Save Point: save your progress here

Dimulai oleh Èxsharaèn, 28 Oktober 2006, 12:24:47

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 8 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Èxsharaèn

Soalnya kamu kalau chat ngawur, ga lihat-lihat mood orang malah main bercanda aja. Bukannya bantu meringankan beban orang malah tambah bikin sumpek >:( Coba aja lihat chat di atas... lagian sudah jelas-jelas status chat aku set ke Busy, tetap aja dikontak. Terus apa gunanya status Busy?

KutipTertawa itu bagus, tapi sebaiknya tidak dalam segala hal.
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Kei90

Kalo bisa bantu, aye mau bantu kok, kak Ex-Shan. :)
Motivation for fighting the fear of life:
"Brave men are them that once saw fear in their life, and crossing the fear. There are no brave men that already been brave when their are born."

Èxsharaèn

Aku sebenarnya salut dengan temanku, di usia yang masih muda (kurang lebih sebaya) dia sudah giat sekali kerjanya. Tapi, untukku, pekerjaannya berlebihan. Hanya untuk sebuah situs yang konsepnya sebenarnya tidak terlalu baru, dia sampai tidak tidur demi soft opening hari ini. Bahkan, aku amati sampai pukul sepuluh malam pun dia masih saja bekerja. Yang agak menyebalkan, aku diminta membuat berbagai revisi dalam waktu singkat, dan hari ini pukul delapan pagi harus selesai. Kenapa harus pukul delapan pagi? Karena rata-rata orang masuk kantor pukul delapan pagi.

Alasan yang terlalu dibuat-buat menurutku.

Sebenarnya aku juga salah sih karena tidak aktif memperlihatkan progres pekerjaanku, jadi revisinya numpuk. Tapi yang aku rada herankan, salah posisi satu pixel saja pun harus direvisi. Ya itu repotnya kerja dengan orang desain, yang menuntut semuanya sama persis dengan yang dia desain. Yang bikin aku rada jengkel tadi malam, ada fitur yang berbeda dengan yang ia jelaskan pertama kali, dan dia tidak mau mengakuinya. Memang semua klien gitu kali ya...

Revisinya akan aku serahkan ke teman-temanku saja, biar ada kerjaan tambahan :P toh aku juga sudah mengerjakan sebagian besar revisi.

Aku jadi berpikir, apa aku mau bekerja sekeras temanku itu. Hanya demi uang yang lebih mudah menghabiskannya daripada menyimpannya, seseorang harus bekerja sangat keras bahkan di luar kemampuannya. Aku bukan tipe orang seperti itu. Memang sih aku banyak pingin ini dan itu, tapi kalau itu hanya keinginan sesaat, buat apa dituruti :)
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Yg aku lihat sih, temanmu itu tdk menanggap proyek ini cuma sekedar untuk meghasilkan duit. Aku rasa dia juga menikmati mengerjakan proyek ini. Menurutku, ada 2 alasan orang mau bekerja mati2an:
1. Dia suka pekerjaan itu
2. Dia terikat perjanjian

Cuma ada 2 alasan itu. Sama dengan exshan yang bekerja susah payah membuat RPN dan RPG OJ, padahal gak menghasilkan. Bagi orang awam, mungkin dia akan dibilang bodoh. Tapi bagi exshan, ada kenikmatan tersendiri mengerjakan itu. Itu sih analisaku.

Jadi, kesimpulannya, semua orang sebenarnya pekerja keras, cuma penyalurannya aja berbeda-beda. Ada yg suka melihat uang mengalir ke dompetnya, tapi ada juga yg malah suka melihat uang keluar dari dompetnya :)
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Kutip dari: stash pada 10 Oktober 2008, 10:01:43
Ada yg suka melihat uang mengalir ke dompetnya, tapi ada juga yg malah suka melihat uang keluar dari dompetnya :)

Yang terakhir ini kamu kan :D pendapatmu betul sih, tapi kurang sedikit: yang ngerjain itu aku, bukan dia. Ya jelas aja dia senang lah, udah dikerjain, separuh harga lagi :( cuma ya itu, gara-gara separuh harga, aku ngerjainnya jadi separuh hati :P

Aku agak sebal juga dengan mamaku. Sudah tahu orang tidur karena nggak enak badan, tapi tadi ada telepon untuk aku tetap saja aku dibangunkan. Ternyata dari temanku, minta webnya direvisi, revisinya ada di email, katanya tampilannya kacau. Aku cek email, kosong!!!

Aku jadi ingin tahu, andai di titik ini aku tiba-tiba menghilang, kira-kira apa yang akan terjadi.
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Masalahnya sepele sekali ternyata, emailnya nggak masuk karena kuotaku di tempat mereka habis. Anehnya, nggak ada warning kalau kuota sudah melebihi batas. Daripada kehabisan tempat lagi, kubesarkan sekalian sampai separuh kapasitas hosting mereka (100 MB) :P

Aku agak heran juga sih, kenapa dia bilang tampilannya kacau lagi, padahal tadi malam dia sudah puas dengan segala macam revisi yang dia minta. Selain itu, rekannya ternyata juga tidak tidur hanya untuk mengerjakan entah apa yang ada hubungannya dengan web itu. Sebetulnya sih aku ingin mengajukan satu pertanyaan penting: sudah sampai mana web itu dipromosikan ke target audience? Aku cek ke Google, yang diindeks baru tiga halaman under construction, yang sekarang sudah hilang. Menurutku sih nggak terlalu worth it kalau hari ini saja semua pekerjaannya diforsir tapi ternyata belum ada pengunjung sama sekali. Yaaa... tapi aku hargai lah ambisinya, cuma menurutku sih kadang-kadang ambisi yang terlalu besar malah menghancurkan diri sendiri :)

Kayanya aku ketularan sepupuku yang memandang sesuatu dari "worth it"-nya atau nggak :P
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Aku cuma bisa bilang, gitulah hidup. Banyak kejadian yg aneh2. Aku sudah cukup mengalami hal2 aneh, walau bukan di bidang pekerjaan.

Contoh simpel aja, di sebuah TCG yg dulu aku mainkan, masa rulenya memakai prinsip toleransi? Jadi misal rulenya nulis "gak boleh makan selama pelajaran berlangsung". Trus ada 1 anak yang makan sewaktu pelajaran berlangsung, katakanlah makannya sangat pelan suaranya, dan dia duduk di belakang sehingga secara keseluruhan gak mengganggu pelajaran. Ada murid lain yg protes, si guru cuma jawab "Sudahlah, dia gak mengganggu pelajaran kan? Toleransi saja deh". Dan lucunya, murid2 yg lain setuju dgn si guru. Buat aku itu keajaiban dunia nomor 8, cuma ya itu, bagi mereka, aku yg dianggap orang aneh.


Atau ada papan yg dipasang di depan kamar mandi cewek, yg bertuliskan "Cewek boleh masuk". Kalo diprotes gini "Kenapa gak ditulis aja cowok dilarang masuk? Kan lebih jelas", jawabannya konyol banget "Ntar itu kan tugas kalian untuk menjelaskan ke tiap siswa disini kalo cowok dilarang masuk wc cewek". Apa gak konyol tuh? Kenapa gak melakukan hal yg mudah, malah melakukan hal yg bisa memicu keributan?

Aku emang belum perah berbisnis, tapi selama aku bergelut di dunia TCG, mulai dari YGO, sampai sekarang MtG, aku cuma bisa bilang, inilah hidup, dimana semua hal itu mungkin. Ada orang yg berpikiran kritis, ada yg berpikiran kritis tapi gak berani ngomong, ada yg toleran, ada yg cuek abis, ada yg berprinsip "aku kalo digiiniin orang lain, aku marah gak ya?", ada yg berprinsip "yg penting aku senang, gak peduli orang lain", dll.
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Huaaaa... revisi dari klienku sudah aku "bantah" dikit karena memang sudah benar-benar di luar kekuasaanku (IE6 tertuduh utamanya), gantian temanku yang minta TA-nya diselesaikan. Masalahnya, TA-nya harus selesai sekitar 80% hari Senin besok (13 Oktober 2008), dari progres sekarang yang 0%!!!

Aku bukan mesin yang kalau dikasih masalah bisa diselesaikan 100% dalam waktu instan... tapi oke lah, aku akui itu salahku lagi, karena aku ambilnya bareng dengan projekku yang revisable itu :P
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Nye_nyen

aq bnci cwo q yg maen game online truzz....
jdi lupa deeh m aq..
q ptusin gmn???
help meeeee
Hohohohoho
^O^v

Stash

Masa mutusin cuma karena main game online? :D

Btw, para cowok disini kebanyakan maniak main game juga, jadi susah juga mendapat jawaban yg netral :p

Pendapat aku sih, kamu ngomong dulu ke dia. Bilang ke dia kalo kamu merasa diabaikan. Kalo sdh sering kamu omongin, dia gak berubah, kalo menurutku sih putusin aja. Btw, emangnya cowokmu tiap hari main game online?
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Weleh, begitu hari ini aku buka email untuk cek revisi kerjaan, yang ada malah...

Sekitar 25 email pemberitahuan jawaban topik baru dari forum ;D

I know too few about love, tapi menurutku sih ya betul, coba bicarakan dulu dengan cowokmu. Boleh aja sih menurutku main tiap hari, tapi kalau sampai lupa dengan hal-hal lain ya nggak baik buat dia, apalagi dia cowok yang punya cewek yang perlu diperhatikan. Coba saja pikirkan hal-hal apa yang kira-kira bakal menarik pikirannya dari game online dan beralih ke dirimu (asal jangan yang aneh-aneh :P). Atau, coba saja ikut masuk ke dunianya, walaupun hanya basa-basi. Siapa tahu dia bakal berpikir, oh asyik juga cewekku mau ngerti hal-hal kaya gini. Siapa tahu dari situ dia bakal lebih perhatian denganmu :)

Anyway, mungkin besok aku tulis save point dari liburan Lebaran, karena revisi hari ini sudah berkurang jauh dibandingkan hari-hari kemarin, tapi hari ini masih ada kerjaan juga. Udah seminggu lebih, mudah-mudahan nggak lupa...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Stash

Mau cerita aja kesan yg aku dapat di cina. Dulu tuh cina lebih parah dari indonesia, toilet tuh gak ada tutupnya blas, dan bau banget. Sekarang sdh sangat mending, bahkan lebih bersih dari Indonesia. Yg kedua tuh, gila, jalan tolnya mulus dan panjang banget. Cina seluas itu bisa disatukan dengan jalan tol semua. Sedang jawa saja sampai sekarang masih gak ada jalan tolnya.

Cuma sisi buruknya tuh, di cina, kalo cuma mau lihat2 saja, jgn pernah nanya harga. Kamu akan diuber2 terus, sampai kamu mau beli. Bahkan mereka suka nipu turis. Harganya misal 20, dinaikin jadi 100. Makanya kita harus bisa membandingkan kualitas barang itu versus harga yg ditawarkan. Selain itu, jangan pernah coba menawar harga kalo kamu cuma iseng2 aja. Sekali kamu nawar, dan sdh deal, trus kamu gak beli, bisa dimaki2. Atau yg lebih parah, begitu kamu sdh coba ngepas 1 baju misalnya, trus kamu gak beli, bisa dimaki2 juga.
Twitter ID : stefano1003
Facebook : http://www.facebook.com/stefano.ariestasia
Google+ : stefano.ariestasia
Blog : http://catatanstefano.wordpress.com

Èxsharaèn

Yakin seluruh Cina dihubungkan dengan jalan tol? Yang bagian barat dan selatan juga kah? Setahuku Cina yang berkembang hanya bagian timur :)

Selagi nunggu disk cleanup yang baru jalan tiga bar dari pukul tiga tadi (lumayan sih sudah bebas 3 GB), aku nulis save point beberapa hari terakhir dan save point liburan Lebaran ah :)

Hari ini kayanya "pembalasan" dari keluarnya aku dari rutinitas biasanya: tadi pagi aku tidur pukul setengah empat pagi. Sempat bangun sekitar pukul sepuluh pagi, sempat kelimpungan lihat weker takut terlambat (tapi akhirnya ingat juga kalau aku sudah nggak kerja), tapi akhirnya ketiduran lagi dan baru bangun pukul setengah dua siang ;D Hari terakhirku kemarin tidak terlalu spesial sih, kecuali menjelang jam-jam terakhir aku belikan pizza untuk anak-anak lantai tiga (ruanganku saja). Itu saja habis 102 ribu untuk 8 orang, padahal rencana awalku beli 4 potong. Bisa habis 400 ribu kalau rencanaku terlaksana :P pukul lima lewat sedikit aku pun pamit pada anak-anak lantai dua, walaupun sayang ada yang sudah pulang (dan aku lupa sama sekali pada yang ada di lantai tiga gedung sebelah). Di perjalanan pulang sempat terlintas masa-masa awal kerja yang tidak mengenakkan (well...). Entah apakah itu mimpi buruk yang sudah lewat atau mimpi buruk yang berubah jadi mimpi indah di akhirnya...

Rencana ke depan, aku belum tahu mau ambil kerja seperti apa. Pinginnya kursus bahasa Jepang dulu, kemudian menyelesaikan pekerjaan sampingan yang belum tuntas, baru kembali kerja full time. Besok Sabtu aku ke kampus untuk menyaksikan temanku wisuda. Kurang satu lagi yang belum selesai-selesai :)

Nah sekarang save point liburan Lebaran ^^
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

27 September 2008

Pulang kerja pukul tiga sore, aku tidak bisa terlalu santai karena masih harus mengurus barang-barang yang harus dibawa, apalagi pukul setengah lima harus berangkat ke gereja. Setelah makan malam pukul delapan, aku pun pulang ke rumah untuk mulai menyusun barang-barang ke mobil. Total tas pakaian yang harus dibawa ada lima tas, dan itu diletakkan di atas mobil. Masalahnya, tidak pernah ada yang menyusun barang seperti itu :) kalau tidak cermat, bisa-bisa diterbangkan angin. Alhasil selama dua jam ke depan semua orang ikut menyusun barang di atas: mengikat tali rafia di sana-sini, seerat mungkin dan sepanjang mungkin, sedemikian rupa sehingga ikatannya cukup kokoh. Walaupun hasilnya sangat nggak karuan, terbukti nantinya kalau selama perjalanan tidak terjadi apa-apa :D pukul sepuluh malam, setelah semuanya selesai, kami pun berangkat: aku dan orang tuaku, ceceku dan suaminya serta anaknya, dan pembantuku (untuk mengasuh ponakanku). Sempat lewat tepian lumpur Lapindo, sayang tidak terlihat apa-apa kecuali api yang menyembur dari tanah.

Selama perjalanan, karena itu malam hari, semua orang mencoba berbicara agak koko iparku yang menyetir tidak ngantuk. Toh, akhirnya tersisa papaku dan aku saja yang tidak tidur sampai akhirnya tiba di pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) sekitar pukul setengah enam pagi (masih WIB tentunya). Penyeberangan memakan waktu sekitar 45 menit karena pelabuhan Gilimanuk (Bali) agak penuh. Setelahnya, aku nggak kuat lagi dan terpaksa tidur sampai makan pagi, dan setelahnya aku tidur sebentar.

Di sini aku mulai membuat kesalahan: aku nggak bawa peta Bali yang lengkap. Koko iparku memang bawa peta Bali, tapi dari brosur tur, sehingga nggak terlalu lengkap. Untungnya aku ingat kalau ada Google Maps di HP-ku, jadi aku gunakan untuk melihat jalan. Awalnya memang kesulitan karena hanya jalan besar saja yang tercatat, tapi lama-lama aku terbiasa juga. Sekitar pukul satu WIB (jam tanganku maupun jam HP tidak kuubah, kecuali jam Fren yang otomatis berubah sendiri) kami tiba di hotel pertama di kawasan Tabanan. Lumayan terasa aman karena persis di pintu masuk ada pos jaga polisi ;D udaranya agak sejuk, walaupun tidak di kawasan pegunungan. Setelah dapat kunci kamar (kami pesan dua kamar sebelumnya), mulailah barang-barang dikeluarkan dan ditata; tali-temali di atas mobil pun tinggal dibuka dengan mudahnya.

Nah, di sini ada kejadian lucu. Entah karena hotel itu terlalu sepi sehingga jarang ditempati atau bagaimana, kamarnya agak bau lembab. Ponakanku tidak mau masuk kamar akibat bau itu, bahkan sampai hari kedua nantinya. Kamarnya cukup luas, walaupun penerangannya agak suram. Ada dua tempat tidur yang cukup untuk 2 orang, AC, kamar mandi dalam, dan hiburannya hanya TV 14". Setelah istirahat sejenak, kami melaju ke Denpasar untuk makan siang (aku lupa makan di mana, yang jelas di kompleks pertokoan, nama depannya Tiara).

Di sinilah kesalahan kecil tidak membawa peta lengkap tadi berubah jadi petaka. Pulangnya, kami nyasar nggak karuan di Denpasar, karena kebanyakan jalan di sana satu arah tapi tidak membentuk lingkaran tertutup (jadi, kalau salah jalan, tidak bisa ikuti jalur sebaliknya, dan sekalipun berputar pun tidak kembali ke jalan semula). Tanya orang pun ternyata petunjuknya salah. Koko iparku sempat marah-marah, apalagi anaknya mendadak rewel dan tidak bisa diam. Aku terpaksa mencocokkan posisi sekarang dengan Google Maps (karena catatan nama jalan di Google Maps minim sekali, hanya jalan besar yang ada namanya) dan menebak-nebak (jalurnya tentu saja tidak tersedia). Akhirnya terbaca juga, dan kami bisa pulang ke hotel.

Baru sekarang nyadar pentingnya GPS :D

Malamnya kami memutuskan makan di daerah Legian/Kuta, karena kata teman koko iparku ada restoran yang murah di sana. Kesalahan yang sama terulang: tidak ada yang tahu posisinya, apalagi di Kuta kan lebih enak jalan kaki. Setelah cukup lama berjalan, karena tidak nemu-nemu juga, terpaksa makan di restoran yang dipilih acak. Di sini juga terjadi keanehan: orang Bali sendiri yang ditanyai entah memberikan arahan yang salah atau menjawab tidak tahu. Yang konyol, waktu aku tanya tourism center, orangnya menjawab tidak tahu... Setelah makan malam, tidak ada yang bisa dilakukan, jadi ya pulang hotel deh...

Papaku ternyata membuat kesalahan dengan tidak tidur selama perjalanan...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

29 September 2008

Pagi harinya, sekitar pukul enam WIB, aku dan koko iparku merencanakan rute perjalanan. Akhirnya ditemukan rute berikut: Tanah Lot - GWK (Garuda Wisnu Kencana) - Dreamland - Tanjung Benoa (kalau sempat) - Jimbaran (untuk makan malam). Air mandinya benar-benar dingin, tapi kupaksa saja mandi air dingin karena memang tidak ada pemanas dari hotelnya (tapi ceceku bawa pemanas untuk masak air). Ternyata segar sih...

Sampainya di Tanah Lot, aku agak terkejut juga. Beda sekali dengan yang kuingat terakhir 8 tahun lalu. Sepertinya karena kena abrasi, bebatuan yang ada di sana perlahan menghilang. Karena kebetulan sedang pasang, aku jadi tidak bisa menyeberang ke puranya, jadi aku hanya foto-foto sedikit di sana. Biasanya orang tuaku selalu foto di Tanah Lot, tapi entah kenapa papaku menolak, katanya sudah terlalu sering foto di situ. Setelahnya, seperti biasa, mamaku dan ceceku mampir di toko-toko kecil untuk beli oleh-oleh. Di situ aku agak heran, ternyata ada suvenir berupa alat kelamin pria yang sedang ereksi, dibuat dari kayu. Bentuknya macam-macam, ada yang cuma sekedar bentuk aslinya, ada yang dibuat asbak, ada yang jadi gantungan kunci dll.. Kalau RUU APP jadi UU, nasib suvenir itu gimana yah ;D

Setelah dari Tanah Lot, papaku mendadak minta obat penurun panas. Ternyata papaku demam, tapi katanya sih tidak apa-apa. Setelah makan siang di jalan Teuku Umar, Denpasar (makan pecel Madiun sih :P), kami melanjutkan perjalanan ke GWK. Dulu aku ke sana tahun 2000 saat GWK belum selesai dibangun, dan sekarang ternyata bagus dan megah. Sayang aku kepagian datangnya, karena soreny pukul setengah lima WITA ada pementasan tari kecak. Tapi berhubung papaku sakit, ya terpaksa tidak lama-lama di sana, apalagi panasnya menyengat.

Dari GWK, ke Dreamland ternyata cukup dekat, hanya saja perjalanan ke sana tidak terlalu menyenangkan. Bukitnya tandus bukan main, tidak ada tumbuhan selain rumput dan pohon yang meranggas, dan kukira panasnya pasti benar-benar menyengat karena ada bule yang telanjang dada mengendarai sepeda motor membawa papan surf. Daripada nyasar, karena papan petunjuknya minim, kami pun mengikuti bule itu :P

Jalan masuknya pun gersang dan tandus, jadi panas matahari hampir tidak tertahankan. Untungnya, itu terbayar dengan keindahan pantai Dreamland yang dipromosikan sebagai New Kuta. Kukira julukan itu tidak berlebihan, karena pantainya masih bersih dan pandangannya pun luas. Untuk pertama kalinya ponakanku main di pantai, dan dia senang bukan main (ada fotonya, kalau sempat kupasang di Friendster/WAYN), bahkan sampai menangis saat diajak pulang. Aku dan pembantuku sempat mengambil pasir pantainya; kalau pembantuku berpikir pasirnya untuk main ponakanku, aku berpikir untuk menghias akuarium bundar yang selama ini teronggok kosong di pojok ruang tamu. Hanya saja, terpaksa yang lain tidak duduk, karena kursi yang ada di sana ternyata disewakan semua (aku lupa harganya, kalau tidak salah 10-25 ribu per jam).

Sekitar pukul setengah enam WITA kami memutuskan berangkat ke Jimbaran sebelum bertambah ramai (tahu sendiri, Jimbaran justru ramai di malam hari). Sampai di sana, aku rada heran karena ada mobil polisi patroli yang parkir di tempat parkir, persis di depanku. Masa iya sih ada polisi patroli yang makan di Jimbaran (dengan segala hormat) :P seharusnya kami makan di restoran pilihan kokoku, tapi karena nggak nemu (ternyata ada 2 lokasi, dan restoran yang dipilih kokoku tidak ada di lokasi saat itu), jadi ya terpaksa ngawur, toh sepertinya bumbunya sama saja. Aku agak lupa pesan apa saja waktu itu, tapi ada ikan yang namanya aneh, bacanya seperti "crazy Bali" ;D selain itu, aku juga pesan udang dan cumi-cumi kesukaanku. Sayang lokasinya agak tidak pas, karena sunset-nya terhalang bukit, tapi paling tidak bandara Ngurah Rai masih terlihat dari jauh. Di waktu malam pemandangannya memang indah, dan sayangnya itu pas dengan waktu kami selesai makan :P

Hari itu pun berakhir. Kami pulang ke hotel agar papaku bisa istirahat. Hari itu kuhabiskan dengan nonton TV, kebetulan ada film yang bagus.
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen