Masalahnya mungkin juga di nature-nya dari sisi cowok. Bukannya aku memiliki nature itu, aku ya risih lihat cewek yang pakai celana cuma sepangkal paha, padahal bawaannya BlackBerry. Ga punya duit sampai kain celana dipangkas habis ya mbak???

Mungkin saja ada anggapan bahwa cowok itu suka sama bagian tubuh tertentu dari cewek, terutama paha dan dada. Makanya itu yang mereka geber untuk secara aktif (dan mungkin secara seksual?) menarik sebanyak mungkin cowok. Seleksi alam biasa, harusnya. Tapi karena kita punya akal sendiri, termasuk moral, jadilah perkosaan itu dianggap amoral. Padahal di dunia hewan, mereka ga peduli mah si jantan mau melakukan itu pada betina mana saja...
Setahuku, ada beberapa peraturan (harusnya di Aceh atau tempat mana pun yang menerapkan peraturan agama tertentu) yang justru menyalahkan wanitanya kalau berpakaian tidak senonoh (bahkan wanitanya yang kena hukum). Jadi, mestinya sudah ada kesadaran kalau si wanita secara langsung memiliki andil dalam tindak pelecehan seksual yang dialaminya.
Nah masalahnya sekarang, hukum atau agama yang berbicara? Kita tahu keduanya sulit diterapkan di negara multikultural, walaupun ya mestinya ada negara yang begitu (dan ada yang ngalah karena terpaksa). Kalau aku pribadi sih menyalahkan ceweknya, karena ada kecenderungan cowok sulit mengerem hawa nafsu (coba saja amati di koran, siapa korban pelecehan seksual. Ada gak yang korbannya cowok dan pelakunya cewek

)...