Save Point: save your progress here

[Èxsharaèn]

Haiya sudah empat bulan lebih ga nulis save point beberapa bulan terakhir rajin DN, sudah sampai level cap sih tapi ternyata masih banyak yang harus dikerjakan dengan kemampuan yang lumayan terbatas, sehingga harus mengandalkan orang lain. Kebiasaan melakukan semua sendirian sih

Sebulan sebelum ultah, aku dapat kejutan dari NUS dan NTU. Akhirnya memang aku memutuskan nekat daftar ke NUS untuk mengambil fakultas yang sebenarnya kuinginkan tapi awalnya nggak pede sama sekali. Yang menghadang pertama kali adalah tes GRE, yang hanya bisa dilakukan di Jakarta. Akhirnya kuputuskan untuk tes juga, mengambil dua hari cuti (bahkan sempat DN juga ), tanpa persiapan sama sekali, dan akhirnya... hasil tes keluar, mepet 0,5 poin dari saran NUS nekat lagi apply, termasuk ke NTU sebagai cadangan kali ini. Akhirnya, tanggal 9 Mei 2012, hasil dua-duanya keluar, dan dua-duanya diterima. Pagi harinya, aku sempat bercanda dengan rekanku yang tanya hasil aplikasiku, dan dia jawab asumsi diterima. Eh begitu cek email, datang deh pemberitahuan dari NUS

Sisa sekitar 30 hari sebelum berangkat, masih banyak yang belum diselesaikan...

[Èxsharaèn]

Save point... akhir-akhir ini lebih sering nulis save point DN sih.

1 Juli kemarin adalah hari terakhir si setan kecil berada di Surabaya, karena besoknya keluarganya akan pindah ke Ternate. Hari itu pas aku undang teman-teman kuliah untuk kumpul-kumpul sekalian coba Kinect. Awalnya si setan kecil sempat nangis karena sound system home theater papaku tidak berjalan seperti biasanya, walaupun akhirnya bisa setelah dibetulkan. Kalau dipikir-pikir, hari itu lucu juga, dia sepertinya puas-puasin segalanya, mulai dari sound system, berbuat onar di rumah, dan menghabiskan waktu seharian di rumah. Sayangnya acara Kinect itu harus kuhentikan pukul tiga sore karena temanku mau potong rambut, yang akhirnya baru selesai pukul enam! Ya ampun antrinya... setelah teman-temanku pulang, sisa beberapa jam sebelum akhirnya...

...well, sudah kuduga sebelumnya, perpisahan itu menguras air mata juga, terutama mamaku dan pembantuku; dua orang yang paling dekat dengan si setan kecil selama enam tahun terakhir. Yah memang sudah waktunya ia diurus keluarganya sendiri, tapi tentu saja sulit rasanya ketika sesorang yang sudah begitu dekat denganmu tiba-tiba pergi begitu saja. Sampai waktu tidur mamaku baru berhenti menangis. Keesokan harinya agak berat buat mamaku, aku lihat pagi hari ia masih murung, tapi kebetulan ada pekerjaan membuat peyek pesanan rekan kerjaku, dan aku sendiri masuk seperti biasa. Pulangnya saja yang tidak biasa: biasanya saat pulang kerja, sekitar dua blok dari rumahku aku sudah bisa mendengar suara musik yang disetel si setan kecil pada pukul setengah lima hingga pukul enam sore sebelum ia menonton Shaun the Sheep sambil minum susu botol, dan di ruang tamu/keluarga pasti berantakan dengan susunan kardus-kardus besar yang ia anggap sebagai speaker. Hari pertama, semuanya itu hilang begitu saja (dan pas sepupuku pulang ke Bojonegoro untuk mengurus pembaruan SIM), jadi rasanya sepi sekali. Malamnya papaku menawarkan untuk telepon ke sana, tapi mamaku menolaknya, takut si setan kecil sedih. Dalam hati aku tahu, sebetulnya mamaku belum siap untuk itu. Hari kedua, ternyata koko iparku sendiri yang telepon, dan mamaku sudah bisa berbicara dengan cucu kesayangannya. Hari kedua, pembantuku sampai nonton Shaun the Sheep untuk mengisi kekosongan itu. Sepupuku baru kembali larut malam hari itu.

Nah, waktuku sendiri juga sudah mulai menipis di Surabaya. Sabtu besok ada acara rekreasi satu fakultas, Senin sampai Jumat pekan depan aku diminta ikut studi ekskursi ke Bandung untuk menggantikan seseorang. Aku hanya khawatir ada urusan yang harus kuselesaikan selama studi ekskursi itu, mudah-mudahan saja semuanya bisa beres, karena saat pulang berarti aku hanya punya kurang dari enam hari untuk menyelesaikan apapun yang tertinggal...

[Èxsharaèn]

Save point pertama dari Singapura

Yup, sekarang aku sudah di Singapura untuk keperluan S2. Sebenarnya kuliah belum dimulai, tapi ada beberapa administrasi yang harus diselesaikan, seperti registrasi pada tanggal 25 Juli kemarin, jadi aku berangkat tanggal 20 Juli. Sekarang save point hari-hari terakhir di Indonesia dulu...

Hari-hari terakhir di Indonesia justru dipenuhi dengan banyak kegiatan. Aku lupa tanggalnya, tapi beberapa hari menjelang UAS berakhir, aku diminta temanku untuk menggantikan seseorang sebagai pendamping studi ekskursi ke Bandung. Awalnya aku tidak menawarkan diri sebagai pendamping, karena kebanyakan orang sudah tahu kalau aku sedang sibuk mengurus kelengkapan S2. Karena memang tidak ada lagi yang harus dilakukan (sebenarnya ada, menunggu surat tugas keluar, tapi karena itu butuh tanda tangan dan aku tidak tahu kapan keluarnya, ya sudah lah...), ya sudah akhirnya aku menyanggupi untuk menggantikan. Jadwalnya berangkat tanggal 9 Juli siang dan pulang tanggal 13 Juli pagi (sampai Surabaya). Agak riskan sebenarnya, karena aku jadi punya waktu sedikit untuk mengurus kelengkapan administrasi S2 di Ubaya andaikan terjadi apa-apa (dan memang terjadi sesuatu), plus koreksian yang menunggu (ada satu mata kuliah yang ujiannya hari Kamis minggu kedua, dan Senin-nya aku sudah pergi), tapi karena tidak ada lagi yang bisa menggantikan, ya sudah lah (sebenarnya aku tahu ada yang bisa, tapi mungkin memang aku yang harus pergi). Hitung-hitung bersenang-senang dengan mahasiswa sebelum berangkat

Senin, paginya aku dapat jadwal sidang TA! Karena cukup banyak barang yang harus dibawa untuk studi ekskursi, akhirnya aku ke kampus tanpa membawa apa-apa. Setelah sidang, langsung pulang lagi ke rumah, tidur sebentar, lalu berangkat lagi naik becak dan langsung menuju perpustakaan tempat kumpul. Awalnya bingung juga, kok ada dua bis menunggu di sana, padahal setahuku yang ikut studi ekskursi tidak banyak... ternyata Teknik Kimia juga mengadakan studi ekskursi, dan untuk mempermudah, kegiatannya dijadikan satu dengan Teknik Informatika. Setelah menunggu semuanya kumpul dan foto-foto (dari golongan dosen, hanya ada tiga yang mendampingi dan aku satu-satunya cowok), berangkat deh... Perjalanan memakan waktu cukup lama, walaupun sempat berhenti untuk makan malam. Aku tidak ingat persis pukul berapa sampai di Lembang, namun kunjungan pertama dilakukan langsung tanpa ke hotel terlebih dahulu. Kunjungan pertama adalah ke pabrik Yakult. Lumayan dikasih Yakult gratis sampai tiga botol menurut karyawan yang menemui kami, Yakult itu aman dikonsumsi bahkan sampai sepuluh botol sesuai iklannya (aku sendiri tidak tahu iklan terbarunya, sudah jarang nonton televisi Indonesia). Setelah company profile dan tanya jawab, makan siang sebentar, lalu lanjut ke pabrik Pocari Sweat tidak terlalu jauh dari sana.

Presentasi Pocari Sweat jauh lebih menarik. Selain kami disambut di semacam amfiteater (jadinya mirip nonton bioskop), company profile-nya dibawakan dengan cara yang benar-benar berbeda dengan perusahaan kebanyakan. Kalau di Yakult hanya menggunakan presentasi PowerPoint biasa dan video yang sekedar menampilkan company profile, Pocari Sweat membuat sejarah perusahaannya dalam bentuk... J-dorama presentasi dalam bentuk seperti itu, walaupun sangat panjang (30 menitan), terasa begitu menyenangkan karena dramanya juga dibuat dalam bentuk komedi. Cerdik juga, jadi sejarah Pocari Sweat lebih mudah diingat (siapa yang tahu kalau Pocari Sweat itu awalnya adalah cairan infus?) kalau mau tahu, kunjungi pabriknya sendiri deh setelah itu, memang masuk bentuk presentasi biasa, tapi kemudian, berhubung mengunjungi pabrik minuman kesehatan, disuruh gerak dikit deh. Beberapa orang diminta meniru dance cover Heavy Rotation-nya JKT48, dan ujung-ujungnya aku kena juga lumayan lah tapi, dapat botol minum gratis yang aku baru ingat kok gak kubawa ke sini... sebenarnya kami diajak melihat pabriknya, namun karena waktu sudah sore, akhirnya ke hotel deh untuk istirahat. Kami menginap di hotel Grand Paradise di Lembang, hotelnya bagus juga, bergaya Romawi. Satu kamar waktu itu diisi hingga empat orang.

Esok harinya, kami mengunjungi Museum Asia Afrika, lalu mencoba berfoto-foto di Jalan Braga. Konon jalan itu sering dijadikan lokasi foto, tapi aku tidak menemukan tempat yang pas untuk foto. Setelah itu, masuk ke Trans Studio (kalau tidak salah ingat, sampai di sana sudah agak sore, sekitar pukul tiga siang). Setelah menunggu tiket, masuk deh pertama aku naik Vertigo, kemudian bersama rekan-rekanku masuk ke rumah sains. Eh ketemu dosen-dosen Teknik Kimia, yang dengan lucunya ngetes pengetahuan peraga di bagian kimia di dalam situ asyik sekali, misalkan bagaimana mendirikan suatu menara lengkung tanpa fondasi apa-apa, hanya balok-balok yang jika disusun akan membentuk suatu kurva. Awalnya sih gagal, tapi di percobaan kedua akhirnya sukses juga sempat juga nyoba tidur di atas paku, ternyata ga semenyeramkan kelihatannya, walaupun kakiku agak sakit setelahnya (sepertinya memang ada sesuatu di badanku yang kurang beres). Setelahnya, aku dan seorang rekanku antri untuk main jet coaster. Antriannya super panjang, antri di situ saja sampai 30 menit! Untungnya sih, pada antrian terakhir, ternyata sisa dua tempat, jadi bypass antrian deh dapat duduk paling depan, dan ternyata mengerikan juga coaster itu, walaupun aku lepas kacamata. Habis naik itu, rekanku dapat kabar kalau ada beberapa mahasiswa yang mual-mual, jadi ke klinik deh. Aslinya aku sendiri juga lumayan mual setelah wahana itu, tapi kucoba tahan. Beberapa lama di sana, akhirnya aku mengajak rekanku untuk keluar cari makan karena semakin banyak yang masuk klinik, selain aku sendiri mulai tidak tahan. Keliling cari makan, akhirnya dapat mi kuah, dan aku beli es jelly untuk menggantikan gula yang hilang. Benar saja, setelah minum es duluan, rasa mual dan pusingku mulai hilang, sehingga akhirnya bisa makan (sebenarnya tidak baik makan pedas saat mual, tapi aku nekat saja ngasih sedikit sambal). Rekanku ternyata juga mual dan kehilangan nafsu makan, bahkan sempat ke kamar mandi dua kali (belakangan aku tahu dia juga muntah). Karena keadaan sudah tidak memungkinkan, rencana berikutnya ke Paris Van Java akhirnya dibatalkan. Sayang sekali sebenarnya, aku belum pernah ke sana waktu malam hari, katanya suasananya bagus. Ya sudah lah, masih ada kesempatan lain waktu... Kembali ke hotel untuk istirahat, aku sendiri langsung mandi dan mencoba tidur.

Hari terakhir, setelah foto-foto dan packing, ke Rumah Mode untuk belanja (yang sudah pasti tidak kulakukan ), Kartika Sari (di sini belanja beberapa kue dan roti), lalu pulang. Perjalanan pulang membutuhkan waktu 24 jam, tapi itu lebih disebabkan perjalanan santai. Sampai di rumah sekitar pukul empat sore, tepar deh...

Senin, saat masuk, aku mendapati surat tugas di meja. Waduh, butuh tanda tangan orang tua... dari catatan yang dilampirkan, surat itu sebenarnya sudah jadi tanggal 5 Juli, tapi bahkan sampai tanggal 9 Juli pagi aku tidak mendapatinya di mejaku. Ya sudah, telepon papaku untuk pulang dan tanda tangan, lalu pergi ke Ngagel mengantarkan surat itu langsung, sekaligus tanya-tanya apa lagi yang butuh tanda tanganku. Untungnya tidak ada, tinggal menyerahkan bon sementara saja. Lha belum punya rekening... langsung deh bikin rekening yang bisa menerima mata uang dolar Singapura; untungnya sepupuku kerja di Citibank. Tapi ternyata butuh tiga hari dari sehari yang ia janjikan, sehingga di hari terakhir aku di Indonesia, sibuknya luar biasa. Paginya ke Citibank Basuki Rahmat untuk buat kartu ATM instan, langsung ke kampus untuk sidang TA tiga kali berturut-turut. Sekitar pukul setengah lima sore semuanya baru selesai; setelah membereskan ruanganku dan pamitan, pulang deh ke rumah. Sempat beli Screpes untuk terakhir kalinya

Save point ini masih berlanjut, tapi kuputus sebentar untuk memulai ulang Windows (habis unduh pembaruan)...

[Èxsharaèn]

Lanjutan save point sebelumnya

Tanggal 20 Juli, bangun pagi-pagi sekitar pukul setengah lima karena setengah enam harus sudah berangkat. Menjelang berangkat, aku ngasih kado titipan ceceku yang diberikan sebelum ia berangkat. Yup, hari itu mamaku ulang tahun. Aku sendiri ga ngasih kado apa-apa, toh keberangkatan menuju Singapura itu sudah dianggap kado ulang tahun oleh mamaku sampai di bandara sekitar pukul enam (diantar tetanggaku), langsung check in, sarapan di executive lounge (sayangnya hanya papaku yang tidak bayar, mamaku lupa bawa kartu kreditnya dan aku tidak punya kartu kredit gold atau platinum sama sekali), lalu boarding deh. Sampai di Singapura, rada bingung juga karena bandaranya besar dan aku tidak terlalu ingat dengan bandara itu sejak Januari lalu, tapi toh akhirnya bisa keluar juga. Setelah melewati imigrasi dan ambil bagasi, pergi deh ke kos naik taksi (mengingat barang bawaannya cukup banyak, ada tiga koper dan berat-berat). Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit dan habis sekitar 28 SGD, ternyata agenku belum datang. Ya sudah, sama agenku aku diberi alamat lengkapnya, langsung naik saja ke kos. Untungnya tidak salah beberapa saat kemudian agenku datang dan menjelaskan administrasi serta aturan-aturannya, ternyata aku diikat kontrak selama enam atau dua belas bulan. Ya sementara aku milih enam bulan dulu, tapi sebenarnya ya malas sih kalau harus pindah kos: barang bawaannya itu yang repot. Setelah bayar, aku ditunjukkan kamar sementara tempat kami menginap. Sebenarnya aku baru bisa masuk kos itu tanggal 1 Agustus, setelah yang punya kamar keluar, tapi ibu kos mengizinkan aku tinggal mulai tanggal 20 Juli. Sementara aku diberi tempat di kamar anaknya, yang tersambung langsung dengan kamarnya. Karena kamarku sendiri di Surabaya ya seperti itu, ga masalah lah... setelah menata barang-barang, waktunya cari makan. Aku diantar agenku ke stasiun MRT untuk makan, setelahnya aku harus pulang sendiri. Sebenarnya kalau HP sudah ada koneksi Internet sih ga masalah, tapi saat itu aku belum sempat beli kartu apapun... sudah beli sebenarnya, kartu M1 seharga 50 SGD, tapi ternyata APN-nya tidak terdeteksi otomatis oleh SGS-ku, bahkan di paket kartu perdana pun tidak ada petunjuknya. Ya sudah, akhirnya aku hanya mengingat nomor bis pulang... setelah makan, nyoba naik bis. Salah turun harusnya tiga halte, namun agenku bilang satu saja bisa. Akhirnya naik lagi deh bis itu, dan setelah turun di halte yang tepat, papaku lupa mendekatkan kartunya ke mesin pembayar! malamnya, atas saran ibu kosku, kami ke mal terdekat di daerah itu, IMM, karena di dalamnya ada Giant dan Daiso. Lumayan untuk beli beberapa perlengkapan yang dibutuhkan. Karena ada stan SingTel, sekalian saja beli untuk BB. Aman deh

Besoknya, ke kampusku dulu untuk lihat-lihat. Sayangnya, karena hari itu hari Sabtu, bis kampus tidak beroperasi, jadi terpaksa hanya lihat bagian luarnya. Selanjutnya, pergi Orchard untuk lihat-lihat, karena itu katanya pusat kota Singapura. Setelah makan di Takashimaya, akhirnya kuputuskan ke Bugis. Ternyata itu keputusan yang salah betul, karena dua tempat itu banyak jalan kakinya di Bugis mamaku beli banyak sekali oleh-oleh, terutama yang berbau "3 for $10". Sesekali menawar walaupun tak dapat, dan tetap pakai bahasa Indonesia (untungnya banyak yang masih bisa bahasa Melayu), rasanya mamaku sendiri habis 60-70$ di situ. Istirahat sebentar, karena aku mulai teler (rasanya efek kecapekan gara-gara kegiatan dua pekan sebelumnya), akhirnya nyoba ke Chinatown untuk makan. Keputusan yang agak salah sih, aku terakhir ke sana bareng teman-temanku, dan betul saja, sampai di sana bingung harus ke mana akhirnya makan di food stall yang mestinya untuk penghuni setempat, akhirnya bisa makan masakan Cina walaupun agak lain rasanya. Setelah makan, karena kemalaman, pulang deh.

Hari ketiga ortuku di Singapura diawali dengan aku rada demam, jadi terpaksa masak bubur instan. Setelah itu, mama dan papaku pergi keluar sebentar untuk sarapan. Setelah merasa lebih baikan, pergi lagi ke Daiso untuk beli beberapa hal yang ketinggalan. Malamnya aku tidak ingat ke mana...

Hari terakhir kami ke NUS lagi untuk memperkirakan berapa waktu tempuhku yang sebenarnya ke kampus. Bis kampus beroperasi, dan setelah tanya ke supirnya, naik bis yang tepat, sampai deh di kampusku sempat foto-foto sebentar di sana, lalu keluar kampus untuk menuju Mustafa untuk beli oleh-oleh lagi, katanya banyak coklat dan parfum di sana. Awalnya nyari lokasinya agak bingung, karena situs gothere tidak bilang harus jalan ke arah mana, tapi untungnya setelah melihat peta, akhirnya ketemu juga. Pertama nyari parfum, ternyata adanya parfum bermerk yang mahal-mahal. Yang tidak bermerk pun harus nyoba satu-satu, akibatnya papaku mengurungkan niatnya untuk beli parfum. Ya sudah, nyari tempat coklat. Nemu sih, tapi karena berpatokan ucapan sepupuku (yang lupa-lupa ingat), akhirnya malah mutar-mutar di dalam, dan ternyata Mustafa itu besar sekali. Sudah siang, waktunya makan, tapi di daerah situ pasti jualnya makanan India saja, dan tidak ada yang tahu rasanya bagaimana, jadinya terpaksa hanya makan roti yang dibeli di Seven-Eleven setelah mengganjal perut, balik lagi ke dalam; aku dibelikan dua buah kaos berkerah untuk kuliah, mamaku beli beberapa kaos anak-anak untuk oleh-oleh, termasuk untuk cucunya (entah kapan ngasihnya). Yang agak lama sih di bagian coklat, yang setelah ditotal ternyata habis nyaris 100 SGD habis itu pulang, makan dulu di stasiun MRT, lalu pulang ke kos untuk kemas-kemas.

Hari berikutnya, aku mengantar ortu ke bandara naik taksi. Keren juga pesan taksi di sini, cukup masukkan kode pos begitu saja, tidak perlu berbicara apapun dengan operator. Sesampainya di bandara, sarapan dulu, lalu beli obat batuk lagi karena batukku tidak kunjung sembuh dan obatku sendiri sudah habis. Waktu check in, kupaksa mamaku kenalan dengan orang di depannya, karena ortuku sama sekali tidak bisa bahasa Inggris, sementara petunjuk di sana kebanyakan berbahasa Inggris (ya walaupun ada bahasa Melayu-nya, tapi untuk pengumuman mana bisa paham...). Untungnya orang di depan mau diajak bareng, dan akhirnya aku titip ortu ke mereka. Agak sedih juga sih, tapi mau bagaimana lagi. Sebenarnya aku cuma takut ortuku tidak sampai di Surabaya pulang dulu ke kos, lalu sekitar pukul satu siang lanjut ke kampus lagi untuk registrasi. Akhirnya dapat kartu pelajar besoknya ke kampus lagi untuk orientasi mahasiswa internasional, sayang tidak ketemu wajah-wajah Indo di sana dan aku tidak kenalan dengan siapa-siapa, saking banyaknya mahasiswa yang datang.

Hari-hari setelahnya lebih banyak kuisi dengan tiduran di kos, karena batukku tak reda-reda. Baru dua hari yang lalu kuputuskan untuk beli Actifed, karena obat batuk Woods tidak terlalu ngefek. Ternyata manjur juga Actifed, batukku di malam hari mulai reda bersamaan dengan itu, kubarengi dengan minum obat flu, ternyata juga membantu meredakan pilekku. Sampai sekarang masih batuk sih, tapi mudah-mudahan setelah obat batuknya habis batukku benar-benar reda, sehingga bisa makan macam-macam. Selama ini agak tersiksa hanya makan makanan berkuah (kebanyakan mi) dan menghindari ayam... tadi malah keliru order, aku harusnya order kwetiau kuah namun keluarnya laksa, yang sangat berminyak dan "ganas" untuk tenggorokan, dikasih sambal pula terpaksa tidak kumakan kuahnya, dan beli teh tarik panas untuk menghilangkan minyak yang menempel di tenggorokan. Untungnya tidak apa-apa sampai sekarang.

Well, overall, harusnya cukup menyenangkan tinggal di Singapura, asalkan dalam keadaan sehat

[faart]

Save point... duh capeknya habis ngepel lantai dapur... lho? 
Yah, gara-gara ortu yang sudah tidak ngomong satu sama lain sejak 3 tahun lalu, jadi aku seperti perantara mereka. Hari ini disuruh mamaku untuk bikin jeruk nipis karena papaku sedang batuk dan kalau mamaku yang bikin papaku selalu menolak, jadi tadi kutawari papaku.
Namun ada satu kesalahan fatal : air mendidih + gelas kaca = gelasnya pecah jadi 2...
Bikin lagi deh, dan untungnya aku ngga diomeli karena kejadian itu, soalnya lantai tambah bersih gara-gara kesiram jeruk nipis...

[Èxsharaèn]

Save point... sudah sebulan lebih di Singapura, sekali-kali home sick, terutama makanannya persediaan makanan yang dibawa dari Surabaya mulai habis, tapi beberapa hari terakhir aku malas sekali keluar, bahkan untuk cari makan. Hujan di pagi hari bikin malas bangun kuliah sudah dimulai selama dua pekan, tapi aku baru masuk tiga dari lima mata kuliah, karena pekan pertama memang pekan coba-coba dan ada dua mata kuliah yang aku tidak bisa masuki di pekan pertama karena bentrok dengan mata kuliah lain yang ada di jam yang sama. Mudah-mudahan ga ketinggalan materi terlalu banyak... sudah mulai ada beberapa PR sih, tapi karena berkelompok, masih ada kesempatan untuk cari teman kelompok. Belum beli buku-buku referensi juga, rasanya bakal susah kalau tidak punya buku. Beberapa tidak ada ujian, tapi diganti dengan tugas dan projek. Dari tiga mata kuliah yang sudah kuambil, ada satu yang lumayan membosankan dan membingungkan yah dilihat saja ke depannya gimana...

[Flavardiozt]

Save point hari ini (siang ini lebih tepatnya)

Membaca novel "Prince of Thorns" karya Mark Lawrence sampai halaman 95...
moga-moga bisa segera kelar...

Habis nonton Lion King tadi pagi eh...malah inget ma Kingdom Hearts...

Barusan melihat daftar anggota forum ini jumlahnya banyak euy...
tapi sebagian besar kayaknya cuma pingin tahu aja (dilihat dari jumlah tulisan banyak yang 0 >.<). sorry all. ga bermaksud membuat tersinggung... 

[faart]

Bisa dibilang yang aktif belakangan ini cuma aku dan admin

Save point hari ini, aku kesiangan lagi sudah beberapa hari ini bangun selalu lebih dari jam 11 siang...
Bangun gara2 bunyi telp dari seseorang yang kemudian mendatangiku ke rumah dan menculikku ke warnet. xD Pulang ga ngapa2in sih, berhubung kuota bulanan yang cuma 2GB sudah mau habis, jadi rencananya mau kusimpan sampai DN SEA patch.
Jadi walaupun papaku besok berangkat lagi ke Jakarta, tetap saja aku takkan bisa online... *sigh* Ya sudahlah, rasanya aku akan lanjut main TLR lagi
@Exshan sudah sampai mana tuh?

[Èxsharaèn]

Barusan melihat daftar anggota forum ini jumlahnya banyak euy...
tapi sebagian besar kayaknya cuma pingin tahu aja (dilihat dari jumlah tulisan banyak yang 0 >.<). sorry all. ga bermaksud membuat tersinggung... 

Kenyataan, jadi ya mau diapakan tidak banyak yang bertahan di RPG sampai bertahun-tahun...

Save point... sama sih, aku ya sering bangun siang beberapa hari terakhir bangun pukul sebelasan siang, sarapan kalau tidak malas, daring ke DN, keluar pukul dua siang untuk cari makan, balik kos dan daring lagi, lalu siap-siap ke kampus pukul lima, ngampus sampai balik lagi ke kos pukul sepuluhan. Tiap hari gitu terus tapi rasanya mulai pekan ketiga ini bakal banyak kerjaan. Dari lima makul, kurang satu lagi yang belum pernah kumasuki, dan sudah separuhnya yang kuvonis membosankan

TLR... rasanya terjawab di Facebook

[Flavardiozt]

Kenyataan, jadi ya mau diapakan tidak banyak yang bertahan di RPG sampai bertahun-tahun...

Walaupun begitu RPG tetap jaya selalu (meskipun RPG yang ditunggu-tunggu cuma itu-itu doang)

save dulu...

baca "Prince of Thorns" kemarin sudah sampai bab 25 halaman 223 (setengah buku euy  )...

main game "Universe at War ~Earth Assault~ dari kemarin misi ini ga selesai-selesai...wiuh...

sampai sekarang masih agak buntu soal konsep walaupun yang lainnya lancar jaya >.<' 

[faart]

Save point, hari ini kebetulan salah satu anggota boyband KPop yang kusukai ulang tahun, jadi kemarin aku speed painting untuk bikin portraitnya. Agak curang sih, lha waktu inget sudah jam 7 (jam 10ku = jam 12 KST) jadi terpaksa deh sedikit dicurangi x.x
Alhasil malah terlalu mirip foto sehingga kalau tidak diperhatikan baik-baik malah ga kelihatan kalau itu painting...
Dan baru saja mamaku bilang kalau sepupuku bakal datang lagi akhir bulan ini. Bakal digusur dari kamar lagi T^T susahnya kalau di rumah ga ada kamar tamu... payah betul deh.
TLR, akhirnya kebuka Darken Forest area kedua, which means... habis ini boss e.e
Berhubung aku tadi bangun jam 10 dan baru keluar kamar jam setengah 12, lagi-lagi karena SNS, makan dulu deh...

[Flavardiozt]

Save point...

Akhirnya....ceritaku lancar jaya...

thanks buat masukan dan bantuannya....

[faart]

@Zenia wah baca ah kl dipost nanti

Save point sampai siang ini, ke kampus jam setengah 8, PAJ sepi ga ada orang.
Sekarang jam setengah satu ramainya bukan main sampai petugas PAJ sibuk ngomong "Harap tenang" xD
Selesai download berapa giga ya hari ini... kelaparan tapi, mau beli makan tapi takut ninggal laptop di PAJ & ga ada yg bisa dititipi...

[Flavardiozt]

Save...

Beberapa hari ga nampang nih di sini...
Lagi sibuk dengan quest dunia nyata alias proker kampus....
dah lama ga baca Prince of Thorn...
Mana belum tamat lagi....
Wew...
Try My Best....

Nb: yang berdomisili di Surabaya kapan-kapan ngumpul nyok...

[faart]

Lho? Aku sama Exshan di Surabaya tapi dia baru pulang akhir November deh kayanya.