebih. Karena itu, aku jadi terbiasa menggunakan barang-barang yang bisa terbilang kuno, walaupun keinginan untuk pakai barang baru pasti selalu ada. Aku juga jadi terbiasa tidak minta ini-itu ke orang tua.

Sayang sekali mamaku sedang sakit sekarang, padahal seharusnya hari ini dan besok ada acara arisan keluarga besar papaku di Trawas. Tanggal 16 nanti ceceku juga mau berlibur ke Salatiga, tapi keluargaku pasti nggak akan ikut. Padahal dari dulu aku sudah pingin berlibur sekeluarga secara utuh yah, rasanya memang harus aku sendiri yang mewujudkannya kelak, itupun kalau masih ada cukup waktu...

Kok jadi melankolis gini yah save point-ku

[Stash]

Lagi nyari-nyari info universitas untuk S2 nih... Bingung milih... Kelihatannya aku akan milih yang tdk memerlukan nilai TOEFL. Malas ke jakarta cuma untuk tes TOEFL...

[Èxsharaèn]

TOEFL di mana-mana rasanya sama deh. Kan ada tes TOEFL di Kelt, EF, atau yang sejenisnya. Di kampus masa nggak ada?

Rasanya agak sulit milih univ luar negeri kalau nggak mensyaratkan TOEFL, khan kita memang pakai English as Foreign Language kenapa nggak ada TOIFL yah

[Stash]

Setahuku, tes TOEFL yang diakui di luar negeri tuh tes TOEFL di jakarta. Kalau di kampus seperti petra, cuma diakui di petra saja. Sama sekali tdk diakui di luar. Aku ada nemu 1 universitas di singapur yang tdk mensyaratkan TOEFL. Sekolahnya lumayan bagus sih.

[Èxsharaèn]

Oh... Lha repot dong orang yang mo keluar negeri, masa kudu tes TOEFL di Jakarta dulu...

Duh, jadwal sidang baru keluar besok atau lusa. Jadi tegang nih ~_~ mudah-mudahan dapat hari-hari pertama, jadi cepat selesai...

[Èxsharaèn]

Kyaaa... terkabul!!! aku dapat jadwal sidang hari Senin, 20 Agustus, jam 12.00. Senangnya \()/

Sekarang kudu balik serius ke TA ni, masih ada bug yang belum aku benahi...

[Stash]

Iya, makanya repot kalau mau kuliah ke luar negeri. Harus tes TOEFL ke jakarta dulu...