Berita:

Projek aktif: RPG OJ v0.3
Projek sampingan: Zion TCG, SETH
Projek ditunda: Tales of Another Journey

Main Menu

Save Point: save your progress here

Dimulai oleh Èxsharaèn, 28 Oktober 2006, 12:24:47

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Èxsharaèn

Ah, sudah lama sekali kegiatanku yang satu ini terabaikan... dulu bisa nyempetin diri untuk nulis save point tiap hari. Mungkin ini ya namanya bertambah dewasa...

Walaupun thread ini mungkin tinggal aku saja yang akan mengisi, biar deh :D ada beberapa hal yang mau kuceritakan, tapi sebagian besar aslinya sudah kehilangan relevansinya. Gaya bicaraku mungkin juga akan berubah banyak, tidak lagi senyantai dulu. Ada untungnya juga sebenarnya bahwa aku tidak nulis save point dari tahun 2017 sampai 2021, karena ada masa-masa tertentu yang ingin kulupakan. Mungkin sudah pada ngeh juga bahwa ada satu member yang akunnya kuhapus, dan ya ini memang berkaitan. Kalau niat nanti akan kucoba nulis dalam satu thread baru, walaupun sebenarnya menulis itu akan sangat menguras tenagaku secara emosional.

Versi singkatnya: aku bercerai. Dari seseorang yang dulunya juga aktif di forum ini, yang sekarang tidak ingin kukenang lagi. Masih galau untuk menghapus semua post-nya, karena akan mengganggu bacaan kebanyakan thread--walaupun, ya, siapa sih yang masih ada di forum ini selain aku sendiri? Bahkan Stãsh pun sudah lama sekali nggak pakai forum ini ^^; hanya saja, aku ingin memulai lembaran baru dengan melupakan semua kenangan tentangnya. Jadi, mungkin kapan-kapan akhirnya aku akan melakukannya.

Cerita lengkapnya sebenarnya sudah kusadur ke blog-ku, https://exsharaen.blogspot.com, jadi mungkin tidak akan kuceritakan ulang sebagai save point lagi di sini. Ada baiknya save point di sini move on saja, dengan hal-hal lain yang tidak terkait dengan kehidupan masa laluku.

Karena seperti Èxsharaèn dulu sendiri bilang di OJ, selamat tinggal masa laluku. Ternyata itu hal yang begitu susah dilakukan...

Anyway, semoga mulai hari ini bisa rajin nulis lagi di sini :)
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Save point...

Week 14 akhirnya tiba ^_^ aku sudah tidak perlu lagi kejar tayang rilis konten di YouTube. Ya, sejak LFH, aku jadi YouTuber dadakan yang harus rilis 2-4 konten berbeda tiap minggu. Ini sudah kulakukan setahun lebih, sejak Maret 2020 yang lalu. Sebagian kerja kerasku ada hasilnya sih, karena ada materi yang tidak berubah sehingga bisa kupakai lagi di semester berikutnya. Kalaupun perubahannya minor, tidak perlu rekam ulang.

Dengar-dengar isu, kampusku sedang merencanakan untuk masuk lagi Juli mendatang. Dari rapat awal, yang sedikit menentang hanya dari Teknik, yang kalau bisa sedang mengusahakan bahwa tetap LFH saja dulu. Kenapa? Ya pertimbangannya banyak. Mulai dari ruang yang pastinya tidak mencukupi, lalu apakah iya semua bisa menjaga prokes yang berlaku (kan kampus bukan hanya puluhan atau ratusan orang, tapi ribuan orang yang bisa ngumpul dalam satu waktu), apalagi trennya sedang naik begini. Apakah yang masuk wajib swab test? Izin masuk bagaimana? Sangat banyak pertimbangan dari Teknik yang kemungkinan besar tidak terpikirkan fakultas-fakultas lainnya yang menginginkan kuliah kembali normal alias tatap muka seperti biasanya.

Aku sendiri? Aku memang "penakut", jadi aku lebih memilih LFH kalau bisa. Aku sangat tidak yakin orang-orang bisa menjaga diri mematuhi prokes, lha wong kadang teman-temanku sendiri saja ya berkeliaran ke mana-mana, ada yang ngafe kalau kerja. Bukankah itu ya masih berbahaya? Vaksin sendiri tidak mencegah ketularan, ya kan? Vaksin yang ada sekarang cuma mengurangi penyakitnya kalau sampai tertular. Akan sangat riskan untuk kembali ke kampus pada masa-masa seperti ini, apalagi ini tinggal satu-dua bulan lagi dan mulai ada tren peningkatan setelah Lebaran. Seharusnya semua sudah beradaptasi selama 1,5 tahun ini. Kangen seperti dulu? Aku sih kangen, tapi aku tidak mau menukar rasa kangen itu dengan nyawaku. Kalau bisa dicegah, mending dicegah.

Yaaa semoga mereka yang berpendidikan tinggi itu bisa menggunakan nalar dan logikanya dengan baik. Apapun keputusannya, tentunya harus dipikirkan masak-masak, ya kan? Nyawa manusia lebih berharga.

Jumat kemarin, waktu konsultasi TA, ada yang kesulitan dengan suatu hal, jadi akhirnya aku tawarkan untuk melihat coding-nya. Dia bilang coding-nya berantakan... dan ternyata memang berantakan ;D sampai bingung sendiri benerinnya, tapi akhirnya sih jadi juga :) sebenarnya belum selesai, tapi akhir pekan ini mau nyantai dulu ah...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Tahu-tahu setahun lebih ^^; tiba-tiba kembali ke forum ini karena mendadak space web host kok habis, ternyata karena banyak error di sini. Yah... namanya juga forum tua, yang sebenarnya sudah tidak ada siapa-siapa, jadi sasaran empuk para bot dan hacker, walaupun di sini harusnya tidak ada sesuatu yang begitu berharga.

Kuliah sudah kembali luring, dan aku sudah kena Covid dua kali dalam setahun ^^; intinya sejak kehidupan "kembali" seperti semula, ya mulai susah menghindari penyakit yang satu itu. Untungnya sih di kedua-duanya aku hanya kena gejala ringan seperti sakitku yang biasanya, tapi kali ini ketambahan capek-capek sebadan. Tetap saja rasanya mengganggu, walaupun kalau kena Covid masih boleh kerja dari rumah. Untungnya kerja kerasku selama pandemi mulai membuahkan hasil: kalau aku sakit atau perlu mengganti kelas, tinggal kasih video :D apalagi karena semester ini 21 sks!!!

Dalam beberapa bulan terakhir agak galau, terutama kondisi keuangan. Mestinya bisa jadi satu cerita sendiri, tapi intinya karena suatu "tragedi" tabunganku terkuras habis, dan sekarang aku kena kewajiban harus berangkat studi lanjut S3. Aslinya males banget, terutama melihat beberapa rekanku berubah hampir 180 derajat sejak studi lanjut. Apalagi sekarang aku tidak dapat pendanaan penuh dari kampus, jadi tambah galau. Kalau harus kuliah di dalam negeri, pasti akan disuruh sambil kerja saja, seperti yang rekan-rekanku saat ini lakukan. Masalahnya, dari semuanya itu, semuanya mengeluh. Kerjaan tambah banyak, ditambah studi, tenaga dan mental terkuras habis. Maka dari itu, aku memaksakan diri untuk mencari kuliah keluar negeri. Saat ini sih, sudah dapat lampu hijau dari Multimedia University di Malaysia, tinggal mengurus administrasi saja. Walaupun begitu, aku tetap ada kekhawatiran tersendiri terkait biayanya; apa bakal cukup untuk biaya kuliah dan hidup selama di sana. Semoga saja masih cukup, karena dengan kondisi keuanganku saat ini yang belum kembali normal, akan sangat sulit kalau harus pakai dana pribadi dulu...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Tahu-tahu sudah dua pekan berlalu ^^; banyak kerjaan yang seakan tidak selesai-selesai, kadang-kadang sampai menyita waktu sendiri di akhir pekan. Untungnya kuliah tinggal tiga pekan termasuk pekan ini. Akhirnya dapat kabar dari MMU kalau pendaftaranku sedang diproses, semoga bisa cepat keluar letter of offer-nya. Aku sudah beli laptop sendiri, yang semoga tahan lama karena harganya... 32 juta :'( tapi so far puas sih dengan performanya, dengan SSD 2 TB mestinya aku ga perlu khawatir kehabisan ruang lagi :D dataku masih ada di HD eksternal sih yang ukurannya juga 1 TB, jadi harusnya lebih dari cukup paling tidak untuk beberapa tahun ke depan.

Agak galau juga, karena waktuku berarti tinggal sekitar dua bulan lagi di sini. Belum sempat cari kos sih karena aku belum tahu bakal dapat biaya berapa banyak, semoga cukup...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Ternyata susah juga mengulang kebiasaan lama ^^; setelah hari ini menonton beberapa video YouTube tentang psikologi, akhirnya tergerak lagi untuk membuat sebuah save point lagi. Kalau pemahamanku benar, yang kulakukan dari dulu ini ternyata salah satu bentuk journaling, walaupun bentuknya digital dan bukannya tulisan tangan. Mungkin kalau dibaca-baca lagi dari awal, ada beberapa kenangan menyakitkan yang akan terbuka lagi, namun rasanya sudah waktunya aku beranjak dari masa lalu dan fokus di masa kini.

Hari ini... sebenarnya biasa-biasa saja. Hari Minggu mamaku selalu datang ke apartemen untuk bersih-bersih: menyapu, mengepel, menyetrika bajuku. Aku memang malas melakukan semuanya itu sih :D saat ini visaku sedang dalam proses, dan mungkin waktuku di Surabaya tinggal sebulan saja, bahkan bisa lebih cepat. Aku bahkan belum mencari kos T_T dana dari universitas setelah kuhitung-hitung ternyata tidak cukup, sehingga nanti aku perlu menggunakan tabungan sendiri. Sayangnya, aku harus memetik pelajaran pahit tentang memberi pinjaman. Mungkin akan aku tuliskan sebagai entri sendiri setelah ini tentang cerita lengkapnya. Singkat cerita, saat ini aku kehilangan sebagian tabunganku gara-gara... terlalu baik ke seseorang </3 ternyata terlalu baik itu tidak baik juga. Untungnya aku bisa sadar, walaupun kapan hari harus mengalami sedikit mental breakdown gara-gara masalah ini. Bahkan kepalaku sudah mulai berputar-putar sedikit saat menulis ini :S pelan-pelan belajar merelakan, walaupun susah sekali rasanya. Tapi, kalau tidak begitu, studi lanjutku akan terganggu--yah, memang saat ini sudah terganggu karena tiap hari aku stres memikiri keuangan, sampai badanku mulai protes dengan memunculkan alergi gatal-gatal tiap kali aku makan ayam (dulu pas kecil memang ada alergi, tapi perlahan menghilang seiring dengan semakin bertambahnya umur). Bahkan, aku merasa aku sudah sampai pada tahap saat alergi itu bisa muncul kalau aku stres. Aslinya pernah berpikiran ke psikolog/psikiater, namun aku takut dengan biayanya.

Ya, aku sudah sampai ke tahap saat aku bahkan tidak bisa menikmati hasil kerja kerasku sendiri: selalu ketakutan dengan uang yang tidak cukup. Aku selalu merasa bersalah ketika aku membeli sesuatu yang dulu bisa kubeli tanpa berpikiran apa-apa: makanan enak, gim, benda-benda lain yang sudah masuk kategori keinginan ketika semua kebutuhan sudah terpenuhi. Dulu aku selalu membuat budget dan mencatat tiap pengeluaran, sekarang aku bahkan ketakutan membukanya. Entah sudah beberapa kali aku merasa bersalah sendiri membeli laptop 32 juta: separuh diriku mengatakan, "Kamu butuh ini untuk kerja, untuk sekolah, dan untuk dirimu sendiri. Kamu sudah bekerja keras dalam setahun belakangan, sekarang nikmatilah hasilnya," namun separuh diriku bilang, "Kamu ga butuh laptop semahal itu. Lihat gim apa sih yang kamu mainkan sampai hari ini, tetap gitu-gitu saja sebetulnya. Alasanmu nanti dipakai untuk bikin aplikasi VR, tapi toh dengan laptop kantor yang hanya 16 juta kapan hari kamu ya bisa bikin. Mestinya uangnya bisa dipakai buat biaya hidup waktu sekolah nanti. Sekarang apa uangmu cukup untuk hidup kelak?" Walaupun tidak selalu menyalahkan diri tentang laptop itu, namun tiap kali aku beli sesuatu yang intinya untuk membahagiakan diriku sendiri, di akhir hari aku akan menyalahkan diriku sendiri karena sudah membuang-buang uang untuk sesuatu yang harusnya tidak kuperlukan. Seperti itulah hidupku dalam beberapa bulan terakhir, dan aku tahu ini tidak sehat untuk diriku sendiri. Walaupun orang tua selalu menyemangati dengan meminta aku berpasrah sepenuhnya pada Tuhan, namun kekhawatiran itu selalu muncul di diriku, dan munculnya tidak bisa kucegah. Mood-ku dalam beberapa bulan terakhir ini sangat labil dan lebih condong ke sedih daripada fokus pada kebahagiaan yang mungkin muncul dalam sehari. Mungkin sehari aku bisa bahagia dan melupakan semua masalah itu, namun besoknya otakku mencetuskan hal itu lagi dan aku kembali jatuh ke rasa bersalah atau perasaan sedih, menyalahkan diri sendiri. Ini yang kusadari tidak baik bagi diriku sendiri, namun saat ini aku belum tahu cara mengatasinya, selain membiarkan semuanya berjalan apa adanya dan membiarkan segala masalah tersebut terselesaikan dengan sendirinya.

Itu juga sebabnya aku memutuskan untuk mulai rutin lagi menulis save point ini. Salah satu video yang kutonton tadi menyatakan, kalau kamu selalu malas melakukan suatu kebiasaan, coba trik 2 menit. Ini videonya kalau ada yang tertarik: https://youtu.be/-3QJke9_Z4o. Memang sih, akhirnya aku bisa menulis sebanyak ini, padahal dalam tiga bulan sebelumnya aku tidak menulis apa-apa. Mudah-mudahan ini jadi sebuah kebiasaan lagi, yang kurasa akan bermanfaat juga bagiku untuk melepaskan semua ketegangan yang terjadi dalam seharian. Aku merindukan diriku yang dulu, yang bisa tetap memiliki semangat sekalipun menghadapi masalah berat. Aku merindukan keberanian diriku dulu, sebagai seorang Èxsharaèn, yang selalu optimis dan bisa bilang "dicoba saja dulu". Semoga perlahan-lahan nanti aku bisa menjadi diriku lagi, dan menjadi sebuah pribadi yang lebih tangguh dari sebelumnya, sekalipun sudah banyak yang mencobai atau menyakiti aku.

Hai diriku di masa depan, semoga saat kau membaca ini lagi, kau akan tersenyum dan berkata, "Terima kasih sudah menjadi lebih kuat. Kini berbahagialah; kau layak mendapatkannya."

Hingga saat itu tiba, aku akan berjuang keras. Aku akan buktikan bahwa masalah-masalah yang kuhadapi saat ini bukan untuk menjatuhkan diriku hingga terpuruk. Aku memang sudah jatuh dan aku akui saat ini aku sudah terpuruk, namun saatnya aku bangkit. Untuk masa depan yang cerah.

Untuk diriku sendiri.
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Save point... kemarin mau nulis dari HP, ternyata waktu dikirim ada error database  ^^; sekarang sudah dibenerin sih...

Tadi harusnya tidak ke kampus, karena aku sudah tidak ada kerjaan lagi. Niatnya mulai merespons orang-orang yang menawarkan kos, namun aku hanya sempat merespons beberapa. Ada yang menawarkan namun lokasinya jauh dari kampusku kelak, jadi belum kurespons lagi. Ada satu yang sudah sampai menawarkan harga, tapi mau telepon untuk menjelaskan lebih lanjut. Lha aku ga punya nomor Malaysia  :D belum sempat itu terbalas dengan baik, eh kerjaan sekonyong-konyong datang, jadi atensiku terkuras habis ke sana. Malah akhirnya harus ke kampus karena dipanggil dekan ^^; bukan karena ada masalah sih, tapi diskusi saja, karena ada mahasiswa yang mau mutasi. Sebenarnya mutasi di program studi yang sama tidak dimungkinkan, namun dekanku menginginkan yang terbaik untuk satu mahasiswa tersebut. Akhirnya diputuskan solusi terbaiknya adalah mutasi ke program studi lain. Katanya sih anaknya mau datang tadi, tapi sampai saat ini aku tidak mendengar apa-apa lagi.

Besok ada acara pertemuan awal semester sefakultas. Aslinya aku malas datang, karena toh aku tidak akan melanjutkan mengajar di semester ini. Supaya tidak jadi rasan-rasan, ya sudah lah datang saja...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Save point...

Hari ini senang sekali akhirnya bisa pergi berziarah lagi dengan keluarga :) walaupun kali ini tidak bisa ke Gua Kerep seperti biasanya, namun ada tempat tujuan baru yang belum pernah kukunjungi: taman rosario Montfort. Karena keterbatasan uang juga, kali ini tidak menginap. Dan seperti biasa, malam sebelum keberangkatan aku pasti tidak bisa tidur ^^; baru bisa tidur sekitar pukul dua pagi, padahal pukul empat pagi harus sudah siap-siap karena dijemput pukul lima :D oh well...

Perjalanan lancar-lancar saja, sempat berhenti di rest area Pandaan untuk sarapan nasi goreng yang dibawa sendiri sebagai bekal. Setelah itu, tujuan pertama adalah ke Gereja Gembala Baik di Batu. Pas lihat arahan Google Maps, agak pesimis bisa tiba tepat waktu, karena PWT-nya pukul 08.08 sementara misa dimulai pukul delapan... eh ternyata waktu tiba di sana, masih ada litani, jadi misanya belum benar-benar dimulai  :) ternyata masih diizinkan ikut misa dengan cukup lengkap, walaupun harus pakai kursi tambahan di luar gedung gereja. Setelah misa, sempat doa di kanak-kanak Yesus dari Praha dan di gua Maria, walaupun nanti tujuannya juga ke taman rosario.

Selesai dari gereja, langsung deh menuju taman rosario Montfort. Karena belum pernah ke sana, jadinya pakai Google Maps. Eh gara-gara mencoba menghindari macet, jalur yang ditempuh jadi lebih panjang ^^; tapi toh akhirnya sampai juga. Di sana, aku dan mama sempat berdoa rosario dengan berjalan mengelilingi butir-butir rosario yang disimbolkan dengan bunga-bunga mawar kecil (tidak ingat terbuat dari apa). Rumputnya agak basah sisa hujan kemarin sepertinya... Yang penasaran seperti apa, kira-kira seperti ini fotonya (diambil dari sini).



Selesai berdoa di sana, tentunya tidak afdhol kalau tidak berdoa juga di gua Maria. Sayangnya tidak sempat beli lilin sendiri waktu itu, tapi nggak apa lah. Selesai doa, foto-foto tentu wajib dong :D dari sana, pergi cari makan soto ayam Lombok. Sempat nyaris kelewat gara-gara Google Maps ambil posisi depotnya dari sisi jalan yang berbeda  >:( ternyata susah juga pakai Google Maps di Malang dan sekitarnya  ^^; sehabis makan, mamaku pingin mengunjungi tempat penitipan abu sepupu dan besan. Aku baru tahu ini kalau namanya "kolumbarium". Tadinya hanya berniat mengunjungi sepupu mama saja sih, sudah diberi tahu di blok mana. Ternyata ada dua macam blok itu, sempet nyasar  :D lalu mama ingat bahwa besannya juga dititipkan abunya di situ, tapi karena tidak berniat mengunjungi sebelumnya, jadi tidak tahu di blok mana. Akhirnya cari-cari deh... untungnya ketemu, dan ternyata cukup berdekatan, sama-sama di pojok blok walaupun berlawanan tempat. Setelah berdoa sebentar, karena kebelet akhirnya aku ke toilet. Ternyata di taman kolumbarium ada patung Yesus yang besar sekali. Jadilah kemudian foto-foto lagi di sana  :) cuacanya cukup mendukung, tidak panas terik tapi mendung, jadi fotonya kelihatan majestik. Selesai dari sana, tidak ada lagi tempat yang perlu dikunjungi, dan waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, jadi waktunya pulang deh. Sempat mampir minum susu (sempat kelewat tempatnya, ternyata ga kelihatan dari luar dan tidak ada plang papan namanya), dan terakhir makan malam di Pandaan sebelum akhirnya tiba kembali di Surabaya, dengan sepanjang perjalanan ditemani gerimis silih ganti dengan hujan deras. Aku sampai di rumah lagi sekitar pukul delapan malam.

Hari ini lumayan mengangkat beban pikiranku yang selama ini penuh dengan kekhawatiran akan keberangkatanku untuk studi lanjut. Entah dari biaya, sekolahnya sendiri, adaptasi lagi di sana (walaupun setelah ngintip lewat Google Street Maps situasinya cukup mirip dengan Singapura, walaupun aku tidak tahu apakah di sana seaman di Singapura), dan terutama kepikiran orang tua di sini. Selama ini, selalu ada penyesalan bahwa uangku yang kukumpulkan dengan susah payah yang mestinya bisa untuk membantu orang tua malah aku gunakan untuk membantu orang asing yang tidak terlalu kukenal, yang ternyata seorang pembohong ulung (kapan-kapan akan kuceritakan kisah lengkapnya). Namun, orang tua sudah berkali-kali menyemangatiku, bahwa aku tidak perlu memikirkan mereka. Yah sebenarnya siapa sih yang tidak bisa melepaskan pikirannya dari orang tua yang hidupnya tidak senyaman dulu, apalagi dalam situasi keadaan keuangan yang tidak menentu dan masih ada bayang-bayang debt collector... tapi orang tuaku sudah memastikan bahwa aku tidak perlu memikirkan itu, yang penting fokus sekolah saja. Semoga aku bisa benar-benar mengalihkan pikiranku, karena kapan hari hitung-hitung uangku tidak cukup untuk biaya hidup selama sekolah :'( tapi apa mau dikata, semuanya sudah terjadi, papaku selalu menyemangati dengan menyuruhku berpasrah selalu pada Tuhan, nanti Dia yang akan membukakan jalan. Jalanku menuju S3 sejauh ini bisa dibilang cukup lancar, jadi sepertinya ini memang jalan yang sudah dirancang Tuhan untukku. Aku tinggal menjalaninya saja dengan segenap hati, nanti semuanya akan dicukupkan pada waktunya. Amiiiinnn...

Sekarang waktunya menebus waktu tidur tadi  :D
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Save point...

Setelah kebiasaan kebanyakan kerjaan, ketika semester ini akhirnya aku tidak ngajar apa-apa karena nunggu keberangkatan, jadi bingung harus ngapain :D per Senin ini perkuliahan sudah dimulai, jadinya aku nganggur pol kalau harus ngampus. Akhirnya, hari Senin aku cuma datang rapat, kemarin malah tidak masuk sama sekali :P kemarin bahkan seharian aku tidak melakukan apa-apa, saking bingungnya mau ngapain. Akhir-akhir ini semangat untuk main gim juga turun jauh, padahal laptopku sebenarnya sekarang sudah kuat banget. Tadi aku masuk untuk menuntaskan pekerjaanku dalam penelitian VR, kudu instal hasil bikinanku ke 8 Meta Quest 2. Ternyata makan seharian ^^; ada yang harus dicas dulu, ada yang bahkan terpaksa aku factory reset karena entah login pakai akunnya siapa dan yang pernah pakai tidak ingat akunnya. Sebenarnya programnya belum benar-benar jadi, masih ada perbaikan yang dilakukan temanku, tapi sebetulnya waktunya sudah cukup mepet. Perkiraan programnya akan dipakai untuk uji coba tanggal 14 atau 21 Maret ini, jadi kurang beberapa hari lagi. Itu pun belum diinstal di 14 Meta Quest 2 yang akan digunakan untuk uji coba.

Malam tadi mendadak berselisih pendapat dengan temanku. Karena aku akan berangkat, maka beberapa bimbinganku Tugas Akhir harus diganti pembimbingnya. Ada dua mahasiswa yang agak "bermasalah", dan mendadak temanku vokal. Mereka berdua kebetulan topiknya agak mirip, yaitu visual novel, tapi satu mengangkat topik untuk kesadaran atas kekerasan seksual pada pria, satunya lagi perundungan. Temanku vokal lagi di WAG, dia tidak setuju aslinya dengan dua judul tersebut. Masalahnya, proposal keduanya sudah disetujui, dan dia sendiri yang me-review kedua proposal tersebut. Eh sekarang dia minta salah satu diganti saja topiknya, karena baginya tidak pas judul itu. Lha kenapa memangnya? Bukankan menyebar kesadaran akan perundungan dan kekerasan seksual itu sebetulnya adalah sebuah hal baik? Kalau kekhawatirannya adalah gim justru akan mengajarkan pemainnya kedua hal tersebut, bukankah semua gim juga begitu? Bagaimana dengan buku hukum atau kriminalitas? Esai tentang korupsi? Bahkan kitab suci agama tertentu pun juga bisa disalahtafsirkan dan disalahgunakan, ya kan? Lagi pula, ini adalah sebuah penelitian, yang belum diketahui hasil akhirnya kecuali diteliti dan diujicobakan, lha kok hanya tahap awal saja sudah divonis negatif? Sebuah penelitian juga belum tentu menghasilkan sesuatu yang pasti baik; kalau sudah tahu hasilnya, tidak perlu diteliti namanya. Yah semoga ada jalan keluarnya, yang jelas aku tidak setuju kalau mereka disuruh ganti topik, wong secara sistem topik mereka sudah dinyatakan layak untuk dijadikan judul tugas akhir...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Save point...

Entah apakah aku hari ini berhasil menghindar dari usaha scamming ya.

Ceritanya, aku sedang cari kos untuk studi lanjut. Hari ini tadi ada janjian visit dengan pemilik kos yang disewakan, dibantu alumni. Dari videonya, tempatnya menyenangkan sih, dan sama dengan video yang ditawarkan orangnya sebetulnya. Cuma, katanya, ada dua orang lain yang juga mengincar kamar yang sama, tapi aku diberi prioritas pertama, karena mestinya janjian visitnya pekan lalu, tapi orangnya keluar kota, jadi baru bisa hari ini. Tadinya aku diminta deposit dulu RM 1500 (sekitar 5 juta), namun belakangan muncul cerita bahwa dia sebenarnya bukan pemilik kos, tapi pemilik ruang yang dia tawarkan. Dia terikat kontrak setahun dengan pemilik kos, namun dia mau keluar duluan karena sudah beli rumah, dan sudah tiga bulan bayar nganggur. Nah, katanya, aku cukup bayar RM 1500 itu di awal, nanti ketika kontraknya habis di bulan Agustus, aku tinggal renew kontrak saja, sekaligus gantikan namanya di situ, dan tidak perlu bayar deposit lagi.

Kedengarannya menarik ya? Apalagi harga yang ditawarkan cukup murah untuk ukuran sana, RM 600 per bulan sudah termasuk listrik, air, dan Internet. Kamarnya cukup besar, dan ada kamar mandi dalam.

Hanya saja, saat aku memastikan tentang biaya deposit itu, arah pembicaraan orangnya sudah agak tidak enak. Dia sempat bilang, "kalau kamu ga ngerti-ngerti, kukasihkan orang setelahmu saja." Waktu itu aku tidak terlalu berpikir macam-macam, lha aku kan hanya memastikan saja, jadi ya sudah aku bilang oke lah. Berikutnya, dia telpon untuk menjelaskan langsung, dan penjelasannya tetap sebetulnya. Oke lah, aku bilang, mungkin besok aku janjian dengan temanku itu untuk bayarnya. Dia balas, semakin cepat semakin baik.

Agak mulai tanda-tanda, tapi aku seolah masih belum sadar.

Malamnya, setelah bertukar nomor WA, dia nanya, ada yang mau kamu tanyakan kah? Sebelum itu, aku sudah minta masukan dari sana-sini, termasuk ke stash. Menurutnya, sebaiknya aku minta kontak owner-nya saja, untuk memastikan apa betul ini diperbolehkan. Sore hari tadi aku mencoba Googling tentang aturan sewa-menyewa di Malaysia, dan nemu satu situs yang menurutku bagus, menjelaskan dengan detail tentang sewa-menyewa di sana. Termasuk aturan sublet, yaitu tenant saat ini menyewakan ruangannya ke orang lain. Artikel di situs itu bilang, sebaiknya kita pastikan dulu dengan owner, apa itu diperbolehkan. Si penulis artikel pernah punya teman yang mau menyewa kamar, dan dia kontak owner. Ternyata si owner tidak tahu kalau kamarnya disewakan ke orang lain, dan kemudian drama ensues. Untuk menghindari itu, pastikan dulu ke owner. Maka, aku nanya ke orangnya, minta kontaknya dong, sama boleh nggak minta salinan kontrakmu sekarang. Karena aku akan menggantikan dia, tentu saja aku berhak tahu dong kontrak saat ini bagaimana, ya kan?

Ternyata, balasannya tidak enak. Dia tersinggung karena aku nanya demikian. Aneh nggak? Bagiku sih aneh ???  Dia berpikir aku berpikir dia adalah scammer (ya kalau seperti ini sih lama-lama aku berpikir jangan-jangan dia memang scammer). Dia menutup WA dengan bilang, ya sudah lah kamu cari kamar lain saja, ini kukasih ke orang setelahmu saja, daripada aku dapat masalah. Lho masalah apa? Aku kan memastikan supaya transaksi ini legal dan tidak bermasalah di kemudian hari, wajar kan? Kalau dia tidak berbohong, mestinya jawabannya ya "oh oke deh, ini nomor ownernya, kamu bisa nanya sendiri." Jawabannya justru, "tadi sebelum kamu aku sudah telepon owner dan memastikan, katanya boleh." Ya apa salahnya kalau aku memastikan langsung dengan owner-nya, kan yang punya kamar owner bukan dia. Lagi pula, ceritanya dari satu sisi saja begitu, harusnya wajar kan kalau aku melakukan cross check, apalagi benar-benar asing orangnya.

Jadi ingat sebuah kutipan:
KutipIf something seems too good to be true, it probably is.
Mungkin ini memang terlalu indah untuk kenyataan, dan untungnya aku sadar. Sore hari setelah aku menyatakan deal dengan dia, mendadak perasaanku tidak enak. Akhirnya minta saran sana-sini, dan terjadilah hal ini. Semoga ini memang bimbingan dari Tuhan bahwa aku nggak jodoh di tempat itu, dan akan dapat tempat yang lebih baik lagi. Kalau memang ternyata tadi itu scam, berarti aku nyaris saja jatuh ke dalam permainan seseorang dan bisa rugi 5 jutaan serta bakal kerepotan lagi di sana. Akhirnya aku memutuskan untuk pakai agen saja, walaupun akan ada pengeluaran lebih namun paling tidak agen harusnya relatif lebih aman, ya kan?

Semoga besok ada pencerahan, karena sejujurnya aku kecewa juga sih dengan batalnya dapat kos tadi. Aku tertarik dengan tempatnya, hanya saja kalau hubungannya sudah tidak menyenangkan begini ya bagaimana juga. Apalagi nanti aku harus memperbarui kontrak segala, akan merepotkan dan bisa jadi aku malah dikenai harga baru. Mending main aman saja, yang pasti kontraknya dimulai untukku dan nanti diakhiri olehku. Mohon bantuan doanya yah  :)
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

#1914
Save point...

Melelahkan juga ternyata cari kos sendiri ini ^^; tadi setelah ubek-ubek grup Facebook tentang sewa kamar, nemu nomor satu agen. Aku Googling... ternyata punya website, walaupun cuma single page app. Nama agennya MyCasa. Habis lihat-lihat review di Google Maps, ternyata rating-nya tinggi juga, 4,6. Aku juga lihat komen-komennya, rata-rata puas dengan layanannya. Kalau ada apa-apa, bisa lapor saja ke manajemen, dalam beberapa hari akan diselesaikan. Sewa kamarnya juga sudah termasuk biaya maintenance dan bersih-bersih tiap dua pekan sekali, jadi ga perlu bingung nyapu atau ngepel rumah. Sayangnya, kamar yang tersedia ternyata tinggal sedikit, dan semuanya ukuran kecil. Cukup murah sih, yang paling mahal RM 450 atau sekitar 1,5 juta per bulan, sudah termasuk listrik dan AC (max 50 KWh, sisanya bayar), air, gas, dapur, mesin cuci, kamar mandi luar. Kurasa masih masuk budget sih, apalagi budget-ku sebetulnya sangat terbatas. Memang kecil kamarnya (dan otomatis kasurnya), namun untungnya sih ada kamar yang berjendela. Aku butuh sinar matahari langsung, walaupun nggak bisa dapat view jalan raya, yang penting bisa memandang ke luar deh. Kalau kasur... selama pandemi dan sepupuku masih tinggal bareng di apartemen, kamarku juga kecil, walaupun memang sih ruangan di luarnya besar. Kalau ini nanti... entah sih, satu rumah ada 7 orang ^^; semoga dapat roommate yang baik-baik.

Semoga kali ini jodoh... seharian tadi mood-ku rasanya jatuh banget, terutama gara-gara kejadian kemarin. Tadi sampai merasa perlu pulang ke rumah, paling tidak supaya bisa healing dan dapat dukungan dari orang tua, apalagi pas tidak ada ponakan-ponakanku. Cuma, entah kenapa sesiangan tadi mood-ku down :'( bahkan sampai di jalan balik apartemen pun aku sempat nangis, otakku entah bagaimana caranya kembali memikirkan hal-hal yang bikin aku khawatir: tentang nasib orang tua saat aku sedang sekolah. Hal itu selalu menggangguku sejak keuangan keluarga terjun bebas, dan semakin intens saat aku sendiri akhirnya juga ikut terjun bebas gara-gara terlalu percaya pada seseorang (aku belum cerita lengkap ya ^^; ). Sudah berkali-kali orang tua meyakinkan kalau mereka tidak apa-apa, namun tetap saja aku merasa khawatir. Aku juga sepertinya masih belum bisa memaafkan diriku sendiri atas perbuatanku yang membuat akhirnya aku sendiri jadi kesulitan membantu menghidupi orang tua agar bisa hidup layak di masa tuanya. Ini jadi satu penghalang besar yang membuatku maju mundur untuk studi lanjut ke luar negeri, bahkan sampai saat aku sudah sejauh ini pun sekali-kali terbersit pikiran untuk mundur saja dan melakukan studi lanjut di Surabaya (pilihannya hanya ITS), supaya aku bisa tetap punya penghasilan dan bisa tetap merawat orang tua. Hanya saja, aku tidak yakin fisik dan mentalku akan kuat kalau harus S3 sambil tetap bekerja.

Mungkin besok aku akan cerita lebih lengkap tentang pertarunganku dengan diriku sendiri. Besok harus bangun pagi karena mau mengerjakan penelitian di kampus mulai dari pukul delapan pagi.
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Save point...

Hari ini entah kenapa emosiku berada di bawah. Bawaannya sepagian tadi hanya bisa sedih, kadang-kadang nangis. Lama-lama aku sadar, mungkin ini salah satu bentuk anxiety attack, karena munculnya sangat tiba-tiba dan aku tahu persis apa yang membuatku gusar: lagi-lagi masalah kos dan keuangan. Entah kenapa aku tidak bisa meyakinkan diriku sendiri bahwa keuanganku akan baik-baik saja selama sekolah. Selain dapat biaya hidup (walaupun ngepres), sebenarnya aku tetap dapat gaji, walaupun nominalnya pasti tidak sebesar biasanya. Selama 1,5 tahun terakhir, gajiku ada di kisaran belasan juta rupiah per bulan, namun itu karena aku menjabat. Sekarang, karena tidak ada posisi apa-apa, kalau aku tidak salah hitung, jadinya hanya sekitar delapan atau sembilan juta rupiah setelah dipotong pajak. Itu semuanya masih dipotong kewajiban-kewajibanku di Indonesia seperti KPA, biaya listrik dan air apartemen, lalu membiayai listrik dan telepon rumah juga. Memang sih papaku entah bagaimana caranya bisa mengirit lama-lama sampai separuh penggunaan biasanya, dari tagihan yang biasanya ada di kisaran 600 ribu rupiah, sudah beberapa bulan ini tagihannya mengecil, bahkan bulan terakhir hanya sekitar 350 ribu rupiah. Namun, aku tahu sendiri, di rumah ternyata penggunaan AC diminimalkan banget, katanya hanya 1-2 jam saja di malam hari. Sisanya, papaku pakai kipas angin. Padahal, aku tahu sendiri kamar di rumah itu sangat panas bahkan di malam hari. Dulu, saat aku masih tinggal di rumah, aku hampir selalu menyalakan kipas angin sekalipun AC menyala. Ya, sepanas itu. Sekarang, ketika aku tinggal sendirian di apartemen, mamaku tidur di kamar belakang. Sering kali kalau memikirkan itu, aku jadi sedih sendiri. Di usia senjanya, orang tuaku kenapa harus hidup tidak nyaman seperti itu, dengan masih adanya ketakutan dari kejaran debt collector. Papaku sih sudah bisa menerima keadaan sejak jiwanya ditenangkan dengan misa penyembuhan di Tumpang (boleh percaya boleh tidak, tapi kekuatan spiritual misa itu sangat besar memang, papaku yang dari keadaan jiwanya terganggu sekarang akhirnya sudah pulih dan malah penuh energi spiritual). Namun, ganti mamaku sekarang yang hidupnya tidak tenang; sehari-hari selalu bingung mau masak apa karena uang menipis, belum ketakutan kalau ada orang yang mengetuk pintu pagar rumah, atau ada nomor asing yang telepon. Aku sendiri ikut kepikiran dan akhirnya sempat memberikan gajiku untuk kehidupan sehari-hari, termasuk membayari listrik dan telepon.

Sebelum akhirnya aku sendiri mengalami krisis keuangan dan jatuh begitu keras hingga hubunganku dengan diriku sendiri sangat buruk. Besok akan kuceritakan lengkap kejadian itu (sudah berapa kali ya aku bilang begini ^^; ). Jujur sih, ini kejadian paling menyakitkan kedua setelah perceraianku, dan aku masih berjuang keras untuk bangkit dari kejatuhan itu. Sudah setahun ini aku seperti "menghukum" diri sendiri dengan hidup ala kadarnya, begitu ketakutan dengan hasil kerja kerasku, dirundung rasa bersalah karena uangku seharusnya bisa kugunakan untuk orang tua namun sekarang lenyap begitu saja. Yang menyerangku paling intens adalah ketakutanku atas kehidupanku di Malaysia kelak, dan menjelang keberangkatan ini pemikiran itu benar-benar membuatku kewalahan. Pagi tadi akhirnya aku mencari cara agar aku bisa melawan rasa kewalahan ini, namun belum terlalu berhasil juga. Aku mencoba mengalihkan perhatian dengan main game, namun lagi-lagi niat itu tidak muncul. Bahkan tadi saat diajak main temanku, aku hanya bisa main satu ronde saja, sebelum pikiranku kembali lagi berkecamuk, yang akhirnya kucurahkan di sini, walaupun tidak semuanya. Yang konyol, aku bahkan membaca ulang blogku. Memang kisah itu sudah tidak lagi membuatku kebanjiran dengan emosi negatif seperti dulu, namun ya tetap saja energi itu tetap ada.

Sepertinya kusudahi dulu kisahku hari ini. Aku masih ingin menonton YouTube, mungkin itu satu-satunya yang bisa mengalihkan perhatianku untuk saat ini. Daripada memikirkan kos yang belum final; aku melakukan kesalahan yang semoga tidak fatal, namun tetap saja menunda kepastian untuk mendapatkan kos.

Atau kutulis sebentar saja deh.

Siang tadi, alumni akhirnya datang ke tempat kosku. Hanya sebentar saja, karena memang tidak banyak yang perlu dilakukan. Dia mengirim beberapa video pendek, yang sebenarnya sama dengan video yang aku dapat dari si agen, hanya saja tentunya aku jadi tahu keadaan terkini. Sebenarnya sudah sesuai harapanku: ada AC dan jendela yang menghadap keluar (walaupun pemandangannya tidak terlalu bagus, paling tidak masih bisa lihat langit). Aku butuh sinar matahari yang masuk ke kamar supaya tidak merasa sumpek di kamar. Hanya saja, kemudian dia bilang, kalau bisa minta dibersihkan saja, karena menurutnya ada jamur. Iya sih, di video yang dia rekam, di langit-langit salah satu kamar mandi memang terlihat daerah hitam khas jamur, dan dindingnya pun cukup mengelupas (apa ya istilahnya? Dinding yang mengelupas karena lembap). Maka aku tanya ke agen, apa kira-kira bisa dibersihkan. Dia minta foto persisnya, sayangnya aku tentu saja tidak bisa memberikan foto, dan di video aku tidak melihat ada bintik-bintik hitam jamur di kamar.

Ternyata, yang dimaksud temanku ini adalah bau ruangan yang apek.

Jadi salah paham deh :'( ketika aku dapat balasan dari agen, jawabannya sih sebenarnya netral, namun otakku saat ini terlalu cemas, jadi menerjemahkan seperti dia agak tersinggung dan nada bicaranya tidak enak. Jawabnya, kalau dibersihkan kecil-kecilan saja sih bisa dibersihkan, tapi kalau kamu berharap sampai dicat ulang, ya nggak lah. Kalau aku merasa ini masalah, mending jangan diambil kamarnya. Netral kan jawabannya? Sayangnya, otakku saat ini sepertinya hiperaktif dan terlalu sensitif, jadi sisa malam ini setelah aku dapat jawaban begitu, aku menafsirkannya berbeda. Apa dia tersinggung ya? Gimana kalau akhirnya batal? Aku sudah jawab, oh iya ga masalah, dibersihkan saja, nanti aku bisa beli penyegar ruangan. Belum ada jawaban setelah itu, ya memang sih di sana sudah lebih malam dan ini akhir pekan. Itu yang justru membuat otakku mengaktifkan mode waspada, yang tidak bisa kumatikan sampai sekarang. Malah, dengan menulis ini, sepertinya dia jadi tambah waspada.

Mungkin sekarang saat yang tepat untuk menutup WhatsApp dan berhenti menulis. Waktunya nonton YouTube...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Save point...

Memang otakku bekerja berlebihan kemarin, dan sampai pagi tadi. Bangun-bangun, aku langsung mual ketika melihat WhatsApp-ku belum dibaca. Akhirnya memaksakan diri untuk menyiapkan sarapan, dan setelah sarapan, akhirnya aku dapat balasan dari agen. Ternyata dia tidak marah, dan memberikan instruksi selanjutnya, yaitu membayar uang muka (deposit) dulu sebesar 200 ringgit, sisa 800 ringgit dilunasi waktu aku datang ke sana. Sayangnya, tautan yang dia berikan membutuhkan akses internet banking bank lokal Malaysia, sementara aku belum punya. Maka, dia memberi solusi untuk menggunakan Wise dan transfer langsung ke rekening bank mereka. Sayangnya, aku tidak punya Wise. Terpaksa bikin deh... sebetulnya bikinnya gampang, namun verifikasi data yang bikin... ribet >:( saat aku menggunakan KTP, verifikasiku gagal, karena terdeteksi menggunakan KTP yang sudah tidak berlaku. Lho, e-KTP-ku blangko lama, yang memang masih ada masa berlaku, tapi kan katanya itu tidak perlu diganti. Akhirnya terpaksa pakai SIM.

Berhasil sih, tapi namaku diganti menggunakan nama di SIM >:( lah nama di situ kan disingkat kecuali nama depan. Jadilah namaku kacau balau, apalagi ternyata nama di SIM-ku masih nama lama yang ada gelar S1 (entah bagaimana caranya namaku sempat ada gelar S1, jadi cukup kacau di mana-mana saat aku mendaftar yang butuh verifikasi nama, padahal data di Disdukcapil sudah kuganti). Gawatnya lagi, pergantian nama itu kulakukan di tengah-tengah proses transfer ke agen, yang membuat aku dapat email untuk segera memverifikasi namaku, atau transferku akan ditolak T_T kata temanku yang pakai Wise, kalau statusnya sudah selesai, berarti sudah masuk rekening sih. Semoga saja...

Hari ini tadi pulang ke rumah, selain karena mentalku masih belum stabil (pingin ditemani), ternyata mbakku ngajak makan Wizzmie lagi untuk makan siang. Mbakku sering dapat uang dari aksi sosial, kalau dapat uang dia pasti pakai untuk makan-makan. Ya sudah, kebetulan banget tadi malam aku juga pingin pulang, menghabiskan waktu di rumah. Ya tidak terlalu lama juga sih sebenarnya, hanya setengah hari saja. Sebenarnya aku juga pingin tidur di rumah lagi seperti dulu :( tapi waktuku sudah semakin menipis, tinggal dua pekan saja. Ya semoga kapan-kapan bisa terwujud...
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Save point...

Pagi-pagi dapat WA, aku diminta datang ke kantor tribunal keuskupan hari Kamis dengan membawa meterai. Ya ampun akhirnya T_T sepertinya putusan keuskupan akhirnya akan keluar juga. Jadi, aku bisa berangkat tanpa harus memikirkan status anulasiku. Memang sih selama ini aku tidak pernah memikirkan anulasi itu, dan 1,5 tahun yang lalu kata romo ditinggal saja tidak masalah. Sepertinya memang sudah diatur semua. Single Entry Visa (SEV)-ku juga tiba-tiba jadi pagi ini, padahal kemarin katanya butuh waktu kira-kira 48 jam kerja. Artinya, dokumen-dokumenku yang wajib dibawa sudah lengkap. Tinggal menunggu dokumen kontrak tempat tinggal untuk bukti akomodasi. Walaupun begitu, masih ada satu kekhawatiran sih yang bisa membuatku gagal studi: pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan ini agak aneh, karena harus dilakukan saat sudah berada di Malaysia, dan wajib dilaksanakan maksimal 7 hari setelah menginjakkan kaki di Malaysia. Hasilnya bisa jadi tidak lolos.

Yah, sebaiknya tidak terlalu kupikirkan. Beberapa hari terakhir energiku seolah terkuras habis dengan persiapan ini, akan epik sekali kalau ternyata aku tidak lolos tes kesehatan. Semoga saja lolos...

Sambil menunggu, aku ada pekerjaan yang harus kuselesaikan dalam pekan ini. Besok, aku akan menghadiri uji coba penelitianku yang tertunda setahun gara-gara pandemi. Besok akan kuceritakan lengkapnya penelitianku tentang apa. Yang jelas, tadi melakukan persiapan terakhir, rekanku sempat gusar karena dia nemu error yang tidak terselesaikan, tapi begitu aku datang mendadak semuanya terselesaikan. Penyebabnya juga konyol: HP! HP-nya dia Xiaomi, yang berbasis MIUI. Katanya, MIUI ini banyak fitur yang sebenarnya berguna, tapi jadinya sangat intrusif sehingga kadang-kadang ada error yang tidak terduga. HP-ku sih Samsung :D pakai HP-ku, lancar. Oh well, aku resmi jadi Samsung fanboy :D
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Save point...

Untungnya tadi berjalan lancar, walaupun aku tidak yakin dengan hasil kuesionernya  ^^; paling tidak setelah ini aku bisa meninggalkan pekerjaanku dengan tenang dan benar-benar fokus ke studi lanjut saja. Masih ada satu rintangan yang harus aku hadapi sih: tes kesehatan, dan itu hanya bisa dilakukan di sana. Formulir kesehatannya sudah ada, dan pemeriksaannya cukup ketat, bahkan ada pemeriksaan kesehatan mental. Di form itu, mereka tidak mengizinkan adanya gejala depresi atau ingin bunuh diri. Begitu ada satu saja pertanyaan wawancara yang mengindikasi ke arah sana, langsung tidak dinyatakan layak untuk belajar di Malaysia.

Sejujurnya, aku pernah masuk ke masa-masa itu sih. Depresi mungkin belum--aku tidak pernah berkonsultasi jadi aku tidak mau mendiagnosis sendiri, namun aku pernah dan beberapa kali merasa jatuh banget sampai melakukan hal yang aku biasanya sukai pun--bermain gim--menjadi sebuah paksaan. Kalau nonton video-video tentang psikologi, itu katanya salah satu tanda menuju depresi. Namun, aku merasa sudah berhasil menghadapinya. Ya, memang beberapa hari lalu isi save point-ku sepertinya sedih melulu, namun sekarang aku sudah lebih baik dan merasa bahagia. Memang kecemasan itu masih ada, tapi semuanya sudah berkurang intensitasnya. Kalau disuruh mendiagnosis diri sendiri, mungkin aku cuma kena serangan kecemasan saja atau bahkan overthinking, cuma aku tidak yakin yang mana. Yang penting, sekarang mood-ku sudah mengarah positif, walaupun aku ya masih bingung kalau mau main: main apa ^^; ujung-ujungnya lebih banyak menulis di forum ini atau baca-baca hal-hal yang tidak penting, selain kalau tidur aku selalu nonton video di YouTube.

Nah, kalau pemikiran bunuh diri, jujur, aku pernah punya pemikiran itu, bahkan tidak hanya satu-dua kali: tiga kali! Mungkin akan aku pisahkan di topik sendiri tentang perjuanganku melawan pemikiran itu, melawan masa kegelapanku yang sempat membuatku berpikir apalah arti hidup ini. Namun, sekarang aku punya tiga pegangan paling kuat yang selalu kupakai melawan keinginan itu. Aku memang bukan orang yang religius banget, bahkan tindak tandukku mungkin ya jauh dari gambaran itu. Namun, satu pegangan utamaku sekarang adalah Tuhan sendiri. Kedua, orang tuaku. Terakhir, diriku sendiri. Aku akan coba jelaskan di topik itu bagaimana akhirnya aku sekarang punya perisai dan senjata untuk melawan godaan bunuh diri.

Jadi, besok-besok aku harus ingat untuk jawab tidak ke semua pertanyaan itu  :D aku sudah cukup yakin dengan kekuatan mentalku saat ini. Episode galau, cemas, dan jatuh itu pasti akan muncul lagi, tapi paling tidak aku sudah ada pengalaman menghadapinya. Jujur saja, aku cukup bangga kapan hari ketika salah satu rekan kerjaku--yang sekarang posisinya sudah cukup tinggi--memujiku di depan dekan, bahwa aku ini sebenarnya cocok sebagai peneliti atau researcher. Perlu aku akui bahwa dalam 12 tahun masa kerjaku sebagai dosen, aku jarang sekali melakukan penelitian aktif, kecuali yang terakhir ini--eh aku belum cerita lengkap ya :P Mungkin dengan fokusku sekarang berpindah ke S3, yang membutuhkan penelitian penuh waktu, siapa tahu kini aku akan punya ketertarikan dan dedikasi lebih pada penelitian, yang selama ini terbengkalai karena aku sibuk mengajar dan belajar ini-itu. Semoga akhirnya minat itu muncul :) 

Asalkan tes kesehatanku lolos :'( sekarang kekhawatiranku pindah ke sana :/
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen

Èxsharaèn

Save point...

Hari ini senang sekali rasanya :) awalnya memang harus ke tribunal dulu karena aku dipanggil. Ternyata aku dijelaskan kalau permohonan anulasi perkawinanku disetujui. Akhirnyaaaaa  T_T walaupun aku sudah tahu kalau permohonanku pasti disetujui--bukti-buktiku sangat kuat karena terekam secara digital, tetap saja tidak ada kepastian selama berbulan-bulan itu tidak mengenakkan. Aku sih sudah lama melepaskan diri dari mantan--yah, walaupun kenangannya masih ada di sini, namun itu semua tidak lagi membuatku terpuruk seperti dulu. Katanya waktu akan menyembuhkan semua, namun bagiku luka itu akan tetap ada. Rasa sakit itu kelak akan muncul lagi, namun paling tidak aku sudah bisa memaafkan diriku sendiri. Dalam beberapa hal, aku memang melakukan kesalahan fatal, namun itu semuanya tidak dapat diubah. Biarlah itu menjadi sebuah fakta yang membuat diriku lebih baik lagi.

Hari ini juga, kebenaran itu terkuak semua. Aku tidak akan cerita banyak, namun tuduhanku atas perselingkuhan itu kini terbukti: dia sudah mengakuinya di depan tribunal, bahkan sudah mengajukan perkawinan lagi! Dan sesuai dugaanku dari dulu, keluarga si selingkuhan tetap tidak terima atas rencana pernikahan itu. Heran saja sih, katanya aktif di gereja, di persekutuan doa, namun tidak paham aturan Gereja Katolik. Ah ya, siapalah aku yang berhak menilai seseorang :) dia sudah bukan siapa-siapa lagi, maka biarlah dia berkehendak sesuka hatinya. Aku sendiri? Kelak aku akan kembali dengan gelar doktor, dan saat itulah aku dapat membanggakan diri di depannya. Itu pun kalau dia tidak pindah kantor setelah nikah :D dunia sempat mengecil karena anak tetanggaku (dulu pernah satu sekolah) yang ujung-ujungnya pernah jadi mahasiswaku sempat memberi info kalau selingkuhan mantanku ternyata kena PHK, jadi yaaa... pilihan yang tepat kalau kata Pizza Hut  ;D sebenarnya aku tetap menaruh kasihan pada si selingkuhan, karena dia benar-benar tidak tahu apa yang sudah dia lakukan sampai sejauh itu, tapi yaaa... dia sudah memilih dengan sadar untuk merebut istri orang, maka biarlah dia menanggung akibatnya :) 

Ah, sudah lah, tidak baik menjelek-jelekkan orang terus, karena ini save point-ku, ya kan? Setelah dari sana, aku lanjut ke TP untuk mempersiapkan beberapa barang. Utamanya, beli kemeja baru, karena kemejaku beberapa sudah cukup aus. Aku terakhir beli kemeja baru... tahun 2018 :P hari itu aku ajak kedua orang tuaku, mbakku, dan ponakanku yang besar minta ikut. Oh well, walaupun bayar Grab-nya jadi lebih mahal karena berlima, paling nggak bisa jalan-jalan lagi lah setelah sekian purnama harus mendekam di rumah selama pandemi... setelah mutar-mutar cukup lama, akhirnya dapat juga kemeja yang diinginkan, walaupun aku tidak tahu pasaran harga kemeja pria sekarang. Per kemeja aku harus mengeluarkan sekitar dua ratus ribu rupiah, apa wajar ya harga segitu? Setelah cari-cari kemeja, karena sudah jam makan siang, akhirnya milih makan di KFC, karena menurut ponakanku ada diskon. Ternyata diskonnya hanya berlaku untuk pemesanan daring ^^; ya sudah lah, karena dirasa lebih murah dibandingkan harus makan di restoran, akhirnya tetap beli KFC. Sesudah makan, aku cari sandal jepit untuk dipakai di dalam rumah selama di Malaysia, walaupun sebenarnya aku lebih suka bertelanjang kaki. Akhirnya dapat di... Miniso :) dan bisa kembaran dengan mamaku. Aku senang sekali akhirnya membelikan mamaku sandal, karena selama ini mama selalu mengeluh sandalnya licin. Bahkan, tadi sandalnya langsung dipakai :D habis dari Miniso, aku baru ingat kalau perlu bawa uang tunai. Jadilah pergi ke penukaran valuta asing di TP 1 lantai UG, dan ternyata duluuuuuu sekali aku pernah tukar uang di sana, karena dataku masih ada. Sayangnya, mereka hanya punya 1.560 ringgit, sementara aku berpikiran untuk membawa 2.500 ringgit. Belakangan, aku baru tahu bahwa aku belum bisa bikin rekening bank Malaysia sampai visa pelajarku jadi, maka selama sebulan itu aku harus bertahan dengan tabunganku sendiri. Oh well :/ tapi kata temanku, di sana ada ATM yang bisa terima kartu debit BCA, jadi tetap bisa tarik uang tunai, walaupun ya sebenarnya menurutku agak rugi karena nilai tukarnya di bank pasti tinggi, tapi ya sudah lah... aku sudah menyisihkan sebagian tabunganku untuk dipakai hidup--untungnya sekalipun aku sempat kena tipu setahun yang lalu namun aku berhasil kerja keras dan nabung secukupnya. Ya sudah lah nanti dilihat di sana bagaimana...

Besok--eh, hari ini ding, ulang tahun papaku. Ini kesempatan terakhirku merayakan ulang tahun papaku sebelum berangkat, namun sayangnya hari ini hari Jumat, yang artinya hari pantang alias tidak makan daging (dan sebenarnya aku puasa, tapi bisa lah harusnya, karena niatnya memang hanya makan siang sederhana nanti). Yang penting kebersamaannya lah, dan aku bersyukur hingga hari ini keluargaku masih utuh :) walaupun hidup dalam kesederhanaan, namun tetap bisa berbagi bersama. Inilah yang jadi satu faktor pendorong agar aku tidak mengakhiri hidup, karena aku merasa lebih beruntung dibandingkan dirinya, dan aku akan membuktikan hingga akhir bahwa aku lebih bahagia tanpanya.
Jangan lupa ikutan serunya petualangan Our Journey!
~ A, èxshna il utnön qu our journey shallaran a èndh... ~

Profiles
About.me https://about.me/hoshiro.exsharaen